ALVINA 2

55 9 1
                                    


Terima kasih saya ucapkan kepada yang sudah memberikan vote dan komen.

Happy reading

Di sebuah rumah terdapat seorang pria paruh baya dengan wanita paruh baya sedang duduk di kamar mereka.

"Ke mana lagi tuh anak!" geram pria paruh baya yang merupakan Om Kenji-Rabin.

"Sudahlah, mungkin dia sudah mati," balas wanita paruh baya yang tidak lain adalah Nova yang sudah malas mendengar kekesalan Rabin hampir tiap hari.

"Tapi ini udah hampir 1 bulan!" bentak Rabin.

Rabin dan Nova sudah mencari Kenji hampir 1 bulan. Dimulai dari tempat kerjanya Kenji, tempat bermain Kenji sampai ke tempat yang pernah Kenji kunjungi tapi mereka belum ketemu Kenji.

Rabin sudah melaporkan ke pihak berwajib untuk kehilangan Kenji, namun hasilnya nihil. Polisi tidak bisa menemukan Kenji.

"Sudahlah mas, gak usah dibahas lagi," ucap Nova yang sangat muat dengan suaminya itu yang hampir tiap hari selalu menanyakan keberadaan Kenji.

"Tapi kalau gak ada dia, kita gak ada penghasilan!" hardik Rabin yang bingung mendapatkan uang dari mana.

"Ya mas 'lah yang cari!" pekik Nova lalu ia bangkit dan meninggalkan Rabin.

"Mau ke mana kamu?!" teriak Rabin. Namun Nova tidak menjawab membuat Rabin menjambak rambutnya.

"AKHH! Awas aja kalau saya ketemu, Kenji!" jerit Rabin dengan mengakhiri teriakkan.

Kembali ke tempat Nova. Ia memilih ke halaman belakang rumahnya duduk di kursi.

Nova mengingat ketika Kenji berangkat sekolah untuk pertama kalinya. Waktu itu, Kenji berangkat sekolah bareng sang anak, Mavelyn.

Hari itu adalah hari pertama Kenji masuk sekolah dasar dan pergi bersama Mavelyn naik sepeda dan dijemput oleh Rabin. Kenji sekolah ditempat yang sama kayak Mavelyn. Bedanya Mavelyn sudah kelas 3 SD sedang Kenji baru masuk SD.

"Ayo, Kenji udah siang nih," ajak Mavelyn dari arah kamar yang seperti terburu-buru.

"Sarapan dulu Mavelyn!" geram Nova yang melihat sang anak terburu-buru.

"Udah siang nih, Mah," tolak Mavelyn sambil menunjuk jam dinding.

"Lagi ini baru pertama sekolah kan? Jadi Masuknya agak siangan dikit," terang Rabin yang melihat jam yang menunjuk masih pukul 7 kurang.

Akhirnya Mavelyn duduk di kursinya dan mengambil sarapannya. Orang tuanya yang melihat anaknya mau sarapan, bernafas lega.

Selama ini setiap sang anak berangkat sekolah, pasti Mavelyn  tidak pernah mau sarapan walaupun hanya sedikit. Dengan alasan terlambat padahal jam masuk sekolah masih lama.

Selesai sarapan, Mavelyn dan Kenji berangkat sekolah. "Kami berangkat dulu ya Mah, Pah," pamit Mavelyn menyalami tangan Nova dan Rabin bergantian.

"Aku berangkat dulu Tan, Om," pamit juga Kenji yang ikut menyalami tangan Nova dan Rabin.

"Belajar yang benar ya dan kamu, Mavelyn. Bawa sepedanya yang benar dan tolong jaga Kenji juga," pesan Nova mewanti-wanti agar sang anak bisa menjaga Kenji.

Pernah waktu itu Mavelyn jalan berdua sama Kenji naik sepeda. Pulang-pulang kedua lutut Kenji berdarah. Saat ditanya kenapa bisa berdarah, alasannya mereka jatuh karena Mavelyn tidak becus bawa sepedanya. Sedangkan Mavelyn tidak luka sedikitpun.

PANGERAN SURGA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang