Kini Bandung sudah menjadi saksi betapa gilanya aku mencintaimu, kota yang pernah kita singgahi walau hanya sebentar. Meski kamu tak selalu ada di sampingku, namun aku dapat membayangkan betapa indahnya Kota Bandung jika kamu berada di sampingku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Untuk kelas 11 segera kumpul di lapangan, kita akan brifing untuk keberangkatan kita esok hari menuju Bandung!" mendengar pengumuman tersebut kami langsung bergegas menuju lapangan, walaupun cuaca sedang panas-panasnya namun kami paksakan.
Sekolah ku mengadakan studi kampus untuk kelas sebelas setiap angkatannya, dan besok adalah giliran angkatan ku dan teman-teman ku. Kami akan mengunjungi beberapa tempat di Kota Bandung.
Tempat pertama yang akan kami kunjungin yaitu Universitas Padjadjaran yang berada di Jatinangor kab. Sumedang. Tempat kedua yaitu Museum Monumen Perjuangan Rakyat atau lebih dikenal Museum Monpera. Lalu tempat yang ketiga adalah Alun-alun Kota Bandung atau Asia Afrika. Dan tempat terakhir adalah toko oleh-oleh tentunya.
"Assalamualaikum wr. wb, seperti yang kita tahu besok kita akan melaksanakan studi kampus ke Universitas Padjadjaran. Jadi kita di sana akan dikenalkan dengan Universitas tersebut, ada berapa banyak fakultas di sana dan apa saja. Dan bagaimana cara masuk Universitas tersebut, banyak hal yang akan kita lakukan di sana. Selain ke Universitas Padjadjaran, kita juga akan mengunjungi sebuah Museum ya." ucap Pak Herman sebagai wakil kepala sekolah ku.
"Untuk titik kumpul yaitu di dekat PT. Kokoh China, jam 6.00 kalian sudah duduk di bis dan tidak ada yang terlambat." lanjut beliau.
"Pak, untuk pakaian bagaimana?" tanya salah satu murid, aku tidak tahu siapa namanya, yang aku tahu dia adalah anak IPS.
"Nah untuk pakaian, kalian menggunakan baju seragam yang sudah dibagikan tadi, lalu bawahan putih, untuk laki-laki celana putih dan perempuan rok putih, lalu menggunakan almamater sekolah juga. Jangan lupa untuk perempuan menggunakan jilbab putih bagi yang muslim." jawab pak Herman membuat kami semua terkejut. Yang benar saja menggunakan rok/celana putih? Sedangkan saat ini kita sedang menggunakannya.
"Lho pak, kan di pakai?" salah satu temanku akhirnya mewakili ku.
"Pulang sekolah langsung cuci lah, masa gak kering sih? Jangan lupa perempuan harus pake celana lejing." jawab pak Herman.
Seketika aku melihat langit yang sedikit gelap, bagaimana jika hujan? Ah semoga saja tidak.
"Pak, kalau di alun-alun nya boleh pake celana bebas gak? Soalnya takut kotor." temanku kembali bertanya.
"Boleh-boleh!" spontan kami semua bersorak kegirangan.
"Ada yang mau ditanyakan lagi?"
"Pak sepatunya bebas gak?"
"Nah untuk itu bapak serahkan kepada panitia, Bu Yuni! Sini Bu!" Pak Herman memanggil Bu Yuni, beliau adalah wali kelas ku.
"Baik, untuk sepatu di bebaskan ya, asalkan sopan." Jawab Bu Yuni, lagi-lagi kami bersorak kegirangan.
"Untuk bis jadi sistemnya bis 1, yaitu kelas 11 IPS 1 satu kelas ditambah kelas 11 IPS 2 sebagian, lalu bis 2 kelas 11 IPS 3 satu kelas dan kelas 11 IPA 2 sebagiannya. Begitupun kelas 11 IPA, bis 3 kelas 11 IPA 1 dan sebagian kelas 11 IPA 2 dan terakhir bis 4 kelas 11 IPA 3 sebagian kelas 11 IPA 2. Nanti nama-namanya akan disebutkan." jelas Bu Yuni, lalu dilanjutkan dengan membacakan nama-nama beserta bis nya.
Aku sangat senang ketika mendengar namaku disebut dan berada di bis 4 bersama teman ku dan seseorang yang aku suka. Aku memutar otak, modus apa yang akan ku lakukan nanti haha.
"Besok kalian diantar oleh orang tua ke titik kumpul, untuk yang mau bawa motor sendiri boleh, pihak sekolah sudah menyiapkan lahan parkir." ucap Pak Herman.
"Ada makan gak Pak?"
"Ada, pagi kalian dapat snack dan tengah hari kalian dapat makan yaa, tidak usah khawatir. Untuk yang sering mabuk perjalan jangan lupa minum obat anti mabuk ya. Bawa jajanan yang banyak juga, nanti bapak minta!"
