Anindya Kirana namanya...
Seorang anak perempuan dari pasangan Aprilia Pradipta dan Bagaskara Pradipta. Anin bukanlah seorang anak yang lahir dengan harta melimpah namun dia lahir dengan pikiran yang teramat luas, istilah sekarang nya people pleasure gabisa ngeliat orang orang di sekitarnya tuh kesusahan, namun dari sinilah dia akan mendapatkan hal hal yang gak dia duga adanya...Pagi harinya...
"Aninnn bangun sayang, nanti kamu terlambat sekolah!!!"geram Bunda April membangunkan anak satu satunya.
"Iyaaa bund, ini Anin udah bangunnn"jawab Anin.
"Hehehehe hana dul set selamat pagi dunia tipu tipu"teriak Anin menggelegar dengan bangganya.
"Astagaa Anin, bukannya siap siap langsung berangkat malah teriak kamu tuh!"ucap sang Ayah Pradipta yang membuat sang empu cengengesan.
Setelah drama pagi hari yang cukup melelahkan, sekarang Anin sudah sampai di sekolah yang tadi di antar oleh Ayah Pradipta menggunakan motor .
"Dadah ayahhh"ucap Anin.
"Dadah sayang, belajarnya yang rajin yah anak ayah"balas Ayah.
Anin pun segera memasuki halaman sekolah untuk menuju kelasnya, sementara di tengah perjalanan menuju kelas ia melihat murid laki laki yang sedang berpegangan tangan. Siapa lagi jika bukan Dirgantara Maheswara dan Raven Alandra. Anin yang melihat hal itu seketika langsung terkejut, bagaimana tidak?seorang pria bergandengan tangan dengan pria lainnya. Anin itu benci penyimpangan dan ia bertekad harus mengeluarkan salah satu dari mereka agar menjadi normal kembali.
"Woi mana boleh pegangan tangan"teriak Anin kepada Dirga dan Raven.
Dirga dan Raven yang kaget pun segera menoleh dan melotot karena baru kali ini ada seorang gadis yang berani meneriaki mereka atas hubungan yang mungkin salah?
"Goblok, laki laki gaboleh pegangan tangan"ucap Anin dengan frontal.
"Kenapa?"tanya Raven dengan acuhnya.
"Tolol, kalian gak normal ya?"ucap Anin bodoh, sudah tau fakta namun dia masih sajah bertanya.
"Ya"balas Dirga.
"Woy gaboleh woy, tobat kata gue mah"
Anin langsung saja menengok kepada Dirga, bagaimana mereka bertiga saling kenal?pasalnya Anin adalah anak extrovert yang terkadang meminta kenalan pada orang random sehingga di sekolah ia mempunyai banyak teman dan kenalan.
"Anta?"ucap Anin sembari menggoda Dirga, Dirga yang di goda pun lantas menoleh dan menaikan alisnya.
"Anta?"tanya Dirga .
"Iya sayang"balas Anin.
"Ayuk ke kelas"ucap Anin dengan menarik tangan Dirga yang sekarang akan di panggil Anta, dan memutuskan kontak tangan Anta dengan Raven.
Raven yang melihat itu terkejut sampai melongo, ada apa dengan gadis itu?misi nya tak boleh sampai gagal.
Kembali kepada kedua manusia itu lagi, sekarang Anin sedang mengajak Anta untuk ke tempat jajanan?penyakit Anin adalah pelupa. Dia lupa bahwa seharusnya mereka memasuki kelas karena jam pelajaran pertama akan di mulai.
"Anta, Anin gapunya duit banyak"ucap Anin.
"Hmm"dehem Anta.
"Anta punya duit gak?"tanya Anin dengan muka polosnya.
"Gak ada"
"Yah, berarti kita sama sama miskin dong gapunya duit"sanggah Anin.
"Eh bentar, Anin masih ada goceng deh, beli cilok yuk!"
"Gak"
"Kenapa?"
"...."
Langsung saja Anin menarik Anta yang notabenenya bingung di ajak jajan, Anin langsung memesan cilok tersebut satu plastik untuk mereka berdua nantinya, setelah selesai membeli cilok langsung saja Anin menarik lengan Anta untuk duduk di bangku halte samping sekolah untuk makan cilok bersama.
"Aaaaaa"ucap Anin yang langsung Anta turuti
"Enak kan?"tanyanya.
"Hm"dehem Anta sembari mengunyah cilok berbumbu yang baru ia rasa pertama kali.
"Anta, kenapa harus menyimpang?Anin boleh sampein sesuatu gak?"tanya Anin.
"Apa?"tanya Anta sembari masih mengunyah sebab Anin terus menyuapi
"Tindakan kalian gak bener, kenapa harus jadi gay?kamu ganteng, walau Anta gak kaya tapi Anta harus bersyukur jadi laki laki. Anta lihat Anin, Anin ajah bersyukur walau Anin gak kaya dan Anin punya banyak kekurangan, tapi setidaknya Anin gak nambahin kekurangan Anin kayak Anta."ucap Anin panjang lebar yang tanpa sadar Anta memperhatikan dengan lekat.
"Itu salah, gak boleh di benerin."lanjutnya.
"Paham gak?"tanya Anin.
"Iya"balas Anta.
"Yaudah nih ciloknya buat Anta, Anin pamit ke kelas dulu yah soalnya udah mau mapel Bu Indah"ucap Anin.
"Dadah Anta"lambaian tangan si cantik pemberi nasihat yang melekat di bayangan seorang Dirgantara Maheswara.
Anin manusia yang begitu unik, dia peka terhadap seseorang tapi dia tidak peka terhadap lingkungannya. Tanpa kalian sadari Anin bersekolah di Maheswara school lewat jalur beasiswa, dengan nama belakangnya saja harusnya dia sudah tau siapa pemilik sekolah itu, dan bisa bisanya ia mengira seorang Dirgantara Maheswara miskin?!
Lucu sekali bukan?
"Anindya Kirana"gumam Anta dengan mengunyah satu buah cilok di dalam mulutnya.
"See you next time pretty"
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGANTARA MAHESWARA
Teen Fiction"Siapa yang mengira Dirgantara itu gay?hanya Anindya Kirana lah yang mengira bahwa Dirgantara itu lelaki uke dalam dunia gay dan tidak punya apa apa alias miskin, karena rasa kemanusiaan nya yang tinggi Anindya bertekad membantu Dirgantara untuk kel...