Chapter 26. Camping.

7 3 0
                                    

Kini kedua kekasih itu sedang berada di Indomaret untuk membeli beberapa snack dan kebutuhan sebagai persiapan Camping besok bersama teman seangkatan di puncak Bogor.

"ini."

"Ini."

Letha mengambil hampir semua jajan yang terjejer di barisan pertama. Mumpung di traktir oleh Lutfi kesempatan untuk bisa jajan yang banyak, sekalian stok di rumah. Lutfi juga begitu, ntah apa yang ada di otaknya.

"Dah beres," lirih Lutfi setelah memasukkan barang berwarna hitam dengan tulisan Laurier itu. Letha menoleh ke belakang melihat Lutfi, lalu pandangannya beralih ke troly yang di pegang Lutfi.

Mata Letha membulat sempurna. "Lo ngapain mau beli Softex sebanyak ini?" tanya Letha dengan emosi sembari menatap pacarnya yang makin lama mereka bersama makin keliatan tidak ada akhlaknya ini.

"Bagus dong buat stok lo di rumah, kurang baik apa coba gue sebagai pacar?" ucap Lutfi bangga menyibakkan rambutnya ke belakang menggunakan jarinya.

"Lo pikir gue mentruasi setiap hari sampe lo beliin 30 bungkus?!" Letha sudah geram setengah hidup pada makhluk laknat di depannya.

"Lah emang iya kan, buktinya lo setiap hari badmood marah - marah mulu kerjaannya ke gue. contohnya kaya sekarang," ucap Lutfi santai.

Letha menghela nafas panjang untuk mencoba sabar dengan kelakuan manusia titisan plankton ini. Lutfi memang pacar yang unik, kadang dia bisa lembut selmbut sutra perhatiannya. Tapi dalam beberapa pekan ia akan menjadi pacar super menyebalkan sekali.

"Oke pacar gue yang paling ganteng, balikin ya ini ketempatnya," ucap Letha terpaksa dengan penuh penekanan.

"Paling ganteng?" tanya Lutfi memicingkan matanya.

"Emang ada berapa pacar lo?" tanya Lutfi mengikuti kalimat Letha saat itu kepadanya.

"9! Dan lo selingkuhan gue yang terakhir." kesal Letha langsung pergi meninggalkan Lutfi yang menahan untuk tidak tertawa lepas.

Lutfi membawa dua kresek di tangannya dan ia masukkan ke dalam mobil.

Lelaki buru - buru menyamai langkah gadis itu sebelum masuk mobil. Ia meraih pintu mobil tempat Letha dan mempersilahkan Letha masuk. Letha menahan senyumnya. Walaupun Lutfi menyebalkan, sialnya dia tidak pernah meninggalkan sikap manisnya sedikitpun.

"Silahkan masuk kanjeng ratu," ucapnya membuat Letha melunturkan senyumnya dan memukul lengan Lutfi kesal.

"Pukul aja terus, rela aak Neng."

Mereka langsung pulang dan Lutfi juga mengantar gadis itu lebih dulu. Sesampainya di depan rumah Letha. Gadis itu melepas seat belt nya dan mengambil satu kresek miliknya di kursi belakang. 

Belum sempat Letha turun. Lutfi menahan tangan Letha.

"Gue penasaran. Siapa aja 8 cowok lo selain gue?" tanya Lutfi random.

"Chanyeol, D.O, Xiumin, Suho, Baekhyun, Chen, Sehun dan Choi Woo Shik." Sudah Lutfi duga Letha akan menyebutkan nama - nama manusia korea pujaannya itu. 

"Dan gue urutan terakhir?" 

"Iya lah," jawab Letha cepat dan yakin.

Lutfi menghela nafas gusar. 

"Dah gue mau turun istirahat." Lutfi menarik tangan Letha dan membuat gadis itu berbalik ke arahnya.

Dengan cepat Lutfi mencium pipi gadis itu.

"Pacar lo cuman gue," tegas Lutfi. Letha terdiam di tempat. Lalu saat sudah tersadar, ia memukul lengan Lutfi kesal.

"Ih Lutfi! Lo tuh nyebelin banget sih." 

Arah Rasa Angin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang