suara handphone-ku berdering. membuatku terkejut karena dikagetkan oleh benda itu. saat ku lihat siapa yang menelepon dan ternyata itu Azura. sudah kuduga. ingin rasanya aku membacok kepalanya, tapi rasanya itu tidak mungkin. jadi kuputuskan untuk mengangkatnya.
"hallo good morning Ana !!" buka Azura dengan nada seolah dia tak bersalah. "morning too. ada apa pagi-pagi kamu menelepon ku? bukan kah kita ada kelas nanti siang?" tanya ku. "ah ini bukan soal itu. kemarin sore aku melihat bandana dijual di toko Girls, sebrang kantor pos. aku ingin membelinya, bisakah kita mampir dulu sebelum pergi ke kampus?". 'hah? cuman soal beginian? rasanya aku benar-benar ingin membacoknya!!' ucapku dalam hati. "baiklah Azura, pasti aku temani. dan biarkan temanmu yang baik ini tidur kembali. atau tidak aku akan membacok kepalamu!!" aku langsung memutuskan sambungan tadi. dan segera pergi tidur (lagi)***
oh iya aku lupa bilang, aku tinggal di apartement. akhir-akhir ini aku sering sekali bertemu seorang laki-laki yang sangat pendiam. dia tidak pernah mengeluarkan kata-kata. setiap aku keluar dari tempatku pasti dia sudah berdiri didepan pintunya. tempat kami bersebelahan jadi yup, kami tetangga.
"jam berapa ini? oh tidak aku lupa tadikan janjian di depan apartement." obrol-ku sendirian. aku langsung keluar dari tempat tinggalku. dan aku merinding. sosok laki-laki yang aku ceritakan muncul lagi. harusnya bukan hal yang menakutkan bagiku karena aku sering melihatnya. tapi kali ini dia bersama seorang temannya. aku memberikan senyuman tipis kepada 2 lelaki itu tapi hanya satu yang membalas, temannya. aku langsung bergegas meninggalkan 2 lelaki itu tanpa memikirkannya.***
harry pov
'kenapa dia melihatku dengan wajah seperti itu? apa aku mengganggunya? ah akukan tidak melakukan apapun' lamunku sendiri.
"kau suka dengan gadis itu?" tanya Niall tiba-tiba. "apa? kenapa kau berfikir seperti itu?" ucapku yang kaget karena tepat sasaran. "sudahlah jujur saja padaku. kau sudah meninggalkan academy selama seminggu. pasti ada maksud lain kan?"
"sudah Niall, kau akan mengetahuinya nanti."
"Harry kita perlu bicara."
"ada apa?" tanyaku yang nampaknya ini menjadi serius.
"semua pengawal sudah mencari mu, kau harus kembali ke academy. aku sengaja menyusulmu karena aku terpaksa. Liam ditahan oleh ratu Clarissa sampai kau kembali. kami diduga ikut membantumu kabur. padahal kami tidak tau sama sekali."
'astaga kenapa menjadi rumit?' ucapku dalam hati.
"baiklah ayo kita kembali ke academy." kataku mantap sambil menarik Niall menuju mobil kami.***
Ana pov
"hai Azura maaf aku lama, tadi aku habis konser di kamar mandi" mohon ku agar Azura tidak marah. "tenang, aku memaafkan mu. ayo kita berangkat!!" ajaknya semangat.
dan kami langsung menuju toko Girls yang kami obrolkan tadi pagi.***
yuk next !!
KAMU SEDANG MEMBACA
When Vampire Falling In Love
Fanfictionsuatu malam yang dingin. sekumpulan 5 lelaki yang berdarah dingin sedang melarikan diri dari tempat yang menurut mereka adalah penjara. nama mereka memang familiar, tapi mereka bukan penyanyi atau aktor dikalangan manusia. ada Niall Horan yang jago...