2

122 13 3
                                    

      Putri kerajaan telah terbangun setelah diduga meninggal oleh orang kebanyakan. Nyonya Xyla, sang penderma yang baik hati yang pernah memberi Hev sedekah sebelum Dave datang menghabisi putri kerajaan itu telah menyelamatkan jiwanya.
      "Hai Tuan Putri, bagaimana kabarmu? Kuharap kau merasa lebih baik setelah tertidur sangat lama" Sapaan ramah dari Nyonya Xyla membuat Hev bingung.
        Hev ingin menggerakkan bibirnya untuk bertanya ada apa gerangan dan apa sebenarnya yang dikatakan oleh nenek tua ini. Namun dia tak dapat menggerakkan sama - sekali seluruh bagian tubuhnya. Sekalipun berbicara andaikan bisa Hev akan bercerita tentang sesuatu yang dialaminya saat tertidur kepada nenek ini, karena ia yakin beliau pasti mau mendengarnya.
         Ya, tragedi kekerasan yang dilakukan Dave kepada Hev beberapa pekan lalu membuat Hev mengalami keadaan yang sangatlah buruk. Bisa dibilang tidak dapat diselamatkan.
          Tak disangka alam berkata lain. Roh dalam tubuh Hev dituntun oleh makhluk kecil berkilau penuh cahaya menuju suatu tempat. Disana Hev menemui seseorang setengah dewa. Mungkin utusan Zeus, dia adalah Azura.
          Azura sangatlah kuat dan sakti. Dia dapat memberi anugrah, namun tidaklah sempurna seperti pemberian dewa kebanyakan. Dia pasti memiliki kekurangan-mengingat dia juga seorang manusia.
      Azura mengetahui apa yang dialami Hev, karena dia memiliki kemampuan layaknya dewa.
    "Hai Tuan Putri" sapa Azura menghormati Hev.
   "Siapa kau?"
   "Aku adalah Azura. Aku mengetahui semua yang mereka lakukan padamu. Aku tahu kau akan bertanya bagaimana aku bisa tapi sudahlah itu tak penting"
   "Lalu Azura apakah kau malaikat mautku? Cabut saja nyawaku. Aku tak tahan dengan kehidupan dunia. Lebih baik aku membusuk di tanah daripada disiksa dengan keji oleh rakyatku"
    "Tenanglah Putri. Aku tau kau hanya tak tahan dengan perlakuan rakyatmu tetapi kau masih ingin tinggal di dunia, benar kan?"
    "Ya, kurasa kau benar. Lalu apa tujuan para makhluk kecil ini membawaku pada Tuannya?"
   "Jangan panggil mereka dengan sebutan 'makhluk', mereka adalah moze-sebutan untuk peri alam. Begini Hev, Oh, maksudku Tuan Putri. Aku akan memberimu kesempatan kembali ke dunia dan akan kuberikan kau bakat namun dengan kekurangan kau akan lumpuh total dan seluruh tubuhmu tak dapat digerakkan  "
    "Apa? Kau gila! Kau buat aku lumpuh total? Sungguh tak dapat diperca....."
   "Yang dapat kau lakukan adalah mencari surat penting milikku dan mengembalikannya padaku. Mudah bukan? Bila tidak ditemukan maka rohmu akan kuberikan untuk persembahan dewa" potong Azura untuk menjelaskan kepada Hev misinya di dunia kali ini.
   "Hanya itu? Mudah sekali! Baiklah aku akan melaksanakannya"
   "Mari kita lihat apakah kau berhasil dalam misi ini. Tenang saja, aku tidak akan bermain-main dengan perkataanku ini. Bakatmu sangatlah hebat bahkan langka! Kau harus bisa mengendalikannya supaya tidak membahayakan dirimu sendiri."
       Seketika Azura hilang dan Hev tersedot oleh lingkaran hitam yang sangat besar setelah mendengar perkataan  Azura yang terakhir. Hev menjerit ketakutan, menangis dan berteriak agar siapapun dapat menolongnya.
      Puting beliung mendekati Hev saat lingkaran hitam itu memuntahkan tubuhnya lalu menjatuhkannya pada tanah. Hev segera berlari sekencang mungkin menjauhi angin tersebut. Lalu munculah suara lembut perlahan semakin mendekati dirinya.
     Hev menyadari bahwa suara itu dari angin tersebut.
      "Jangan takut, aku akan membantumu mendapatkan bakat dari Azura. Masuklah dalam pusaranku ini niscaya kamu akan merasakan dirimu jauh lebih kuat dari Glyx di luar sana."
       Tanpa basa-basi Hev masuk ke pusaran itu. Namun, dalam benaknya apa bakat yang diberikan Azura padanya. Apakah berguna? Hev telah merasakan sesuatu. Ia merasakan kantuk yang luar biasa. Ia pun mencoba memejamkan mata dan kembali dalam raganya.

Azura'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang