Tom and Jerry

630 39 0
                                    


Dh lama ga update wkwk

Kangen ga?




••••

Mark menyeruput teh hangatnya sambil membaca buku kesukaanya, sesekali Mark menanggapi celotehan dari anaknya yang asik bermain dikarpet bulu tepat didepannya

"Pii auss" Ningning merangkak menggerakkan kaki sang ibu yang asik membaca

Mark menghentikan aktifitasnya. "Adek pengen nen?" Tanya Mark beralih memangku anak perempuannya

Ningning menggeleng kuat membuat Mark heran. Katanya tadi haus seharusnya kan nenen pikir Mark

"Cookie pii itu" tunjuk Ningning pada biskuit balita yang diletakkan dirak khusus makanan

"Oh adek pengen nyemil? Sebentar ya papi ambilkan"

Mark mendudukkan Ningning pada karpetnya lalu berjalan mengambil camilan yang anaknya inginkan tak lupa ia membawa dot yang berisi air putih agar anaknya tidak serat saat makan camilannya

Ningning bersorak ria sambil bertepuk tangan melihat ibunya datang dengan cookie yang dia inginkan. "Yeay enyaakk"

Mark terkekeh gemas melihat dua gigi atas milik Ningning muncul karna anak itu tersenyum lebar sampai menampilkan gusinya juga

Berbeda dengan itu Jeno menatap malas pada anaknya yang masih mengobok ngobok aquarium yang baru ia belikan kemarin

"Abang jangan gitu nanti ikannya mati lho" ujar Jeno karna kalau Mark tahu ini dia juga yang kena imbasnya

Jisung tak peduli dengan yang dikatakan ayahnya ia masih serius mengobok ngobok air aquarium itu sesekali terkekeh saat berhasil mendapatkan ikannya

"Abang udah yu katanya papi mau kerumah kak Jaemin tuh" mendengar ada nama orang yang ia sukai Jisung langsung mendekati ayahnya yang duduk dirumput rumput taman

"Kak Emin?"

"Jaemin abang. Kak J-A-E-M-I-N" ujar Jeno sambil mengeja nama anak tetangganya

Jisung hanya mengangguk ia merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum lebar. "Apa?" Tanya Jeno

"Endong!" Pekik Jisung sambil loncat loncat

"Gak ah abang udah besar, berat" mendengar itu membuat Jisung langsung berkaca kaca

"Huuammphhh"

Jisung hendak menangis mulutnya langsung dibekap oleh tangan sang ayah, dirinya langsung digendong dan dibawa masuk kerumah

"Papi!" Teriak Jisung, dia akan mengadu pada papinya setelah apa yang ayahnya lakukan

"Ck cepunya sama maung"

Jisung didudukan dipangkuan Mark, Jeno duduk disamping Mark lalu memeluk manja istri kecilnya itu

"Kalian habis dari mana, tumben akur?" Heran Mark karna jarang sekali suaminya dengan Jisung akur seperti sekarang

"Tadi iyat ikan pii cancik cepelti papi" ucap Jisung

"Abang enggak mainin ikannya kan?" Tanya Mark curiga pada anaknya yang satu ini

Jisung menggeleng kuat. "Nda papi, Icung cuma obok obok ail na aja"

Mark melotot mendengarnya, kalau mengobok ngobok air itu sama saja memainkan ikannya. Mark menatap suaminya yang mengalihkan pandangannya kearah lain

"Kok mas biarin abang mainin ikannya si?!" Pekik Mark membuat Ningning juga Jisung terkaget

Jeno ikut terkaget jantungnya dag dig dug ser
"Dia yang pengen sayang, mas udah larang kok. Lagian dia bilangkan cuman mainin airnya aja"

Suaminya ini bodoh atau apasi, kenapa kalau dirumah sikapnya polos berbeda kalau lagi diluar atau dikantor yang sikapnya berubah dewasa dan tegas

"Nanti kalau ikannya mati gimana, udah belasan ikan lho abang bikin mati"

"Maaf sayang" hanya kata itu yang bisa Jeno ucapkan selebihnya ia simpan diubun ubun wkwk

Mark menatap sinis pada suaminya itu beralih sekarang pada Jisung. "Maaf pii nda nakal agi"

Mark langsung luluh melihat Jisung menatapnya berbinar. "Gak apa sayang, tapi lain kali jangan gitu lagi oke kasihan ikannya"

Jisung mengangguk. "Kak Emin ana papi?" Tanya Jisung

"Kak Jaemin, dia kan ada dirumahnya sayang"

"Papi mau mayin kelumah kak Emin?" Tanya Jisung masih belum menyadari jika ia dibohongi oleh daddy nya

"Enggak sayang, papi gak kemana mana"

Jisung langsung cemberut. Lalu terdengarlah tangisan kencang dari Jisung membuat Mark panik juga keheranan, pandangannya langsung teralihkan pada suaminya

"Mas"

"Kabuurrr"

"Mas kamu malam ini tidur diluar seren!" Teriak Mark kesal

••••















Dah, selesai sampai disini

Moga moga papi Mark masih pnya stok kesabaran ya untuk menghadapi bapak Jeno dan anak anaknya

Keluarga Cemara [nomark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang