Chapter 2 : Grace's Plan

6 0 0
                                    

Grace perlahan menyipitkan matanya. Para pembantai itu tengah tertidur seperti perkiraan rencananya.

Mereka memutuskan berpesta di mansion itu setelah kemenangan yang mereka dapatkan dari pembunuhan yang terjadi dan Grace menjadi salah satu hadiah yang diberikan oleh pemimpin mereka pada para serigala kejam itu. Namun ia melihat satu kesempatan untuk menjalankan sebuah rencana.

Karenanya ia bertahan ketika tangan-tangan kotor para pembantai itu mulai menjamah dan menelanjanginya. Atasannya robek menyisakan kaos yang terkulai menutupi sebagian bahunya. Celana jeans yang awalnya menutupi kedua kaki jenjangnya telah dilucuti oleh para pria itu.

Melihat pemandangan mengerikan itu Zobelle mulai berjengit, bibirnya mulai bergerak ingin berteriak. Namun isyarat gelengan sekilas dari Zobelle membuat ia pucat pasi, ia kembali diam, lalu segera memalingkan muka.

Melihat reaksi Zobelle yang berjengit kemudian pucat terhadap tindakan bawahannya membuat Alex senang. Ia telah berulang kali memancing reaksi dan mencoba memancing Zobelle bersuara, tetapi selalu saja gagal. Bahkan gesekan tali yang membuat kulit lengannya berdarah tidak lagi bisa membuat Zobelle sekedar meringis. Ketenangannya membuat Alex semakin jengkel, ia ingin membuat gadis keras kepala itu memohon ampun padanya.

"Bagaimana kalau kalian berpesta dengan gadis itu?"

Alex berkata tanpa memalingkan wajahnya dari Zobelle. Mendengar saran dari bos mereka, para serigala itu semakin beringas menelanjangi Grace.

Zobelle menggertakkan giginya. Secepat kilat ia berdiri dan melayangkan tendangan sekuat tenaga ke arah perut Alex yang tidak menduga akan mendapatkan reaksi secepat itu. Ia merasakan nyeri tepat di ulu hatinya akibat kaki Zobelle yang mendarat di sana.

Namun bukannya marah, Alex malah tertawa terbahak-bahak sambil menarik tali yang mengikat Zobelle.

"Rupanya wanita itu berharga buatmu, Dear. Sehingga kau bereaksi terhadap perintahku."

Dengan kuat Alex menarik tali dan menangkap Zobelle yang terseret jatuh ke pelukannya.

"Bagaimana kalau aku mencicipi bibir manismu ini, dan kita lihat seperti apa reaksimu."

Zobelle tak berdaya menolak ciuman menjijikkan dari pembunuh ayahnya itu. Tubuhnya di jepit sekuat tenaga oleh Alex hingga bernapas pun ia merasa sangat sulit.

Rasa mual mulai berputar di perut Zobelle ketika merasakan bibir basah Alex mulai memaksakan untuk membuka bibirnya. Rasa pusing mulai menguasai kepalanya, membuatnya merasa berputar, dan sebelum kegelapan melingkupinya, Zobelle sempat mendengarkan teriakan Grace sebelum wanita itu menerjang ke arah Alex.

Grace berhenti berpura-pura lemah ketika melihat Alex mencium Zobelle. Rasa jijik melihat perbuatan pria itu membuatnya segera melemparkan para pria penuh nafsu yang mengelilingi. Mereka yang tidak siap sangat terkejut dan terkesima menerima serangan tiba-tiba dari Grace yang ternyata mahir ilmu bela diri.

Grace menerjang ke arah Alex dengan maksud menjauhkan Zobelle dari jangkauan Alex.

"Lepaskan dia bajingan!"

Teriakan Grace yang menggelegar di dengar Zobelle sebelum ia pingsan dan kegelapan nan pekat menyambutnya.

DOR!

Tembakan itu menghentikan Grace. Ia berlutut ketika sebelah kakinya didera nyeri tak terkira. Melihat ke bawah, Grace mendapati pergelangan kakinya telah bersarang sebuah peluru.

"Sebaiknya kau berhenti wanita amazon, atau aku akan mulai menembaki kepalamu."

Alex mulai berdiri sambil menggendong Zobelle dalam pelukannya.

RAIBELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang