lowkey (bonus)

1.4K 47 5
                                    

notes:• ditulis lewat sudut pandang galen• kemungkinan berisi bocoran jalan cerita lowkey extended ver

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

notes:
• ditulis lewat sudut pandang galen
• kemungkinan berisi bocoran jalan cerita lowkey extended ver. ke depannya nanti.

Gue tau kalau Bunda excited banget waktu gue bilang gue bakalan ngajak Abbie ke rumah buat ketemu Ayah dan Bunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue tau kalau Bunda excited banget waktu gue bilang gue bakalan ngajak Abbie ke rumah buat ketemu Ayah dan Bunda.

Tapi gue nggak menyangka Bunda bakalan se-excited ini.

Di depan gue sekarang, tersaji hampir sepuluh macam menu hidangan yang berbeda di atas meja makan. Ayam kecap, capcay, cah kangkung, semur tahu, telur balado, ayam goreng lengkuas, sampai tumis kerang.

Itu masih makanannya aja ya. Belum pilihan minumannya yang bervariasi mulai dari yang paling basic seperti air putih sampai yang lebih cocok diminum waktu buka puasa kayak es campur.

"Bunda... ini mau hajatan apa gimana, sih? Makanannya banyak banget!"

"Bunda nggak tau makanan kesukaan Arabella apa, jadi Bunda masak semua makanan yang terlintas di kepala Bunda," balas Bunda yang lagi mengambil piring dari kabinet tanpa menoleh.

Sejak gue dan Abbie tiba di rumah, Bunda langsung heboh sendiri nyiapin ini dan itu. Menolak keras waktu Abbie menawarkan diri buat membantu, tapi dengan semena-mena menyuruh gue pergi ke rumah Bu Rumi di kompleks sebelah buat mengambil risol mayo yang dipesannya, karena gue pernah bilang ke Bunda kalau Abbie suka risoles.

Bukan cuma gue, Ayah dan Bang Dirga juga nggak dibiarkan duduk santai tanpa melakukan apa pun.

Ayah diberi tugas untuk memanggil tukang reparasi AC karena Bunda khawatir Abbie bakalan kegerahan mengingat AC di rumah lagi rusak dan cuaca hari ini lagi panas-panasnya. Sedangkan Bang Dirga disuruh membantu Bunda menyiapkan meja makan.

Satu-satunya yang nggak melakukan apa-apa adalah Abbie.

Gue tau Abbie pasti merasa nggak enak, tapi Bunda benar-benar nggak memperbolehkan tamu yang datang ke rumahnya untuk bekerja. Prinsip Bunda, tamu ya duduk anteng aja. Nggak usah melakukan apa-apa. Biar tuan rumah yang melayani sebaik-baiknya.

Tapi seingat gue... nggak pernah ada tamu yang dilayani sampai sebegininya.

Not that I'm complaining.

Chained by DesiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang