sebelas

434 22 5
                                    

" butuh sandaran... "

Dara langsung menoleh ke sampingnya dan yang bicara ternyata adalah Liam.

Sedangkan di posisi Liam dia dari toilet langsung ke perpustakaan karena ada buku yang ingin dia cari.

Saat dia mencari buku dia melihat seorang perempuan yang sangat dia kenali.dan dia pun menghampiri nya.

" Butuh sandaran... "

" Eh liam, Lo ngapain di sini? " Tanya dara sambil mengelap sisa air matanya.

" Gue lagi cari buku, Lo sendiri ngapain di sini, tumben-tumbenan Lo di perpustakaan ".

" Hmm gue lagi mencari ketenangan "

" Lo kalo mau nangis, nangis aja sekarang tapi, kalo nanti jangan air mata lo sangat berharga cuma buat nangisin orang yang tidak menginginkan Lo di sisinya " ucap Liam sambil menatap ke arah dara.

Dara yang mendengar perkataan Liam pun langsung terisak.

Liam yang melihat itu langsung mengarahkan tubuh dara ke dalam pelukannya sambil mengelus kepala dara untuk memberikan ketenangan.

" Nangis aja sepuas-puasnya, setelah ini Lo harus mencari kebahagiaan yang menurut Lo benar "

Lama dara menangis dalam pelukan Liam akhirnya saat dia tenang dia pun melepaskan pelukannya.

" Maksih, dan maaf kalo baju Lo jadi basa gara-gara nangis "

" Nggak papa santay aja, Lo sendiri udah mendingan? "

" Iya udah mendingan, makasih ya "

" Iya, kalo mau cerita sama gue aja "

Lama mereka mengobrol tidak terasa bunyi bell pulang pun berbunyi.

" Itu bel pulang udah bunyi, Lo mau bareng gue nggak "

" Nggak deh tadi gue Bawak mobil "

" Yaudah kalo gitu, gue duluan ya "

" Iya hati-hati "

Saat melihat Liam pergi dara termenung mendengar perkataan Liam, perkataan liam memang benar untuk apa dia menangisi orang yang tidak menginginkan nya.

" Oky gue janji kepada diri gue sendiri gue nggak akan melakukan hal bodoh lagi " ucap dara bersungguh sungguh, lalu dia pergi dari perpustakaan.

Di sisi Audrey dan Aksa, Aksa masih terpejam di pangkuan Audrey.

" Sa ayo pulang "
" Sa "
" Sa "

Audrey pun yang sudah capek membangunkan Aksa tapi tidak kunjung bangun dia pun mempunyai ide yaitu menahan pernapasan Aksa dengan mengapit hidung Aksa, dan cara itu berhasil membuat Aksa bangun.

" Kenapa hmmm? "

" Ayo balik bel udah lama bunyi, Lo malah asik tiduran, sampe kram ni kaki gue "

Mendengar itu Aksa langsung bangkit dari tidurnya saat melihat ke arah jam yang di pergelangan tangan nya, benar saja dia sudah lama tiduran di atas pangkuan Audrey.

" ayo balik " ucap Aksa sambil berjongkok di depan Audrey. Audrey yang tidak tau maksud Aksa pun hanya menatap Aksa dengan bingung.

Sedangkan Aksa yang menunggu Audrey tidak kunjung menaiki punggungnya dia pun menoleh ke arah belakang.

" Kenapa? "

" Naik ke atas punggung gue, katanya kaki Lo keram kan "

Audrey yang mendengar itu pun tidak menolak dia pun langsung menaiki punggung Aksa.

MENJADI FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang