haloo gayss
welcome back to cerita sayaaa
jangan lupa komen and vote
yang penting jangan lupa follow yaa
lanjut ke ceritanya****************************************
pagi yang cerah pun tiba, semalaman yang di penuhi dengan aktivitas guna pentas. ada seorang perempuan cantik yang hanya menggunakan pakaian sederhana yang sedang di halaman depan rumahnya sedang menyiram tanaman, tidak lain adalah rara
" aku naro hp dimana ya " monolog,
rara pun menaruh barang yang sedang dipegangnya di tempat semula, setelah menaruhnya rara pun masuk ke dalam rumah guna mencari hpnya yang entah di taruh di mana, disaat sedang mencari hp mbak yu pun datang dari arah belakang dengan membawa tas belanjaan
" ra nyari opo to "
( ra cari apa si )
tanya mbak yu yang sedang berjalan ke arah rara yang sedang mencari hp di ruang tamu dengan membawa tas belanjaannya" hpku nang ndi yo mbak, aku lali nyelah nang ndi " ucap rara yang masih asik mencari keberadaan hpnya
" nih hpmu, tadi mbak liat dibelakang, makanya mbak bawa aja kedepan " jawab mbak yu sambil menyerahkan hpnya
" oh ya, mbak mau kepasar, mau belanja hari minggu nih, kamu mau ikut ngga " tanya mbak yu kepada rara
" engga mbak, males aku " ucap rara
" kamu mau nitip apa " tanya mbak yu yang sudah ada didepan pintu
" jus alpukat sama salad ya mbak " jawab rara yang sedang berjalan menuju keluar rumah
" siap " ucap mbak yu
mbak yu pun pergi dengan motor andalannya rara, rarapun duduk didepan rumah dan sambil memainkan hpnya yang ternyata sudah ada notifikasi WhatsApp yang ternyata dari rayyan, di saat rara sedang membuka aplikasi WhatsApp, ternyata sudah banyak sekali notifikasi dari tiktok yang membuat rara penasaran
" loh ini kan aku sama mas ayan semalem, viral to " monolognua
" eh banyak banget yang komen lagi, coba liat ah "
berbagai macam komentar dan ternyata ada beberapa yang membuat rara hancur, sedih, dan kebingungan. tanpa orang orang lain sadari rara tipikal orang yang tidak suka di bedak'an sama orang yang ga sama sekali rara kenalin
" masih cantikan sekar, Iki loh elek tenan "
( masih cantikan sekar, ini loh jelek banget )" kalah jauh ro cacan "
( kalah jauh sama cacan )" enthul matane picek po priwe to, moso gelem ro wong elek ngono "
( enthul matanya buta apa gimana si, masa mau sama orang jelek kaya gitu )" heleh pasti ra diterima nang tim, ra koyo sekar disayang pol nang tim "
( heleh pasti ga diterima sama tim, ga kaya sekar disayang banget sama tim )itulah komentar-komentar yang sangat membuat rara hancur, sedih, malu, dan bingung, banyak sekali pertanyaan - pertanyaan yang muncul di pikirannya,
" siapa sekar, cacan, opo hubungane ro mas ayan "
( siapa sekar, cacan, apa hubungannya sama mas ayan )banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab, kali ini rara hanya bisa menangis di depan rumahnya, termenung menatap langit biru yang cerah tapi tidak dengan hatinya yang mendung