dita diary 01

217 22 4
                                    


Dita menatap haru pada pemandangan di depan sana di atas podium seorang wanita paru baya yG tengah menyampaikan pidatonya dengan elegan. bahkan dita tidak sadar bahwa ia sedang menangis sekarang "bunda" ucapnya dalam hati

Grep

Dita menoleh pada pria yg memegang tangan nya erat "suatau saat nanti dia pasti akan tau kalau kamu adalah putrinya" ucap si pria menenangkan
Dan dita hanya membalasnya dengan  dengan senyum tipis

Prok prok prok

Suara tepuk tangan mengalihkan perhatian dita dan pria di sebelahnya wanita paru baya yg tadi berpidato terlihat turun dari podium dan berjalan kearahnya ahk tidak maksudnya dia sudah selesai dan mungkin akan keluar dari aula yg kebetulan pitu aula ada di sebelah barisan kursi yg dita duduki

"Boleh aku minta tanda tangan anda" ucap dita cepat ia berdiri dari duduknya saat wanita paru baya yg adalah ibu kandungnya itu hampir melewatinya

Wanita paru baya itu tersenyum dan mengambil buku juga pena yg di berikan dita "anda adalah inspirasi ku untuk semangat mengejar mimpi dan cita2ku" ucap dita tersenyum yg membuat wanita paru baya di hadapannya terpaku ada perasaan aneh dalam hatinya saat melihat senyuman dita

"Bu dara. 2 jam lagi kita harus segera kebandara" ucap managaer dara yg berdiri di sampingnya. Dara tersentak ia dengan cepat menandatangi buku yg di berikan dita "kau gadis yg manis" ucap dara tulus lalu pergi begitu saja karna memang ia memiliki jadwal lain

"Andai bunda tau kalau aku adalah putri bunda" ucapnya lagi dalam hati ia menatap punggung dara yg menghilang di balik pintu

"Momy ku bilang dia merindukanmu karna kamu sudah jarang berkunjung. Jadi mau tidak kalau sekarang kita pulang dan mampir kerumahku dulu" ucap pria yg setia berada di sebelah dita

"Tapi aku lelah suga" jawab dita melas bukan ia tidak mau bertemu dengan momy dari kekasihnya ini tapi perasaannya sedang tidak baik

"Baiklah kalau begitu aku akan langsung mengantarmu pulang saja tapi kalau bisa kau hubungi momyku nya dia benar2 merindukanmu" ucap suga

"Aku akan memghubungi tante nanti" jawab dita dengan tersenyum

"Cantiknya pacarku" ucap suga gemas ia mencubit pipi sebelah kanan dita

"Eh tapi sepertinya aku tidak jadi pulang deh. Antar aku ke toko mama saja ya" pintanya

"Kamu bilang kamu lelah"

"Memang. Dan mama adalah salah satu obat rasa lelahku" jawabnya  suga mengangguk  mengerti dan merekapun pergi dari aula meski acara belum sepenuhnya selesai tapi dita dan suga memilih pergi hanya tinggal acara penutupan saja yg di tampilkan band dari kampus mereka yg berdiri dari 4 orang ada jungkook. Jaehyun. Eunwoo. Mingyu.

------

"MAMA" teriak dita semangat ia memeluk yuna erat yg sedang merapikan beberapa kue buatannya di atas etalase

Yuna tersenyum ia berbalik dan melepaskan pelukan dita "apa kamu senang" tanya yuna ia menatap lekat mata diata 

"Apa mama tidak marah jika aku ingin dekat dengan nya" dita balik bertanya

Yuna kembali tersenyum "bukankah yg  harusnya marah itu kamu. Karna mama sudah memisahkanmu dari ibu kandungmu" tanya yuna hati-hati

"Bukankah mama melakukan itu demi keselamatanku" jawab dita

"Mama senang kamu tidak marah dengan mama dan mama juga tidak masalah kalau kamu dekat dengan ibu kandung kamu. Tapi mama harap untuk saat ini jangan sampai ada orang yg tau kalau kamu adalah putri kandungnya apalagi kluarga agung brawijaya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dita diaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang