Chapter 2

126 13 1
                                    

"Kalian bisa diam nggk sih pusing nih kepala gue dengerin kalian ribut"ucap Sean yang marah tapi malah terlihat lucu di mata Tyler.

"Baiklah, dokter minta maaf ya"ucap Tyler sambil mengusap surai Sean.

"Tyler Alphard Smith, dokter pribadi Gregorius sekaligus temen daddy mu itu"ucap Tyler memperkenalkan dirinya.

Sean mengernyit bingung. Lalu mengangkat salah satu tangannya yang terbebas infus lalu mengarah ke Aland.

"Yang bener aja, rugi dong masa Sean yang tampan manis lucu imut gini punya daddy yang mukanya datar kayak tembok itu"ucap Sean.

Tyler yang mendengar itu langsung tertawa sedangkan Aland ekspresi sudah jelas terlihat sangat kesal.

"Om kenapa tidak om saja yang jadi daddy gue, dilihat-lihat om juga nggak kalah tampan sama daddy gue itu, gimana om mau nggak?"ucap Sean dengan semangat.

Tyler yang mendengar itu mengencangkan tawanya bahkan sampai memegang perutnya. Sedangkan Aland ekspresi sudah benar-benar sangat kesal.

"Periksa dia cepat setelah itu aku ingin berbicara denganmu"ucap Aland lalu berjalan keluar kamar pesakit itu.

Tyler mendengar itu menegang tapi dia berusaha terlihat biasa saja di depan Sean dan langsung memeriksa Sean.

"Nah sudah selesai, sekarang om keluar dulu ya ad pasien yang harus di tangani"

"Om akan kesini lagi nanti jangan lupa di makan ya minum obatnya juga jangan sampai lupa"ucap Tyler sambil mengusap surai Sean lalu berjalan pergi keluar menemui Aland.

Setelah kepergian Tyler ruangan itu terasa sepi hanya terdengar helaan nafas saja.

"Gue akan ubah nasib lu Sean, ya walaupun lu bodoh tapi seengaknya lu sudah berusaha sampai sini, gue akan bantu lo sekarang lo bisa tenang sekarang"ucap Sean lalu tersenyum menatap langit-langit kamar pesakit itu.

                                ~~••~~
Beberapa hari telah berlalu sekarang Sean sudah berada di mansion Gregorius. Sean merasa asing di sini tatapan benci dari ayah dan para abang masih dilayangkan kepadaku.

Walaupun begitu entah kenapa Sean merasakan sesak mungkin ini hanya perasaan Sean asli yang tertinggal.

"Aku merindukan kehidupan pertama ku meskipun sama buruknya dengan sekarang tetapi tetap saja kehidupan sekarang ini bahkan lebih buruk. Aku lelah setidaknya biarkan aku istirahat walau hanya sebentar aku hanya ingin merasakan kebahagiaan"ucap Sean tanpa sadar air matanya turun.

Mari kita bahas kehidupan Sean, Sean itu anak bungsu dari Gregorius tetapi dia di benci karena kelahirannya membuat istri sekaligus ibu dari mereka pergi meninggalkan dunia ini. Bahkan mereka melupakan bahwa mereka pernah menanti kehadirannya. Semenjak kejadian itu mereka selalu melayangkan tatapan benci ke Sean bukan hanya itu cacian dan makian pun sudah jadi makanan setiap hari bagi Sean.

Tapi...

Semua itu berubah semenjak ayahnya membawa seorang gadis lugu polos lucu ke mansion. Gadis itu sering memfitnah Sean dan gara-gara itu Sean di siksa di kurung berhari-hari tanpa makan. Bahkan penyebab Sean terjatuh ditangga koridor sekolah dan mengharuskan membawa Sean ke rumah sakit karena ulahnya tetapi gadis licik itu malah membuat seolah-olah Sean yang salah.

Sean sudah sering di cambuk di pukul bahkan menjadi samsak mereka saat mereka marah, tetapi mereka tidak pernah memikirkan Sean dan pada akhirnya Sean memilih menyerah hingga Michaeel lah yang menggantikannya.

TBC

Maaf jika masih kurang memuaskan kalian karena aku juga masih belajar.

Terimakasih yang sudah membaca jangan lupa vote nya ya
😇

Transmigrasi Michaeel ArshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang