CHAPTER 06: WEDDING DAY

477 71 7
                                    

Hi, semua!!
Makasi yang udah nungguinn
jangan lupa vote & komen!!!



- Love Beyond Age -

Renjun tahu bahwa seharusnya ia tidak perlu memikirkan hal tidak penting yang hanya akan membuatnya stress. Memikirkan bahwa sebentar lagi ia akan menjadi istri seseorang dan disaksikan oleh ratusan orang membuatnya takut. Ya, takut kehidupannya akan berubah menjadi lebih menyeramkan atau justru sebaliknya? Sungguh kehidupan yang tidak dapat diprediksi.

Dan juga semenjak hari itu, Renjun benar-benar menepati perkataannya untuk berpura-pura saling mencintai di depan khalayak umum. Berperilaku layaknya seorang calon istri yang baik dan beruntungnya Jaehyun juga memperlakukannya dengan baik membuat Renjun merasa bahwa setidaknya semua akan baik-baik saja. Meski nyatanya tidak begitu, perasaannya justru menjadi was-was. Apakah semua bentuk perhatiannya itu hanya akan terus menjadi kepura-puraan seperti apa yang mereka sepakati?

Kini persiapan pernikahan mereka sudah rampung sepenuhnya. Kedua belah pihak juga sudah menentukan tanggal pernikahan. Renjun setuju-setuju saja asal saat menjelang hari pernikahan ia tidak disibukkan dengan kegiatan kuliahnya.

Ngomong-ngomong tak ada satu pun teman yang Renjun undang. Ia putuskan untuk tidak memberi tahu perihal pernikahannya. Apalagi pernikahan yang terjadi karena perjodohan ini. Renjun jadi teringat saat ia masih berstatus sebagai pelajar SMA dan tiba-tiba mendapat kabar bahwa ia dijodohkan, sungguh konyol. Dan juga orang tua Jaehyun yang dulu ingin menikahkan mereka dalam waktu cepat sedangkan Renjun baru saja menyelesaikan sekolahnya dan berniat masuk ke perguruan tinggi. Untungnya hal itu tidak terjadi. Mereka sepakat menunda pernikahan hingga hari ini tiba.

"Renjun," panggil Jiwon membuat Renjun tersentak dalam lamunannya. Sepasang netranya mengerjap menyadari bahwa sebentar lagi ia harus memasuki panggung bersama ayahnya untuk diserahkan kepada Jaehyun.

Detak jantung berdebar kencang, begitu juga dengan napas yang ikut tercekat. Rasa-rasanya Renjun tak dapat bernapas dengan benar, seolah ada yang mencekiknya saat ini. Sudah enam bulan lebih dari semenjak ia mengetahui perihal perjodohannya, tapi tetap saja rasanya ia masih belum siap.

"Jangan lupa senyum. Ini hari pernikahanmu," tegur Woojin melirik pada Renjun yang sedari awal hanya diam dengan raut wajah tanpa ekspresi, padahal sebenarnya ia terlalu sibuk berpikir.

Renjun mengangguk tanpa membantah. Walau bibirnya terasa kelu untuk digerakkan. Sementara, dirinya terus meyakini bahwa ia pasti bisa melewati hari ini dengan mudah. Mencoba menyemangati diri sendiri, karena tak ada satu pun orang yang mendukungnya, bahkan kedua orang tuanya sendiri.

Lalu tiba saatnya Woojin mengarahkan Renjun untuk mengapit lengannya. Mendadak kakinya terasa lemas. Kepalanya reflek menoleh kepada sang ayah dengan harapan setidaknya Woojin menyadari kegelisahannya.

"Ingat kata Papa tadi, senyum dan terus angkat kepala kamu." Woojin tatap lamat anak semata wayangnya seraya mengusap pelan punggung tangannya. Ia tahu bahwa Renjun sedang tidak baik-baik saja.

Setelahnya pintu terbuka lebar diiringi dengan sebuah lagu yang mengalun indah saat Renjun perlahan melangkah memasuki panggung. Kini, semua pasang mata langsung mengarah padanya, termasuk Jaehyun yang sudah menanti di depan sana dengan gagah.

Netranya bergetar, tapi terus tersenyum seperti apa yang diperintahkan ayahnya. Renjun putuskan untuk terus menatap Jaehyun seraya kakinya terus melangkah.

Pria yang dalam hitungan menit akan menjadi suaminya itu terlihat sangat menawan dalam balutan jas dan rambut hitam yang tertata rapi.

Woojin kemudian menyerahkan Renjun pada Jaehyun yang kini mengulurkan tangannya. Dengan sedikit gemetar, Renjun sambut uluran tangan itu dan berdiri berhadapan di atas pelaminan yang sudah didekorasi dengan begitu indah.

Love Beyond Age | JaeRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang