Tata membagikan kisah Ksatria Jackson dan Lady di salah satu media sosial, Tata menulis lengkap ulasan mengenai kisah itu dengan judul yang cukup memikat.
Banyak yang membagikan kisah antara Ksatria dan Lady itu, bahkan kini kisah mereka sangat viral dimana naskah aslinya diangkat menjadi salah satu film populer serelah Titani* yang fenomenal.
Tata juga menuai popularitas yang tak disengaja berkat kisah ini, beberapa bulan setelah menyembunyikan identitas. Akhirnya beberapa wartawan mulai meminta waktunya untuk melakukan wawancara resmi.
Tata yang masih sedih karena ending buruk kisah itu, meski sudah lewat beberapa bulan.
Entah apa yang sebenarnya ia rasakan. Tapi ada pengalaman aneh yang tak dapat dia jelaskan.
Anita untuk suatu alasan merasa begitu terpengaruh, mungkin karena dia juga sedang dalam kondisi yang kurang sehat? Atau mungkin karena terlalu berempati?
Tata menghela napasnya berat, sesuai dengan rencana awalnya bahwa ia akan berlibur ke Eropa setelah mengakhiri kontrak kerja.
Tata kini sudah sampai di daerah pedesaan Jerman. Tempat yang dipilihnya untuk berlibur adalah desa Uckermark, salah satu tempat yang terkenal karena ramah lingkungan.
Alasan utama Tata pergi kesana adalah karena itu adalah tempat yang belum pernah ia kunjungi.
Tata melihat-lihat banyak bangunan yang nampak seperti benteng megah, suasana seperti abad pertengahan ditambah udara yang sejuk.
Tata akan fokus menyegarkan pikiran sambil berkeliling.
Tata menatap danau, sungai dan banyak lokasi wisata lain.
Tapi keadaan hatinya masih belum begitu baik.
Tata memutuskan untuk berjalan-jalan di hutan dekat penginapannya. Tata yang sendirian sibuk dengan pikirannya itu bahkan tidak sadar bahwa ia sudah masuk terlalu jauh ke dalam hutan.
Tata yang sudah terbiasa untuk menyelesaikan semua masalahnya sendiri itu lalu membuka ponsel untuk mencari arah yang benar.
Mungkin semesta tidak mengijinkan Tata untuk segera meninggalkan hutan, ponselnya tiba-tiba saja kehilangan sinyal dan mati padahal baterainya masih sangat banyak.
"Tidak tahu lah"
Tata terus berjalan sampai tiga persimpangan, ia mencoba menandai jalan yang sudah diambilnya dengan ranting kecil agar tidak tersesat. Tapi anehnya Tata tetap kembali di titik awal.
"Ini aneh"
Tata kemudian mencoba jalur yang belum pernah di lewatinya. Jalur itu memiliki pohon yang lebih lebat dari jalur lain. Membuat suasana menjadi lebih dingin.
Ah akhirnya Tata menemui sebuah bangunan di ujung jalan.
Itu ternyata adalah sebuah gerbang yang sangat besar. "Bagaimana ada mansion di tengah hutan?"
Tata menyusuri tembok itu hingga ia menemukan sebuah taman terbuka dimana terdapat sebuah sumur yang tampak cukup tua disana.
Tata mengintip ke dalam, airnya tampak sangat jernih.
Tata memutuskan untuk beristirahat disana. Ia bersandar di sumur sambil meminum air kemasan yang dibawanya.
Padahal sudah berjalan sejauh ini tapi pikirannya masih dipenuhi dengan kisah Ksatria dan Lady.
Oh. Tata teringat sesuatu.
"Aku tidak tahu apakah ini akan berhasil, tapi aku akan coba saja."
Tata mengeluarkan koin dari tasnya.
Melemparkan koin itu menuju ke dalam sumur
"Saya harap saya akan menemukan kisah cinta dengan ending yang baik.. dan saya harap Ksatria itu dapat bahagia bersama atau tanpa Lady"
Tata tau bahwa harapan kedua sudah sangat tidak mungkin, dia hanya mau mengeluarkan isi hatinya saja.
Tata kini merasa lega, dia berjalan kembali menuju ke penginapannya. Tanpa menoleh kembali ke sumur itu
Tata tidak tahu bahwa ia seharusnya berhati-hati saat membuat suatu harapan. Dia seharusnya lebih spesifik dalam menyampaikannya.
Sumur itu mengeluarkan suatu kilatan misterius persis seperti cahaya yang membuka kotak misterius saat di Sokcho.
🌹🌹🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Call You Rose?
ФанфикAnita atau Tata, tidak sengaja menemukan sebuah peti yang memuat sebuah rahasia kecil seorang penulis misterius. --------------‐--‐---------- Sebuah cerita pendek oleh Greesa Maya by SisturGee. Selamat membaca🌹💬