Part 10

5.6K 286 10
                                    

Kembali lagiiiiiiiii........
Bantu vote dongggg😁

Sudah terhitung beberapa bulan Varez tinggal di mansion Gralind. Hubungan antara Varez dan seluruh anggota keluarga Gralind sudah semakin dekat.

Jangan lupa tingkat posesif mereka pada Varez. Hari-hari mansion selalu ramai oleh keributan yang dibuat abang-abang Varez. Selalu saja tidak ada yang mengalah. Saling memperebutkan siapa yang akan berduaan dengan Varez.

Untung Varez adalah anak yang baik sehingga semua mendapatkan bagian. Prinsip Varez semakin banyak orang semakin seru.

Saat ini, Riza dan kawan-kawan sedang istirahat di kantin. Suasana kantin yang ramai tak membuat Riza terganggu. Justru kesempatan Riza untuk memamerkan pesona wajahnya.

"Udah ganteng aja sihh abang Riza, " Puji dirinya sendiri.

"Cih, narsis" Sebal Marvi.

"Gantengan juga gue" Sambungnya.

"Bukan narsis bege, ini tuh realita. Liat noh, ciwi-ciwi disana pasti tersepona sama gue. "

"Udah gak usah diurusin. Orang gak waras." Celetuk Awan. Awan orangnya kalem dan apa adanya.

"Weh, lo kalem-kalem bae. Sekali-kali lo tuh ngereog. " Saut Kiki.

"Ck"

"Santai bro... Kalem lo."

"Aduh hai gantengnya anakmu. "

"Bocah kumat gendeng" Marvi melirik sebal kearah Riza yang masih senyum-senyum tak jelas.

"Bilang aja lo iri. "

"Dih kagak iri gue, jelas ganteng gue diliat dari manapun. "

"Gak sadar lo narsis kampret. " Kiki menggeplak lengan Marvi.

"Narsis dari mananya. Gue bilang ada apanya. "

"Lo bilang, weh main rahasia-rahasiaan nih, " Kiki menjaili Marvi.

"Weh iya, ada apanya bro? Gak usah sembunyi sama kita. Kita tuh temen broo. " Riza ikutan menimpali.

"Sialan lo pada. " Desis Marvi kesal.

Sedangkan ada seonggok manusia yang menatap mereka jengah.

"Makan"

"Eh Awan." Ucap ketiganya nyengir.

"Iya kita makan kok" Ketiganya buru-buru melahap makanannya ketika tatapan dingin menusuk mereka.

Tak lama datanglah Vio dan temannya yang langsung nyerobot tempat duduk bahkan makanan. Sopan sekali kan kawan.

"Kalian bolos? Bukannya baru bel istirahat ya?" Tanya Vio menatap mereka. Mulutnya mengunyah gorengan yang baru dicurinya.

"Udah tau nanya. " Kata Marvi cuek.

"Yaelah jutek amat muka lo, gue cuma nanya. "

"Pertanyaan lo gak penting. "

"Lo tolol apa gimane? Kita yang telat bego. " Ucap Haikal menggeplak kepala temannya yang terlampau bodoh.

"Amnesia lo?" Riza merotasikan bola matanya malas.

"Hehe" Cengir Vio akhirnya.

"Oh ya Steve dan Terra kemana?" Tanya Riza ketika merasa ada yang kurang.

"Gak tau" Vio mengendikkan bahu acuh, cukup cuek dengan hal itu. Mereka sudah besar biarkan saja pikirnya.

"Santai amat lo" Kiki heran deh sama orang satu ini. Maka tangannya pun ikut turun mengambil kesempatan.

My Golden Brother [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang