T i g a

46 8 0
                                    

"Selamat datang di pondok Pelita, Bu"

Begitu Andin dan Al turun dari mobil mereka langsung disambut dengan senyuman begitu hangat, bahkan Al dan Andin masih berada di depan Gerbang.

Mama Rosa menghampiri Andin kemudian memeluknya sambil berucap "selamat datang dirumah ini ya sayang"

Andin balas memeluk mama Rosa sembari dia memejamkan matanya meresapi setiap elusan mama Rosa di pundaknya "makasih Ma"

Puas berpelukan kedua perempuan itu pun melepas pelukannya.

"Saya Kiki Asisten rumah tangga disini, salam kenal ya mba" ucap Kiki dengan suara cemprengnya

"Saya Andin. Salam kenal juga ya" balas Andin tersenyum manis

"Saya Uya.Keamanan disini, Bu Andin"

"Saya Putra dan ini Jimmy. Kami bodyguard disini. Salam kenal Bu andin"

Andin menampilkan senyumannya "salam kenal juga ya semuanya"

"Ekhem, ayo masuk"

Aldebaran berdehem kemudian lewat lirikan matanya dia mengajak Andin masuk.

"Eh ayo masuk ndin" mama Rosa merangkul pundak Andin diikuti oleh Kiki Sementara Aldebaran sudah berjalan duluan

Andin menatap kagum dengan besarnya rumah Al Fahri.Andin tidak menyangka ternyata rumah keluarga Al Fahri sebesar dan semegah ini, dulu Andin taunya Roy hanya anak orang kaya saja tanpa tau sebesar apa rumahnya. Karna memang Andin tidak pernah mau di ajak ke rumah Roy dan bertemu dengan keluarga Roy, Andin takut keluarga Roy tidak akan suka kepadanya. "Dulu aku kira keluarga kamu tidak akan suka sama aku Roy ternyata aku salah" batin Andin

"Al, Andin kita makan dulu ya! Kalian pasti belum makan siang kan?" Tanya Rosa

"Belum Mah"

Memang sehabis dari resepsi Andin dan Al masih menginap di hotel sedangkan rosa dan keluarga yang lain sudah pulang duluan.

Makan siang pun berjalan dengan lancar walau Andin masih canggung. Setelah selesai makan siang Aldebaran langsung pamit

"Mah, aku kekantor ya"

"Loh,,bukannya kamu masih cuti ?"

"Aku banyak kerjaan mah di kantor"

Rosa menghela nafas selalu seperti ini Al selalu mengutamakan pekerjaan daripada keluarga.

"Yasudah. Hati-hati ya"

Al menyalam tangan mama Rosa hal yang selalu dia lakukan jika ia ingin pergi.

"Saya pamit" ucap Al pada Andin yang sedari tadi hanya diam saja

"Hati-hati mas" ucap Andin, Al hanya tersenyum tipis

"Andin,,, maafin Al ya. Dia memang seperti itu selalu mementingkan pekerjaan daripada keluarga. Mama harap suatu saat kamu bisa merubah sifat Aldebaran ya, ndin" pinta rosa pada Andin

Andin hanya tersenyum saja "ujung dari pernikahan kami aja aku belum tau Mah" batin Andin

"Kamu Mau ngapain ndin? Udah gak usah biar Kiki aja nanti yang beresin" cegah Rosa saat dia melihat Andin yang hendak membereskan piring sisa mereka makan

"Gak papa Mah. Piringnya cuman dikit ko"

"Lebih baik kamu istirahat! Kamu pasti capek kan! sana ke kamar" titah Rosa

"Kiki!"

"Iya Bu"

"Tolong kamu beresin ini semua ya, tapi sebelum itu kamu antar Andin ke kamar Aldebaran dulu"

"Baik Bu. Mari mba Andin saya antar ke kamar "

Andin mengikuti langkah Kiki yang membawanya ke tempat dimana kamar Aldebaran berada.

"Nah, mba Andin ini kamarnya mas Al. Mas Al itu orang nya bersih mba dia gak suka yang namanya berantakan. Makanya itu setiap menit Kiki harus cek kamar mas Al apa ada debu atau tidak, hehe" ucap Kiki disertai cengirannya

Andin balas dengan tersenyum, kalau dilihat lihat apa yang Kiki bilang memang ada benarnya terbukti dengan kamar Al yang sangat polos tanpa banyak properti hanya ada beberapa hiasan saja yang menggantung di dinding dan juga ada rak rak buku serta lemari hias yang berisi piala dan piagam penghargaan.

(Sumber Pic: google)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sumber Pic: google)

Tapi tak bisa dipungkiri Andin merasa nyaman di kamar Al ini.kamar Al dilengkapi dengan balkon juga.

"mba Andin, baju baju mba mau sekalian kiki beresin?"

"Gak usah Ki, biar aku aja nanti" tolak Andin
"Ki, kalau kamar Roy dimana ya?"

"Kalau soal kamar mas Roy kuncinya sama ibu Rosa mba, mungkin mba Andin bisa minta kunci kamar mas Roy sama ibu nanti mba" ucap Kiki

Andin menganggukkan kepala "gitu ya,ki"

"Iya mba. Semenjak mas Roy meninggal ibu Rosa yang selalu membersihkan kamar mas Roy kadang ibu juga tidur disitu, mba"

Andin bungkam mendengar ucapan Kiki "mama Rosa pasti terpukul banget atas kepergian Roy" batin Andin

"Yaudah mba, ada yang masih bisa Kiki bantu?"
"Eh gak ada lagi Ki, makasih ya"
"Sama sama mba, kalau begitu Kiki pamit kebelakang ya"
"Iya Ki"

Setelah kepergian Kiki Andin mulai menyusun barang barang nya yang ada di koper memasukan baju kedalam lemari.

Saat merapikan baju tak sengaja sebuah foto jatuh dari lipatan baju Andin ambil foto itu kemudian dia usap.

"Roy..." Lirih Andin

_bersambung__________

Trimakasih buat kamu yg sudah baca jangan lupa vote, komen dan follow yah. ;)

Takdir kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang