🍂 ; Sekian & sekian

18 0 0
                                    

A Hetalia fanfiction

Nyotalia Belarus/Male! Belarus x Fem!Reader

Written by krklandzzz_

Warn: OOC maybe, alur sdikit tdk jelas, dll, not too angsty, Kolya & Kolya, banyak dialog

Addition:

Nikolai = Male Belarus' human name

Kolya = Nikolai's nickname/diminutive

(M/N) = Middle name

Dmitri = Male Ukraine's human name

Anya = Female Russia's human name

***

Napasnya berat, jari terasa membeku. Sedari tadi (Name) sudah berdiri di depan pintu biru tua yang tak bergeming. Entah sudah berapa lama dia menunggu, namun yang ditunggu belum juga datang. Cuaca semakin dingin dan kekhawatiran (Name) bertambah. Bagaimana dia akan tidur di luar dengan cuaca seperti ini? Gadis itu tak mau mati kedinginan. Meskipun dinginnya tak lebih dari Siberia, hatinya tetap membenci cuaca jenis itu.

Diketuknya lagi pintu itu, kali ini lebih keras. Diam. Selanjutnya, tinju (Name) yang menggedor pintu, hingga umpatan seorang pemuda terdengar dan kunci yang diputar berbunyi; gadis itu berhenti. Pintu terbuka kasar. Nikolai berdiri dengan raut masam dan sorot mata ungu tajam. (Name) sudah biasa menghadapi pandangannya yang menusuk itu.

"Kenapa?" sambar pemuda itu.

(Name) terdiam sejenak, mengambil napas. "... Boleh aku ... menumpang di rumahmu?"

Kedua mata tajam Nikolai menyipit. "Diusir lagi?" (Name) tak menjawab, namun tatapannya membuat pemuda itu tahu jawabannya. Dihelanya napas, lalu tubuhnya bergeser; memberikan ruang masuk. Gadis itu segera menghambur masuk, kaki menghentak keras lantai. Nikolai mengernyitkan alis sebelum menutup pintu keras-keras dan menguncinya.

***

"Ya ampun, ruanganmu penuh botol alkohol."

Itu kalimat pertama yang dilontarkan (Name) kala menginjakkan kaki di apartemennya untuk yang entah keberapa kali. Kedua alis Nikolai mengernyit keras.

"Kalau tidak suka pergi sana."

"Tidak mau."

(Name) menutup hidung dengan lengan, bau alkohol bercampur kentang rebus dan rokok menguar. Alis (Name) mengernyit menyadari bau rokok samar-samar. "Kau merokok?" tanyanya dengan suara tertahan.

"...." Nikolai terdiam. Sorot matanya mengatakan bahwa dia tak ingin hal itu diketahui oleh (Name). Gadis itu balas menatap, menuntut jawaban langsung dari mulut si pemuda meskipun sudah tahu jawabannya. Nikolai mendengus, lalu membuang muka. (Name) menghela napas lalu meraih tangan pemuda itu.

(Name) menyahut, "Alkohol dan rokok tidak menyelesaikan masalah."

"Diam," sambar Nikolai dengan pelan, lalu melepaskan lengannya dari genggaman (Name). Gadis itu terdiam, kemudian menghela napas lagi sebelum melepaskan mantel dan sepatu bots, lalu membungkuk dan memungut botol-botol yang berserakan. Suara judes Nikolai segera memotong perbuatan (Name).

"Ngapain kau lakukan itu?"

Kepala (Name) terdongak untuk menatap mata Nikolai. "... Utang budi," gumamnya.

Nikolai spontan membalikkan tubuh, menghadap (Name). "Utang budi?" suaranya bernada cemooh.

"Tidak enak kalau cuma numpang tidur dan makan," jawab gadis itu pelan, memungut sebuah botol setelah menaruh yang lain di dalam rak.

Second Choice | PUNGUDEVENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang