Chapter 3

114 12 4
                                    

Di pagi hari di suatu kamar terlihat remaja sedang berdiri di depan kaca melihat bagaimana tubuh yang dia tempati sekarang.

"Ternyata memiliki wajah imut tidak mengurangi kadar ketampananku"ucap Sean sambil melihat dirinya dikaca.

Penampilan Sean sekarang beda jauh dengan dia yang dulu ya karena memang sekarang didalam tubuh ini bukan Sean tapi Michaeel di remaja yang terkenal nakal. Penampilan Sean sekarang baju tidak di masukkan dasi tidak pakai dua kancing baju yang sengaja di lepas dengan rambut yang acak-acakan tapi tidak mengurangi kadar imutnya.

"Perfect, baiklah sekarang mari kita turun untuk makan"ucap Sean dengan ruang berjalan keluar kamar dan turun menuju ruang makan.

Sean turun menggunakan tangga, hingga sampai di ruang makan Sean hanya melewatinya saja dan lebih memilih berjalan ke dapur.

Sedangkan mereka yang sedang berkumpul di ruang makan pun terlihat bingung dengan Sean.

"Kenapa dia tidak menempeliku?"batin abang pertama Sean, Arjuna Devan Gregorius.

Si sulung dari 4 bersaudara, Juna memiliki wajah tegas dingin dan tatapan yang menyeramkan tetapi dia tampan wajahnya tiruan daddy nya sekali begitu pun si kembar kecuali Sean wajahnya mirip seperti mommy nya bahkan sifatnya pun juga sama seperti mommy nya.

Sedangkan ketiga abangnya itu sifatnya tidak jauh beda dengan daddy nya mirip sekali.

"Eummm daddy"ucap seorang gadis yang di bawa oleh daddynya Sean, Alicia Keana gadis lugu polos tetapi bermuka dua dan sangat licik selalu memfitnah Sean.

Daddy yang mendengar panggilan anak angkatnya itu langsung mengalihkan pandangan ke arahnya begitu pula dengan abangnya.

"Kenapa hm?"ucap abang ketiga Sean, Ervandh Carl Gregorius saudara kembar dari Arvindh Carl Gregorius.

Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah dapur. Merek semua langsung berlari kecuali Alicia itu.

Saat di dapur mereka terkejut melihat jari telunjuk dan ibu jarinya mengeluarkan darah.

"Ssshhh sialan sakit sekali"ucap Sean sambil meringis dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Arvindh mendekati Sean dan langsung memegang tangan Sean yang jari nya terluka. Sean yang melihat itu pun kebingungaan.

"Kenapa?"ucap Arvindh sambil mencuci jari Sean yang terluka.

Sean yang tak paham pun hanya diam kebingungan ekspresi nya sangat lucu pipi chubby ny itu sedikit memerah mata besar ny yang masih ada sedikit air matanya terlihat lucu di mata para daddy dan abangnya.

"Hati-hati"ucap Arvindh yang selesai mengobati luka Sean.

Sean hanya terdiam begitu pun dengan daddy dan para abangnya suasananya sangat canggung. Hingga teriakan Alicia membuat mereka tersadar dari diamnya itu.

"Abang evand....

TBC

Maaf ya pendek karena aku lagi kurang sehat, besok lagi ya dan maaf jika masih kurang karena aku masih dalam proses belajar. Untuk beberapa hari kedepan aku nggk up dulu ya maaf banget sampe kondisi ku udh membaik aku bakal up lagi terimakasih semuanya.

Jangan lupa vote dan coment ya.

Terimakasih untuk vote dan coment nya.

Jangan lupa jaga kesehatan ya.

Transmigrasi Michaeel ArshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang