3. kehilangan

5 2 1
                                    

"Di mana mereka menyekap keluargaku?" Tanya Alex pada pengawal yang terluka tapi tetap berusaha bangun saat tuannya datang.

"Di lantai atas tuan" ucap pengawal sambil membungkuk hormat.

"Minta asisten Max panggil dokter buat mengobati lukamu dan teman-teman."

"Baik tuan. Terima kasih, saya permisi."

"Hemmm."

Saat sampai di lantai atas, Alex membuka pintu kamar yang menjadi tempat penyekapan keluarganya. Alex menatap anak serta istrinya yang masih ketakutan, lalu berjalan perlahan dan memeluk mereka untuk menenangkan.

"Semua sudah selesai, kalian akan baik-baik saja selama daddy masih hidup."

"Mommy takut dad, mereka menyakiti kami." sambil menunjukan beberapa luka di tangannya. terlihat merah karena memang di tarik paksa tadi.

"Nanti kita obati mom, Rey gakpapa kan sayang?" tanya pada reynan anak pertamanya.

"Rey tidak apa-apa dad."

Alex menatap sekeliling seolah mencari sesuatu, rasanya ada yang kurang lengkap. Tapi apa ya...

Saat ingat putri kecil nya tidak ada di sana, dia merasa khawatir terjadi sesuatu padanya.

"Kay tadi sama siapa mom?"

"Tadi kay sama bibi, dad."

"Mommy sama Rey di sini dulu, jangan kemana mana. Daddy mau liat Kay dulu."  Alex akan memastikan dulu dugaannya benar atau tidak. Dia tidak mau membuat istrinya histeris kalau tau putrinya tidak ada."

"Jagain mom ya Rey."

"Iya dad."

Alex turun dan mencari bi marni, dia mengelilingi seluruh bangunan rumah tanpa terkecuali tapi tidak menemukan di mana putrinya dan bi marni.

Seorang pengawal berlari dengan wajah cemas, "Tuan, nona dan bi marni tadi di kejar musuh... Kami sempat mengejar tapi kehilangan jejak, maafkan kami tuan, kami tidak bisa menjaga nona."

"Apa yang kamu katakan, bagaimana bisa ini terjadi? Di mana putri sekarang?." bentak Alex pada pengawalnya, dia sangat marah.

"Ada apa tuan?" asisten Max yang mendengar bentakan tuannya segera berlari. Pasti ada yang tidak beres di sana.

"Mereka berhasil menculik putriku Max, apa yang harus aku katakan pada sani istriku?" ucap Alex dengan lemas.

"TIDAK...." teriak istrinya yang tak sengaja mendengar obrolan mereka.

"Apa yang kalian katakan, di mana Kay dad. Mereka tidak mungkin membawa nya kan?"

"Mom, tenang dulu...Kay pasti baik baik saja. Daddy akan segera mencarinya."

"Bagaimana mommy bisa tenang dad, bagaimana kalau mereka menyakiti Kay. kay masih bayi, usia nya masih 6 bulan... Hiks hiks."  kepala nya terasa pusing dan semakin lama pandanganya kabur dan...sani pingsan.

"Mom, bangun... Daddy janji akan bawa pulang Kay."

"Sebaiknya nyonya di bawa ke kamar biar di periksa dokter tuan!." ucap Max

Alex menggendong sani, dia menatap wajah istri nya, dia juga merasa sedih kehilangan putri kecilnya. Setelah membaringkan sani, lalu dokter memeriksanya.

"Bagaimana dok, istriku baik baik saja kan?"

"Nyonya hanya shock tuan."

"Maafkan daddy gak bisa jaga putri kita." Alex menggengam tangan istrinya, tak terasa air matanya menetes. Dia harus bekerja keras untuk menemukan putrinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Apa salahku... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang