Pandora planet yang menjadi rumah dan singgahan bagi para rakyat na'vi berkulit biru dan berekor. Planet yang sangat indah dengan berbagai hal menakjubkan tak ada dibumi.
Akibat dari keindahan itu, para manusia bumi yang disebut Sky peolple oleh bangsa na'vi berbondong bondong mengambil sumber daya planet tersebut.
Kerusakan terjadi dimana-mana, para manusia egois tak berperasaan itu mengambil paksa apa yang mereka inginkan.
Lalu seorang manusia dengan hati yang penuh simpati dan semangat pejuang membantu rakyat na'vi menghantarkan kemenangan pertama mereka.
Menjadi Toruk Makto, hewan legenda yang tak mudah untuk dijinakkan.
Hal itu tentunya menjadi hal yang terukir bak puisi dalam sejarah indah bangsa na'vi.
Manusia penuh kebaikan itu digadang gadang sebagai sang Toruk Makto-(penakluk Toruk) ke-tiga dalam sejarah.
-Guénä berbinar, anak perempuan dengan mata emas indahnya yang soalah mengatakan luar biasa saat mendengar cerita sang Nenek.
Begitu pula dengan anak kecil sebaya lainnya didalam ruangan hangat tersebut, tiga anak lainnya yang berkulit biru tersebut berbinar dan dengan semangat terus bertanya.
"Siapa sang Toruk Makto itu nek?"
"Iya! siapa orang itu? siapa tau aku bisa meminta tips cara menaiki Toruk dan menjadi legenda juga!"
"In your dream, Lo'ak"
"Mana mungkin pembuat masalah sepertimu menjadi Toruk makto"
"Apa maksudmu Kiri! tentu saja aku bisa!"
Semua orang tertawa mendengar angan-angan Lo'ak, semua anak anak berkulit biru-kecuali Lo'ak berkata mustahil, karena memang Lo'ak sangat dikenal sebagai pembuat masalah.
"Kiri benar Lo'ak, tak mungkin kau menjadi Toruk Makto. Paling-paling kau tidak bisa mengendarai se-ekor Ikran."
"Guénä! kenapa kau jadi ikut ikut Kiri sih?"
"Karena yang dikatakan Kiri kan benar adanya."
"Sudahlah Lo'ak, mengendarai Ikran saja kau seharusnya sudah bersyukur!"
Lo'ak mengerucutkan bibirnya tanda marah. Ia tak percaya bahwa seluruh saudaranya mendukung Kiri, bahkan juga Neteyam yang selalu membela nya.
"Nah, Nenek. Siapa Toruk Makto itu?"
Mendengar perkataan Neteyam, seluruh atensi anak anak na'vi itu menuju kearah sang Nenek. Menunggu jawaban yang akan diberikan.
Namun, belum saja Nenek berbicara. Ayah mereka tiba tiba saja datang dan membuyarkan perhatian mereka pada Nenek.
"Tentu saja itu Ayah mu, nak. Aku inilah sang Toruk Makto"
"Ayah pandai sekali membuat komedi putar."
"Tidak mungkin Toruk Makto dalam sejarah itu Ayah!"
"Ber-perut buncit, dan ceroboh sehingga selalu dimarahi Ibu. Mana mungkin seseorang seperti itu adalah Toruk Makto"
Lo'ak, Neteyam, dan Guénä tertawa mendengar kata-kata Jake. Kecuali kiri yang memutar mata malas saat mendengar Ayahnya.
Menurut mereka Ayahnya itu sedang berbual.
"Hey hey, ini hanya masalah waktu. Seorang pejuang pasti mempunyai waktu istirahatnya."
"Tapi Ayah benar benar berperut buncit, kok!" Guénä lagi lagi membuka suaranya hanya untuk me-roasting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avatar; Golden Hour.
FantasyEnemies to Lovers, bagi Guénä itu hanya omong kosong belaka. Bahkan jika ia sudah membenci seseorang, dirinya akan terus membenci orang itu selamanya. Tak akan pernah ia memaafkan atau berhenti membenci orang yang dibencinya, itu adalah prinsip Gué...