2

1.3K 120 15
                                    

Setelah meninggalkan Ten dan Johnny, Taeyong berakhir di sebuah cafe dengan cup Americano untuk menghilangkan rasa dahaga sekaligus rasa kesalnya. Rasanya Taeyong ingin sekali menyeret kedua sepasang sahabat itu ke sungai lalu menghanyutkannya.

Sangking kesalnya, ia melupakan Jeffrey yang pastinya sudah menunggu lama di parkiran gedung kampus. Taeyong sampai saat ini belum membuka ponselnya. Ia memilih untuk membuat pola abstrak di Ipad miliknya. Ia stress jujur saja. Stress karena memikirkan hubungan Ten dan Johnny. Tidak penting. Memang, tapi Taeyong lelah melihatnya.

Saat ia menyesap Americanonya, suara pintu cafe berbunyi membuat kepalanya otomatis mendongak. Wajah lelahnya berubah menjadi datar dan menatap malas siapa yang baru saja ia lihat.

"Yongiee!!"

Ya, itu Ten dengan Johnny pastinya dan Taeyong tidak menyangka jika di belakang lelaki Chicago itu ada Jeffrey dengan jaket kulit hitamnya tengah berjalan menuju ke arahnya. Dalam benaknya, Taeyong sudah menyusun kata kata yang logis untuk di katakan pada Jeffrey karena ia lupa mengabari lelaki tampan itu.

"Gue kira lu udah pulang sama Jeff. Ternyata disini, Jeff nyariin tuh!" Ucap Ten.

Taeyong merutuki kebodohannya. Ia salah memilih cafe, seharusnya tidak disini. Ini adalah cafe kesukaan Ten dan selalu saja Ten mengajak Johnny makan siang atau sekedar meminum kopi disini.

"Gue udah nungguin lu. Lu nya malah disini." Ucap Jeffrey.

"Iya maaf, tadi kesel gara gara nih orang dua." Jawab Taeyong tak minat.

Ten menatap bingung Taeyong sembari menunjuk dirinya sendiri. Karena masih kesal, Taeyong menendang sepatu lelaki berdarah Thailand itu membuat sang empu mundur selangkah.

"Sana lu! Tuh dipanggil buat pesen makan!" Kesal Taeyong.

"Kak Jo udah tau kok. Aku sama Kak Jo join disini ya?"

"Gua nolak juga lu tetep duduk." Timpal Taeyong.

Ten langsung duduk di samping Taeyong; menyamankan duduknya lalu mengeluarkan Ipadnya. Sama seperti Taeyong, Ten akan membuat sketsa abstrak untuk menghilangkan rasa bosan. Tanpa mempedulikan Taeyong dan Jeffrey, Ten mulai membuat sketsa sembari menunggu Johnny. Taeyong hanya bisa menggeerlingkan bola matanya dan hal itu tertangkap oleh Jeffrey.

"Kenapa emang? Lu keliatan kesel banget." Tanya Jeffrey.

"Kesel gara gara sebelah gue sama sebelah lu tuh!" Ucap Taeyong.

"Lah kok gua?"

Johnny yang baru saja duduk dengan makanan di nampannya pun bingung. Karena ia baru saja datang sudah di tuduh yang tidak tidak oleh Taeyong. Johnny masih menatap bingung Taeyong namun tangannya tetap memberikan makanan milik Ten.

"Ten, taruh dulu Ipadnya. Mam dulu."

"Bentar dikit lagi."

"Ngga ada bentar bentar, mam."

Johnny langsung mengambil Ipad milik Ten. Dan memposisikan piring milik Ten dengan rapi beserta sendok dan garpunya. Ia juga meletakkan minuman Ten di depannya agar tidak terkena tangan Ten saat makan.

Johnny juga membantu Ten untuk memotong daging untuk Ten agar lelaki mungil itu mudah memakannya. Ten hanya diam memperhatikan dan sesekali protes karena Johnny memotongnya tidak sesuai.

Kejadian itu di saksikkan oleh dua orang yang sedang duduk bersama mereka. Jeffrey mengalihkan pandangannya pada Taeyong begitupun sebaliknya, Taeyong menatap Jeffrey. Lalu keduanya memulai pembicaraan tanpa suara.

"Mereka pacaran kah?" Tanya Jeffrey.

"Nggak! Mereka ngakunya sahabatan doang." Timpal Taeyong.

Kissed My Friend (JOHNTEN) ft TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang