--

263 23 12
                                    

Hari ini, Jaehan rela menghadiri acara fanmeet spesial salah seorang artis terkenal papan atas, Shin Yechan. Tentu ini bukan keinginan pribadinya, melainkan permintaan khusus dari jabang bayi yang ada diperutnya. Kata orang sih, jika tidak dituruti, nanti saat sang bayi lahir bisa ileran. Jaehan sebenarnya tidak percaya, tapi demi calon buah hati kesayangan, apapun akan ia lakukan.

Termasuk harus berdesak-desakan dengan banyak orang menunggu antrean.

Akhirnya, setelah melewati beberapa pengecekan, Jaehan bisa bernapas lega juga. Kini ia bisa mengistirahatkan bokong seksinya. Untungnya, petugas ticketing yang tadi memeriksanya, sadar kalau saat ini Jaehan tengah berbadan dua. Lumayan, dapat perlakuan khusus meski tetap harus mengikuti prosedur yang ada.

Jaehan juga dapat kursi di barisan depan, sehingga ia bisa puas memandangi sang artis yang kabarnya digemari semua kalangan. Tua muda, laki-laki perempuan, tidak ada yang tidak mengenal Shin Yechan. Penyanyi sekaligus pemain film yang sudah sepuluh tahun lebih berkancah di dunia hiburan.

Tidak menunggu lama. Shin Yechan muncul dengan begitu mempesona. Diikuti riuh tepuk tangan dari semua penggemar yang ada di sana. Tentu saja, Jaehan pun memberikan reaksi yang sama.

Dari jarak sedekat itu, tanpa sengaja mata mereka bersinggungan. Shin Yechan dengan begitu ramah mengerling seolah menyadari keberadaannya.

"Kyaaaa!!!!"

Tentu saja itu bukan suara Jaehan. Dia tidak selebay itu hingga harus berteriak kegirangan. Lagi pula, mungkin itu hanya momen satu detik yang bisa semua orang di sana rasakan.

.

.

.

Dua jam sudah terlewati acara bincang-bincang dengan Shin Yechan. Kini kegiatan fanmeet itu berlanjut dengan fansign. Tigu puluh penggemar pertama yang membeli tiket khusus dapat langsung berbicara dengan sang idola. Waktunya memang tidak lama. Hanya lima menit untuk tiap-tiap penggemar.

Meski begitu, lima menit pun cukup berharga.

Sama seperti sebelumnya, karena perut besarnya Jaehan mendapat giliran pertama. Saat itu ia membawa sebuah buket bunga juga bingkisan kado dan album terbaru untuk ditandatangani oleh sang idola.

"Halo..." Shin Yechan menyapa dengan ramah. Jaehan sendiri, wajahnya kini sudah memerah. Dilihat dari jarak sedekat ini, lelaki jangkung itu benar-benar sempurna. Pantas saja banyak orang yang menggemarinya. Belum lagi suaranya. Membuat hati dan pikiran meleleh seketika.

Sungguh, padahal Jaehan bukan tipe yang suka mengagumi seseorang secara berlebihan. Tapi sejak hamil sampai kandungannya usia delapan bulan, dia benar-benar kepincut dengan sosok Shin Yechan.

"Ha-halo..."

Jaehan segera menyerahkan bingkisan yang ia bawa. Tidak lupa menyodorkan album terbaru untuk meminta tanda tangannya.

"Namanya siapa?"

"Jaehan. Kim Jaehan."

"Hai Jaehanie. Kau datang sendirian?"

Yechan memulai sesi fansign dengan mengajukan pertanyaan. Hal yang biasa ia lakukan saat jumpa dengan para penggemar. Sekedar formalitas yang harus ia lakukan agar tidak dicap jelek sebagai seorang bintang.

"Iya. Suamiku sedang menunggu diluar."

"Oh. Kau sudah menikah?"

"Iya." Jaehan mengusap perut besarnya. Gestur yang dapat Yechan tangkap dengan mata bulan miliknya. Bisa dilihatnya juga, penggemarnya itu mengulas senyum simpul yang harus Yechan akui memancarkan aura cantik yang luar biasa.

Fans |EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang