Lanjut :
Ceklek..
Brak...
Dengan kasar Chika membuka pintu ruangan Aran, membuat semua orang yang ada di dalam ruangan itu terkejut termasuk Aran sendiri namun setelah ia tau siapa pelakunya ia tersenyum lemah di balik masker oksigennya itu.
" Hahh kenapa kamu lari sih kak kan aku udah bilang jalan biasa aja kalau kandungan kamu nanti kenapa-kenapa gimana ? " ucap Christy yang baru saja sampai di belakang Chika, dengan rasa khawatirnya ia memutar tubuh Chika untuk menghadapnya.
" kamu nggak papa kan ?, nggak ada yang sakit kan ? " lanjutnya dengan kedua tangan yang memegang bahu chika.
" Aku nggak papa " ucap chika, lalu dengan pelan ia melepaskan tangan christy yang berada di bahunya.
ia berbalik kembali dengan perlahan ia melangkah mendekati brankar Aran, perlahan air matanya jatuh di iringi dengan langkahnya yang semakin dekat dengan Aran.
" Aku tau, kamu pasti nggak akan pernah ingkari janji kamu " lirih Chika yang di balas anggukan pelan oleh Aran, ia juga meneteskan air matanya.
" hiksss...hikss.. kamu jahat " lanjutnya, dengan cepat ia memeluk Aran.
" Ma-maafin a-aku ya ? " ucap Aran terbata-bata dengan suara yang sangat pelan. Wajar karna ia baru sadar.
Chika masih saja memeluk Aran, sedangkan christy, ia hanya terdiam di depan pintu melihat pemandangan yang ada di depannya, melihat bagaimana kini orang yang ia cintai memeluk laki-laki yang beberapa bulan ini menutup matanya, namun sekarang mata itu sudah terbuka, mata itu menatap penuh cinta pada orang yang saat ini memeluknya.
Ia sadar, dengan melihat tatapannya saja christy tau begitu besar cinta yang laki-laki itu berikan untuk gadisnya. Bisakah di bilang gadisnya ?, kurasa sekarang tidak.
" Sayang, kenapa diam aja di situ, ayo sini masuk " ucap shani saat melihat christy yang hanya diam berdiri di ambang pintu.
" Iya mah " ucap christy, perlahan ia juga melangkah mendekati Shani yang sedang duduk di sofa bersama Gracio dengan Lio yang tertidur di pelukannya.
Mendengar ada suara orang lain yang belum pernah ia dengar, Aran yang sejak tadi memejamkan matanya kini ia buka dan melihat ada seorang gadis yang kini sedang duduk di samping Shani, mamanya.
" Nanti mama jelasin ya ? " ucap shani saat melihat kening Aran yang berkerut melihat kehadiran christy, mendengar itu Aran mengangguk.
" A-aku haus " ucap Aran.
" Biar aku bantu ya ? " ucap Chika yang sudah melepaskan pelukannya, lagi-lagi Aran membalas dengan anggukan.
" Mah ? " panggil christy.
" Iya sayang, kenapa ? " tanya shani.
" Kitty ngantuk boleh nggak tiduran di pangkuan mama ? " tanya christy yang membuat shani tersenyum.
" Boleh dong sayang, sini " ucap shani, ia mendekatkan duduknya dengan Gracio, agar christy bisa tiduran dengan nyaman.
" Anak papa kenapa nih ?, kok kayak lemes gitu ? " tanya Gracio, tangannya terangkat mengelus lembut kepala christy yang kini sudah berada di pangkuan istrinya.
" Kitty nggak papa ko pah, cuma lagi capek aja " ucap christy.
Yang awalnya ia tiduran menghadap brankar Aran, kini ia berbalik menghadap perut shani dan ia menyembunyikan wajahnya di sana.
" Beneran cuma capek ? " tanya shani memastikannya, ia juga mengelus lembut punggung christy.
" Iya mah " balas christy, setelah itu ia memejamkan matanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/360833861-288-k637574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
( CH2 )
Teen Fictionlangsung baca aja gais yang ngk suka skip jangan lupa folow ya gais