Cafe depan komplek.

52 9 0
                                    

Tak lama terdengar suara motor dari luar rumah, Dita bisa melihat dari jendela kamarnya yang ada dilantai dua rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama terdengar suara motor dari luar rumah, Dita bisa melihat dari jendela kamarnya yang ada dilantai dua rumahnya.
Tampak Wildan turun dari motornya dan mulai masuk ke dalam rumah Dita.

Dita masih merapikan rambutnya sebelum keluar untuk menemui Wildan.

Tok tok tok tok
"Dit... Ada Wildan di bawah"
Terdengar suara Mami Dita dari balik pintu kamar .
"Ya Mih, bentar lagi turun" Sahut Dita.

Tak lama kemudian Dita mulai menuruni tangga menuju lantai bawah, dari kejauhan tampak Wildan yang sedang duduk sambil berbincang dengan Mami.

"Heyyy... sorry ya lama"Ucap Dita

"Nggak kok, baru aja duduk"  Jawab Wildan.

"Yuk sekarang" Ajak Dita.

"Mau pada kemana sih?" Tanya Mami Dita.

"Mau ngajak Dita ke Cafe depan komplek tan, boleh kan tante?"  Pinta Wildan.

"Ya boleh, lah tumben Januar sama Tia nggak ikut"

"Januar baru balik dari sekolah mam kan tadi ada kegiatan, Tia kejauhan rumahnya, lagian cuma nongkrong aja, ngilangin gabut tuh si Wildan" Jelas Dita.

"Hehehe iya tan, dirumah sepi Ayah sama Bunda lagi kondangan ke Bogor"

"Oalah, ya udah hati-hati ya pulangnya jangan kemalaman"

"Siap Bos" Sahut Dita.

Kedua nya pun keluar dari rumah dan bersiap untuk menaiki motor.

"Nih pake helmnya"

"Apaan sih kedepan ini,nggak usah pake helm lah"

"Ih nurut buat keselamatan" Sahut Wildan sambil memakaikan helm yang dibawanya dari rumah .

"eh bentar.." Wildan meletakan kembali helm yang dibawanya ke gantungan motornya.

"Rambutnya di belakangin ya , biar nggak berantakan" Ucap Wildan sambil menyelipkan rambut Dita ke belakang telinga Dita.

"Hmmm gini kan ngga berantakan, baru pakai helmnya deh" Wildan pun memakaikan kembali helmnya ke Dita. Dita hanya diam dan menuruti perilaku Wildan terhadapnya.

"Anda ribet amat ya Pak " Ledek Dita.

Wildan hanya terkekeh mendengar ledekan Dita.

Your VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang