Chapter 1 : His Come.

38 5 10
                                    

Hyejin Pov

Aku sesekali melirik arloji di tanganku, tiga puluh menit lagi aku harus ke bandara menjemput seseorang, padahal aku sangat lelah dengan pekerjaanku hari ini, teman temanku yang lain sudah terlihat mulai meninggalkan ruangan karena jam kerja sudah berakhir. Akupun beranjak dari kursiku, membereskan semua berkas yang sudah kukerjakan selama seharian ini, laptopku pun sudah kumatikan. Aku bergegas menyambar blazer berwarna hitam yang kuletakkan di sandaran kursi, aku meraih kunci mobilku dan melangkah menuju lift.
di dalam lift ada beberapa orang yang juga ingin turun menuju lantai dasar.

Aku mengambil posisi di pojok lift, terlihat beberapa orang karyawan yang berdesakan masuk ke dalam lift, kotak baja ini tiba tiba menjadi agak sesak dan sempit, tubuh mungilku semakin terdorong ke belakang, terhimpit, dan aku baru menyadari aku satu satu nya wanita dalam lift ini.

Owh shit makiku dalam hati, aku sungguh tidak suka situasi seperti ini, agak riskan dan menakutkan untuk seorang wanita menurutku ,salah seorang karyawan menekan tombol lift namun tiba tiba kulihat sesosok laki laki berperawakan tinggi dan tegap tiba di pintu , tangannya menahan pintu yang mulai tertutup, beberapa karyawan sengaja memilih keluar dari lift agar sosok itu bisa masuk, ia melangkah masuk ke dalam kotak baja ini ,matanya menatapku tajam, aku semakin terpojok kesudut, tubuh besarnya yang tinggi menjulang berditi tepat di depanku, sekilas ia menoleh padaku dan tersenyum, aku hanya menganggukan kepalaku,kotak baja ini bergerak turun ke lantai dasar, aku akhirnya memahami akan tindakannya tadi ia sengaja berdiri di depanku supaya melindungiku dari desakan karyawan pria yang lain, ia sengaja melindungiku dengan tubuh besarnya, tiba tiba rasanya hatiku menghangat, pria ini sangat manis namun sayangnya- .

"Ting".

Lift sudah sampai di lantai dasar gedung ini ,perlahan orang orang yang ada di dalam kotak baja ini keluar satu persatu secara tertib,saat lift sudah benar benar tidak orang hanya tersisa aku dan dia.

"Mau kuantar pulang,? "tawarnya begitu manis.

"Terimakasih Joon ,tapi aku membawa mobilku, karena harus menjemput seseorang di bandara, hari ini dia tiba di Korea." tuturku jujur.

"Ah baiklah kalau begitu," jawabnya singkat.

Diluar dugaan, ia kembali menekan tombol angka delapan belas dan itu adalah lantai tertinggi dari gedung ini, tiba tiba saja Namjoon mendorong tubuhku ke sudut ia menghimpitku dengan tubuh besarnya, menyambar bibirku tanpa aba aba, menciumku dengan sedikit kasar dan menuntut, otakku mendadak lemah dan tidak bisa berpikir ketika menerima serangan mendadak seperti ini, pintu lift kembali tertutup dan kotak baja ini kembali merangkak naik, habislah kau Kim Hyejin ucapku pada diriku sendiri, bibirnya yang sensual beralih pada ceruk leherku, bahkan kedua tangannya yang kokoh merengkuh pinggangku dengan posesif, aku benar benar tidak berdaya dalam kungkungan Namjoon bahkan akal sehatku tidak bisa bekerja dengan baik dalam keadaan seperti ini namun dengan bodohya tubuhku merespon dengan begitu baik terhadap sentuhan yang Namjoon berikan.

Ah sial. aku hanya bisa mengumpat dalam hati.

Aku mematung ketika ia membuka kancing kemejaku, dengan cepat melabuhkan bibirnya di salah satu dadaku, dan dengan kurang ajarnya ia menyesap di sana.

"Euggh." satu desahan lolos dari bibirku ,gawat , aku mulai kehilangan kendali atas diriku sendiri.

Ia menyesap pelan disalah satu dadaku, namun sanggup meninggalkan tanda kepemilikan di sana ,tentu saja aku menjadi panik seketika, aku berusaha mendorong tubuh kekarnya supaya bisa keluar dari kungkungannya yang seakan memenjarakanku dalam gelombang nafsu.

"Namjoon please." aku memohon agar ia berhenti diantara rasa ingin terus menerus disentuh olehnya, aku berusaha untuk tetap bisa mengendalikan pikiranku juga tubuhku sendiri.

DANGEROUS ZONE ( SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang