3

101 14 1
                                    

              Hev telah kembali ke dunia. Dia membuka matanya dan mendapati dirinya berada dalam kamar.

Ah...nenek tua ini rupanya, batin Hev dalam hati.

     Setelah memperkenalkan diri dan menjelaskan semua yang terjadi, Nyonya Xyla memutuskan untuk merawat Hev layaknya cucunya. Apapun kondisinya Nyonya Xyla akan melindungi Hev sebagaimana mestinya.
      Hev masih bertanya-tanya bagaimana bisa ia tertidur selama berminggu-minggu. Yang ia tahu ia hanya melakukan perjanjian dan menerima bakat dari Azura selama beberapa menit.
            Pertanyaan itu dibuangnya jauh-jauh, karena ia telah menyadari bahwa itu tidak penting. Ia berusaha bersyukur masih dapat hidup dan bertemu dengan Nyonya Xyla.

Sungguh aku lega, ternyata masih ada rakya yang setia padaku. Semoga Nyonya Xyla dalam perlindungan Tuhan, amin.

            Sekarang Hev hanya dapat terbaring dalam ranjang. Ia bersyukur masih ada Nyonya Xyla yang menyayanginya. Ia hanya dapat berkata dalam hati dan diam sepanjang hari.

            Lalu bagaimana aku bisa melakukan tugas Azura kalau begini jadinya? Pikir Hev seraya membuat rencana untuk menjalankan tugas.

            Tiba-tiba saja Hev terpikir akan bakatnya. Bakat apa yang dimaksud Azura? Apa ini hanya tipuan? Hev akhirnya kewalahan memikirnya kemudian memutuskan untuk beristirahat dan memejamkan matanya.
     Disinilah bakat Hev berkembang. Hev memasuki alam lain dalam sekejap-bahkan lebih cepat dari seekor cheetah yang hendak mengejar mangsanya.
       Hev merasa dirinya benar-benar hidup. Semua anggota tubuhnya dapat digerakkan. Hev masih bingung bakat apa yang ada dalam dirinya sehingga Azura dapat berkata begitu yakin bahwa bakatnya langka.
              Setalah terhanyut dalam lamunan, tiba-tiba saja Hev teringat pada Kerajaan Katsky, kerajaan yang begitu dicintainya. Namun semua hanya menjadi pedih setelah cintanya beralih pada Andrew.
       Hev memejamkan matanya lalu membayangkan dirinya berada di kerajaannya seperti dahulu. Ternyata, yang dimaksud Azura benar. Hev mampu merasakan bakat itu dalam dirinya. Ia mampu membuka portal besar untuk menuju ke suatu tempat.
     Gadis berambut pirang dengan matanya yang berbeda warna ini membuka matanya dan menyadari bahwa didepannya sudah ada sebuah portal layaknya pintu masuk.
      "Wow menakjubkan! Apa benar aku yang membuatnya? Mungkin inilah bakatku"
            Hev memang memiliki mata yang berbeda warna. Heterochromia Iridium. Ini terjadi saat seseorang memiliki perbedaan jumlah melanin pada setiap iris mata mereka, sehingga matanya akan memiliki warna yang berbeda. Umumnya terjadi pada hewan dan jarang terjadi pada manusia-namun Hev memilikinya sejak lahir.
      Portal itu bagai memaksa Hev untuk masuk dan melihat ada apa di dalamnya. Benar saja! Tepat seperti yang dibayangkan Hev, portal ini membuat pintu masuk menuju Kerajaan Katsky. Namun bayangan indah yang diharapkan Hev kandas sudah. Semua berubah. Tampak dari jauh Kerajaan ini begitu gelap dan kacau.
     Hev melangkahkan kakinya melompati portal dan ia mendapat tangga dibawahnya. Ia segera menuruni tangga tersebut. Hev terpental lalu jatuh di tanah.
     "Tangga macam apa itu? Tidak layak masih saja dipajang" gerutu Hev yang kemudian didengar oleh sebuah peri kecil disampingnya.
     "Siapa kau?" Tanya peri tersebut kepada Hev. Hev kaget saat terdengar suara disampingnya.
      "Apa? Kau dapat bicara? Bagaimana bisa?"
       "Kau pasti Alexa, benar kan? Oh Tuhan, terimakasih penyelamat kami telah tiba!" Peri itu sangat senang setelah bertemu dengan Hev yang disangkanya Alexa.
      "Kau gila! Aku Hev, Putri dari Kerajaan Kats..." belum selesai Hev berbicara, ia telah ditarik oleh peri tersebut menuju suatu tempat.
      "PERHATIAN SEMUANYA! HARAP BERKUMPUL! ALEXA TELAH TIBA! RAMALANNYA TERBUKTI!" teriak peri kepada semua orang disana.
     Ratu peri segera keluar dan melihat kebenaran yang dikatakan oleh peri kecil di taman.
    "Hai nona, siapa namamu?"tanya pimpinan peri kepada Hev
    "Aku Hev, putri dari Kerajaan Katsky yang telah lama dibuang dari kerajaan"
     "Tidak salah lagi, kau adalah Alexa. Rambut pirangmu, matamu yang berbeda warna disetiap sisinya, dan wajah yang menawan. Kau telah diramalkan untuk datang menyelamatkan kami"
      "Siapa Alexa?"
      "Alexa adalah sebutan bagi pahlawan perempuan di kerajaan kami "
      "Ah ok baiklah, lalu apa yang terjadi dengan kerajaanku?"
   "Sudahlah Alexa, kurasa kau harus istirahat sebentar. Mungkin karena kau kelelahan" ucap peri kecil yang membawanya sejauh ini.
      Hev tidak mengerti apa yang mereka utarakan dan meninggalkan orang-orang di tempat yang aneh ini. Ia mencoba berjalan-jalan menyusuri jalanan seorang diri. Ia penasaran apa yang terjadi dengan kerajaannya. Namun, semakin jauh ia berjalan, didapatinya sesuatu yang aneh disana.
   Dimana semua orang? Mengapa terdapat mayat bercecer di tanah?
     Hev merasa dirinya sedang diintai dari jauh dan berpikir hendak kabur. Lalu, Hev berniat memasuki pintu gerbang kastil kerajaannya. Kali ini ia merasa benar-benar sedang diawasi oleh seseorang. Ia mengecek kondisi sekitar namun tak ditemukan sosok mencurigakan sama sekali.
"Siapa disana?"

Azura'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang