Hujan deras

20 5 2
                                    

''Sayang, sebentar lagi mas pulang. Ini baru selesai ketemu sama klien''.ucap pada istri lewat sambungan telepon.

''Iya mas, hati-hati bawa mobilnya, jangan ngebut. Mama sama anak-anak tunggu di rumah ya''.

''Iya sayang, mas akan hati-hati dan pulang dengan selamat. Mas sangat rindu kalian, mas tutup dulu ya telponya.... Bye sayang...''.

''Iya mas''.

Setelah menutup teleponnya, dia melajukan mobil dengan pelan karena memang sekarang lagi di guyur hujan deras. Dia sudah tidak sabar ingin segera pulang bertemu kedua anak dan istrinya, dia sudah sangat merindukan mereka sebab ada pekerjaan di luar kota selama 2 minggu yang harus di selesaikan. Pria itu adalah Zaidan, seorang pengusaha punya istri dan 2 anak, laki-laki dan perempuan.

Saat sedang menyetir sambil membayangkan wajah anak dan istri nya, tiba-tiba ada seorang melintas di depan sehingga dia oleng dan brakkkK....

''Aduh sakit banget kepalaku, siapa sih yang main nyelonong aja mana hujan deras banget lagi. Hmmmm....kira-kira tadi manusia apa bukan ya?'' omelnya di dalam mobil. Karena penasaran akhirnya dia keluar.

''Kamu mau bunuh diri ya?'' ucap nya dengan nada marah. Hampir saja Zaidan menabrak seseorang, bisa masuk penjara nanti kalau ketabrak dan korban meninggal.

Sesaat orang itu berbalik badan, dan betapa terkejut nya dia melihat seorang wanita tua bersama bayi di malam hari, di jalan yang sepi pula.

''Maaf tuan, saya tidak sengaja, tolong sayang lagi di kejar orang''. Sambil nyelonong masuk ke mobil karena takut ketangkep orang yang mengejarnya.

Mau tidak mau zaidan ikut masuk ke dalam mobil juga. Dan menatap wanita di samping nya penuh selidik.

''Siapa namamu?''. Tanya zaidan

''Saya bi marni, dan ini anak majikan saya. Majikan saya sedang di sekap dan mau di bunuh orang jahat.'' Jawab bi marni.

''kenapa majikan mu mau di bunuh orang, apa majikan mu orang jahat sehingga punya banyak musuh?'' Tanya zaidan sambil memberikan handuk untuk mengeringkan tubuh bi marni, dan satu selimut yang tersedia di dalam mobilnya untuk bayi bi marni.

''Terima kasih tuan.'' ucap bi marni sambil menerima handuk dan selimutnya. ''Majika saya orangnya baik, selama saya bekerja pada beliau saya di perlakukan layaknya keluarga sendiri.'' balas bi marni membela sang majikan karena di katai orang jahat.

''Ooohhh....maaf saya tidak tau.'' ucap zaidan

Kemudian tommy melajukan mobilnya, hujan juga sudah berhenti. Bi marni mengganti pakaian bayi dengan selimut yang diberikan zaidan supaya tidak kedinginan bayi itu. Mobil terus melaju membelah sepinya jalanan dan sesaat tiba di depan sebuah minimarket bi marni meminta berhenti, dia ingin membeli susu.

''Tuan, boleh berhenti sebentar di minimarket, saya mau beli susu dan beberapa keperluan untuk nona kecil.''

''Boleh tapi jangan lama.saya harus segera pulang, anak dan istri saya sudah menunggu di rumah.''

''Iya tuan, saya titip nona sebentar.''

''Iya.'' ucap zaidan lalu mengecek handphone nya siapa tau istrinya mengirim pesan, tapi ternyata tidak ada pesan masuk. ''Mungkin mama sudah tidur, ini kan sudah waktunya si kecil tidur juga'' monolog nya.

15 menit kemudian bi marni tak kunjung kembali, zaidan gelisah di dalam mobil.

''Kenapa lama sekali?, apa mungkin antri di kasirnya,tapi kelihatanya tidak terlalu ramai...saya tunggu sebentar lagi saja'' gumamnya.

30 menit belum juga kembali, akhirnya zaidan dengan mengendong bayi itu masuk ke minimarket untuk melihat Bi marni. Zaidan melihat sekeliling tapi tak menemukan Bi marni. Pegawai minimarket yang melihat Zaidan pun menghampiri.

Apa salahku... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang