05 - HASIL

17 1 0
                                    

Beberapa Tahun Kemudian.

Setelah lulus dari bangku sekolah. Menjalani kehidupan sesudah sekolah. Sembari melangkah mewujudkan mimpi, mengingat kondisi ekonomi keluarganya, dia memutuskan untuk bekerja.

Berkali-kali, ia gagal dalam mendapatkan pekerjaan. Kalau ditanya sedih, ya dia sedih, juga patah hati. Namun dia terus berusaha hingga berhasil. Dia merasakan kerasnya dunia kerja.

Menjadi seorang anak, terlebih lagi anak pertama, ada banyak harapan orang tua yang ditaruh dipundaknya. Bukan maksudnya menyalahkan. Wajar bagi orang tua memiliki harapan untuk anaknya. Hanya saja jika boleh dia mengatakan, itu sedikit melelahkan. Terkadang harapan itu berubah menjadi sebuah tuntutan.

Kemudian perjalanan untuk menggapai mimpinya, itu tidak mudah. Dia perlahan-lahan menuangkan kalimatnya dengan tulisan lalu mempublikasikannya ke sosial media. Menulis karya itu tidak mudah, ia sering terhenti ditengah jalan.

Setelah terus berdoa, berusaha. Berulang kali gagal, namun ia tidak putus asa. Dan akhirnya semua perjuangan dan kegagalan yang ia alami membuahkan hasil.

Amara Zian Daisha dikenal sebagai penulis muda yang suskes. Telah menghasilkan 3 buah lebih buku best seller.

Dia juga terkadang menjadi penulis naskah film. Amara membangun sebuah kafe bernama BOOK CAFE. Seperti namanya, kafe ini berisi bagian untuk menikmati makan dan minum, juga bagian untuk membaca buku.

Ramai pengunjung yang datang. Anak sekolah ataupun anak kuliah juga sering menjadikan tempat ini sebagai tempat kumpul mereka. Mengerjakan tugas sambil bersantai.

Desain kafe yang indah dan elegan. Vas bunga yang berada dibeberapa sisi ruangan. Dan juga bingkai-bingkai yang berisi kata-kata terpasang rapi di dinding.

Gadis yang dulu ditertawakan dengan mimpinya. Gadis yang dulu diragukan, tidak dipercaya kemampuannya. Kini gadis itu menunjukkan bahwa mimpinya bukan hanya sekedar mimpi. Angannya bukan hanya sekedar angan. Tapi menjadi sebuah realita.

Kini ia juga sudah berhasil mewujudkan tekadnya, yaitu membantu ibunya. Sekarang ibunya tidak susah payah lagi mencari nafkah. Ia yang membiayai sekolah adiknya dan keperluan sehari-hari.

Amara juga sudah membangun rumah untuk mereka tempati, sehingga mereka tidak perlu lagi menyewa kontrakan yang dulu sering ditagih karena telat bayar. Tak henti-hentinya Amara bersyukur atas nikmat yang telah Tuhan berikan.

Amara saat ini sedang berada diacara bedah buku. Terlihat banyak orang yang menghadiri acara ini.

"Pertama-tama saya ucapkan syukur terima kasih sebesar-besarnya kepada Allah Swt. atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya." Ucap Amara mengawali sambutannya.

"Kemudian saya berterima kasih kepada ibu dan adik saya. Khususnya Ibu saya."

"Ma, terima kasih udah selalu doain Amara, selalu dukung apa yang Amara impikan selagi itu baik. Dan makasih udah jadi ibu yang terbaik untuk Amara, Love you Ma." Ucap Amara pada seorang wanita yang menatapnya haru.

Amara sebenarnya bukanlah tipe orang yang bisa dengan mudah melontarkan kalimat sayang atau perlakuan manis. Dia malu dan sedikit canggung untuk itu. Namun ia senang, kali ini ia bisa mengatakannya dengan jelas.

"Lalu saya juga berterima kasih pada teman teman semua yang hadir disini. Tanpa dukungan kalian, mungkin saya tidak seperti ini" ucap Amara pada semua yang menghadiri acara bedah buku ini. Suara tepuk tangan meriah terdengar dari mereka.

Setelah acara bedah buku selesai dan berjalan lancar. Amara mendatangi sebuah restoran milik temannya. Sheryl, ya gadis itu juga berhasil menggapai impiannya. Sedangkan Mauren masih meneruskan kuliah S2 Kedokteran.

Disana ia berkumpul sebentar dengan beberapa teman-temannya. Bersenda gurau sembari berbagi cerita juga mengingat kisah-kisah dulu.

Amara memesan beberapa box nasi untuk dibagikan kepada orang orang yang membutuhkan diluar sana.

Karena sesama manusia kita harus saling berbagi dan membantu. Kesuksesan yang kita raih jangan membuat kita jadi angkuh, sombong, apalagi merasa paling baik.

Tetapi justru membuat kita semakin bersyukur pada Tuhan, semakin rendah hati, dan dermawan.

~||~

Pada dasarnya semua yang kita miliki ini adalah titipan dari Tuhan. Yang suatu saat nanti bisa diambil kembali oleh-Nya.


END

Menggapai MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang