Morning Fact

11.6K 576 0
                                    

Sorry banget, baru sadar ternyata salah update chapter. 😭🙏🏻

Seharusnya ada dua chapter lagi sebelum ke First Sight. Langsung double update beruntun deh yaa, maap banget wkwk.

Aku atur susunan chapternya, jadi baca lagi yaa, abis You & Me bukan First Sight.

****

Jasmine membuka matanya perlahan, hari sudah pagi dan ia harus bangun.

Terbiasa bangun sebelum subuh, untuk membantu membereskan Panti lalu membangunkan anak - anak, memandikan, menyiapkan makanan, Jasmine kini jadi bingung akan melakukan apa.

Jam masih menunjukkan pukul 05.30 WIB, tadi saat ia keluar ternyata suasana mansion masih sepi. Walau terlihat di lantai 1 para pelayan sedang bebersih dan meracik makanan untuk sarapan, tapi percuma saja karena Asih sudah berdiri di depan pintu kamarnya dan menyuruhnya masuk kembali.

Kata Asih, kalau Jasmine ketahuan ikut bantu - bantu dibawah, maka Zaven, Pamela dan para jagoannya akan mengamuk.

Jasmine bosan, ia sudah mengenakan seragamnya tapi sekaligus merasa kotor. Seragamnya belum dicuci, setelah kemarin seharian dipakai. Tidak ada gantinya.

"Aku ke kamar Bang Zayden aja kayanya," gumam Jasmine lalu membuka pintu kamarnya.

"Nona Muda, ini masih terlalu pagi. Anda butuh sesuatu?" Tanya Asih ramah sambil tubuhnya sedikit membungkuk hormat.

"Mau ke kamar Bang Zayden," jawab Jasmine kemudian berjalan melewati satu pintu diantara kamarnya dengan kamar Zayden.

Tok

Tok

Tok

"Abang, udah bangun belum? Udah pagi!"

Tidak ada sahutan dari dalam, pintunya pun dikunci. Jasmine harus menelan kekecewaan, mungkin kakaknya belum terjaga.

Asih hanya mengekori Jasmine kemanapun gadis itu melangkah, karena bosan melanda. Jasmine akhirnya memutuskan untuk ke taman belakang, tempat semalam mereka mengadakan pesta dan berakhir dengan Jasmine terjungkal diserang Isaac.

"Mbak Asih, udaranya seger ya disini!" Ucap Jasmine merentangkan tangannya, menghirup udara segar pagi hari.

"Kata orang, udara pagi masih segar karena belum bercampur dengan nafasnya orang munafik," jawab Asih mengasal.

"Kak Zayden belum bangun," gumam Jasmine menanggapi.

"Hah? Eh eh bukan gitu maksudnya Nona!" Panik Asih setelah 3 detik terdiam mendengar tanggapan Jasmine atas perkataannya.

"Hahaha aku aduin Abang!"

"Ya ampun! Nona Muda, jangan!"

Jasmine dan Asih berlarian, saling mengejar satu sama lain. Tanpa menyadari Zaven dan Isaac memperhatikan dari dua tempat yang berbeda.

Isaac diatas balkon kamarnya dan Zaven di pintu belakang mansion.

"Mba Asih, mau enggak jadi teman Jasmine?" Tanya Jasmine sedikit berteriak karena ia sedang jaga jarak aman dengan Asih, masih mode kejar mengejar.

Asih merenyit bingung, namun matanya menangkap pandangan Zaven dan memberikannya kode untuk mengiyakan permintaan Jasmine.

"Tentu saja, Nona Muda!" Jawab Asih ceria.

"Yeeaay! Jasmine akhirnya punya teman!"

Saking bahagianya, Jasmine berlari kembali, mengambil selang air dan menyemprotkannya pada Asih. Pelayan pribadinya itu tertawa dan berlari menghindar dari serangan Jasmine, seragam pelayannya sudah basah kuyup begitu juga Jasmine.

JASMINE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang