(BL) It's Not Easy Being a Master [师尊难为] - Terjemahan Indonesia

Chapter 5 - Putting on a Show

Shen Zhixian menggosok brokat di antara jari-jarinya.

Kain putih keemasan disulam dengan pola awan yang mengalir, jahitannya halus dan lembut. Meskipun itu adalah sutra brokat berkualitas tinggi, itu tidak dapat menghindari keausan karena usia.

Ini adalah milik Yan Jin. Meskipun dia tidak tahu dari mana asalnya, Shen Zhixian tahu bahwa Yan Jin sangat menghargai pita ini sehingga dia lebih baik terluka daripada merusak atau kehilangannya.

Shen Zhixian delapan puluh persen yakin bahwa plot itu bersangkutan dengan pencurian pita brokat ini dan membuangnya ke dalam Paviliun Pedang Tersembunyi. Sang Pelaku mungkin mengatakan beberapa kata provokatif, yang menyebabkan Yan Jin menerobos ke Paviliun Pedang Tersembunyi tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Jika tidak, dengan temperamen Yan Jin yang tenang, dia tidak akan mengambil risiko sebesar itu.

Shen Zhixian menatap pita yang terjepit diantara jari-jarinya dan, setelah beberapa saat, akhirnya mengambil sebuah keputusan.

Dalam keadaan normal, temperamennya biasanya tenang, santai dan easy-going. Namun, dia tidak suka hidup dibawah bahaya yang tidak diketahui. Rasanya tidak menyenangkan seperti ada pisau yang tergantung di atas kepalanya, tidak tahu kapan akan jatuh.

Setelah dia menyelesaikan semua hal aneh di sekitarnya dan memperbaiki masalah dengan Yan Jin, dia akan dapat menjalani hidupnya sendiri dengan damai. Bukankah itu luar biasa?

Hembusan angin lain bertiup, dan dedaunan mati yang baru saja mendarat sekali lagi berhamburan bersama angin, menarik perhatian para murid.

Kelompok murid muda ini baru saja memasuki sekte, dan para murid senior baru berusia tujuh belas atau delapan belas tahun. Dia biasanya berlatih dengan segenap jiwa dan raganya. Tidak ada begitu banyak lika-liku dalam pikirannya, apalagi mencurigai bahwa Tetua Shen, yang "tak terbatasi", akan benar-benar menyelinap keluar dan masuk tepat dibawah kelopak mata mereka.

Mereka masih berbisik dan menertawakan dedaunan mati yang bodoh ketika Shen Zhixian diam-diam pergi.

... ...

Setelah bertransmigrasi dan dilempar kesana kemari malam ini, hari sudah hampir fajar saat dia kembali ke kamarnya,

Dia belum tidur sepanjang malam... Ah, tidak. Dia sebenarnya sudah dua malam tidak tidur sekarang, dan dia kelelahan secara mental. Dia menuangkan secangkir teh dingin untuk dirinya sendiri, perlahan-lahan menjadi tenang, dan mencoba memikirkan segala sesuatu yang harus dia lakukan selanjutnya.

Luka dipunggung tangannya tidaklah serius dan hanya memerlukan perawatan dengan sedikit Bubuk Shengji. Ada rasa dingin sesaat saat obat dioleskan, namun setelah beberapa saat, sebagian besar sembuh dan hanya menyisakan bekas luka yang tampak sedikit merah dan bengkak.

Shen Zhixian melihatnya, menggoyangkan lengan bajunya, dan menurunkannya untuk menutup lukanya. Kulit ini sangat putih seputih porselen, sehingga sedikit kemerahan dan bengkak dapat terlihat dengan jelas.

Ketika fajar menembus melalui jendela, menemukan Shen Zhixian tengah menggali lemari pakaian 'Tubuh aslinya' guna membiasakan diri dengannya. Kemudian, setelah mengaturnya kembali dengan hati-hati, dia berganti pakaian baru dan meninggalkan rumah. Tujuannya: Tempat dimana para pemimpin sekte bertemu.

Sejujurnya, Song Ming bukanlah pemimpin sekte pedang yang buruk.

Setiap hari dia dengan rajin akan mengadakan pertemuan pagi, mengulas masalah sekte, latihan, memimpin berbagai acara besar, dan segala macam hal yang membosankan. Dia sering menangani masalah dengan mudah dan terampil.

Jika Shen Zhixian yang asli menjadi pemimpin sekte, dia mungkin tidak akan sebagus ataupun serajin seperti Song Ming.

Mata Shen Zhixian berkedip sejenak, mengingat gambaran sederhana tentang orang asli di dalam buku dan kemudian menghubungkannya dengan ingatan samar orang asli didalam benaknya, nyaris tidak berhasil membentuk tipe seperti apa Shen Zhixian yang asli.