00

599 79 14
                                    

Di tengah malam yang dingin, ketika langit Incheon ditaburi oleh kilauan kristal salju, Sing duduk sendiri dalam keheningan. Salju yang lembut turun, menari di udara sebelum mendarat dengan halus di rambutnya seolah-olah alam menghiasinya dengan mahkota musim dingin.

Bagi Sing, momen ini adalah keajaiban musim salju yang ia dambakan dengan perasaan kebahagiaan yang tulus dari dalam hati.

Di sisi lain, dalam kamar yang hangat, Zayyan tenggelam dalam dunia kata-kata yang terbentang di depannya. Cahaya lampu meja yang hangat menerangi halaman buku, jauh dari dinginnya salju di luar.

Bagi Zayyan, keindahan terletak dalam pengetahuan dan petualangan yang ditawarkan oleh buku itu. Sebuah pelarian dari kebekuan musim yang kurang ia gemari. Meskipun ia baru membaca setengah halaman, buku itu memberikannya kenyamanan.

❆❆❆❆❆

"Lempar bola saljunya ke muka Wain."

"Berani?!"

"Bercanda doang... jangan marah."

"Nih siapa yang mesen bebek salju saus merah."

Seorang siswa ber nametag Won Hyunsik datang dengan membawa nampan berisi boneka salju berbentuk bebek yang berwarna merah menghampiri Gyumin, Sing, Wain dan Zayyan, entah apa yang ia gunakan untuk memerahkan boneka salju tersebut.

Gyumin mencondongkan tubuhnya "Hyunsik! Pinjem cetakannya."

"Pinjem aja ke kak Jangjun disamping perpustakaan, ada Beomsoo juga disana."

"Itu nampan ngambil dari mana?" Tanya Sing.

"Kantin." Hyunsik menjawab.

"Nyuri ya!" Seru Wain lalu melempar bola salju namun berhasil Hyunsik hindari.

"Apa muka aku keliatan kayak pencuri?" Hyunsik tersenyum datar dan menyipitkan matanya.

Zayyan tertawa "1000% mirip pencuri."

Yang lainnya ikut tertawa karena guyonan Zayyan yang membuat Hyunsik merasakan sakit tak berdarah.

Dengan usil Hyunsik mencolek pipi Zayyan dan berkata "Pencuri hatimu." Lalu tertawa garing.

"Hajar aja, Sing! Jangan kasih ampun." Gyumin merecoki Sing.

"Ga jelas."

Wush...

Saat tengah asik bercanda, ada suatu benda yang melintas dengan cepat melewati mereka.

"Apa sih Davin, ga ada yang kena juga."

Davin menggeleng lalu menunjuk Beomsoo "Dia yang lempar."

"Kalo mau nuduh liat dulu kondisi orang yang mau di tuduh, mana bisa lempar kalo tangan banyak bawaan gini." Kata Beomsoo.

Davin hanya bergumam kemudian mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.

"Oh, itu buku punya kelas kita? Kenapa ga bilang tadi. Mungkin aku bisa bantu bawa."

"Gapapa, Hyunsik. Aku bisa bawa sendiri. Lagian seru liat kalian main salju."

"Kata pak Yoon, tugas resensi harus selesai besok. Kata Davin.

"Kerjain hari ini aja buat yang belum, ya kan, ketua kelas?" Hyunsik merangkul pundak Sing.

"Iya, jangan ada yang main lagi sekarang. Langsung ke kelas."

❆❆❆❆❆

"

Zay, sini tangan kamu." Sing tersenyum.

Zayyan mengulurkan tangannya kemudian Sing menaruh sebuah cokelat batang di tangan Zayyan.

"Cokelat ini buat kamu yang manis." Goda Sing membuat pipi Zayyan memerah.

"Makasih, Sing."

"Sayangku ini gemes." Sing mencubit gemas pipi Zayyan.

"Mulai lagi kalian bermesraan di depan kita." Cibir Lex.

Gyumin mengangguk setuju "Wah... lama-lama aku jadi suka Sing. Zayyan, boleh kan Sing jadi milikku?" Canda Gyumin.

"Ga boleh." Zayyan membalas candaan itu.

"Sing cuma milik Zayyan, ya kan, sayang." Sing mencium punggung tangan Zayyan.

"Cukup! Jiwa jomblo ku meronta melihat ini." Lex meringis sedangkan Sing tertawa kecil melihatnya.

Gyumin ikut tertawa melihat temannya, Lex, yang menderita karena jomblo.

"Makanya cari pacar, jangan fanboying terus." Gumam Gyumin.

"Pacaran tidak perlu, Twice nomor satu."

"Oh iya, minggu depan Twice kan konser di Seoul, kamu mau nonton?" Tanya Zayyan dan dibalas anggukan oleh Lex.

"Kita juga mau ke konser Twice nanti, aku sama Sing. Mau bareng?" Tawar Zayyan.

Lex terdiam lalu berkata "Ayo, tapi bakal pisah seat nya."

"Gapapa, nanti kita kumpul di tempat biasa." Sing melipat kedua tangannya di dada.

"Ga ada yang mau ngajak aku? Oke, fine." Gyumin merajuk.

"Kalo bukan penggemar bakal percuma nonton konser." Kata Lex.

"Ajak lah, nanti aku kasih cowo yang kamu mau."

"Yang seumuran boleh, yang terpenting itu penampilan." Lex teliti dalam memilih pasangan, hal inilah yang membuat ia susah mendapat seseorang yang spesial dihidupnya.

Tbc

❆❆❆❆❆

Aku cut jumlah kata di chapter awalnya jadi kalo agak ga nyambung mohon pengertiannya ehe dan maaf tadi siang aku kepencet publish(⁠っ⁠˘̩⁠╭⁠╮⁠˘̩⁠)⁠っ

H-3 UKK

Gws hiks

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Winter Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang