Kesal

278 15 0
                                    


Waktu sudah menunjukkan pukul 22.15 tetapi Rin masih sibuk dengan pekerjaannya di ruang kerjanya. kebetulan Bachira yang sedang memainkan game onlinenya juga ada disana untuk menemani Rin

Rin tipe orang yang tidak suka di ganggu saat sibuk. Kalau di ganggu, gak segan segan Rin marahin orang yang menggangu nya.

"YEYY BOOYAHH, ANJAYY!! Oi Rin, liat deh. Aku booyah" Ucap bachira kegirangan sambil menunjukkan hp nya, tetapi Rin hanya melihat sekilas dan melanjutkan pekerjaan kantornya. Tentu saja Bachira kesal karna hal itu

"RIN CHAANN, kamu kenapa diemin aku sih!? liat liat, aku booyah. PACARMU INI BOOYAH" Rin hanya berdecak kesal mendengar suara berisik pacarnya itu.

Bachira yang melihat hal itu makin kesal kepada Rin, "OHH, gitu ya sekarang. Yasudah aku ngambek" ia berkata seperti itu sambil melipat kedua lengannya di depan dada dan memasang wajah kesal. Bachira sebenarnya hanya berpura pura, ia hanya ingin mencari perhatian Rin tapi tetap aja Rin tidak peduli. Bachira yang geram karna didiemin Rin, Ia langsung menggoyangkan lengan Rin sambil berteriak untuk menjawab Bachira.

Ingetkan kalau Rin ga suka diganggu saat sibuk?? Nah saat itu Rin yang lagi kerja tentu saja marah kepada Bachira karna diganggu. Ia langsung menepis tangan Bachira dan memasang muka marahnya. "Orang lagi sibuk gausah diganggu lah bangsat, gua cape ngurusin kerjaan yang kelar kelar apalagi diganggu, hama banget tai" Rin dengan lantang mengatakan hal itu kepada Bachira, seketika Bachira yang mendengar itu langsung sakit hati dan pergi meninggalkan Rin. Apakah Rin bakalan peduli? Oh tentu tidak.

Pukul 00.12, Rin sudah menyelesaikan tugas kantornya. Teringat perkataan Rin kepada Bachira, ia langsung pergi ke kamar nyamperin Bachira. Bachira ternyata masih belum tidur, ia hanya bengong sambil rebahan. Mungkin ia masih terngiang-ngiang atas perkataan Rin tadi? Tidak ada yang tau.

Dengan cepat Rin menghampiri Bachira dan memeluknya dari belakang dan ngedusel. "Sayang.." Tidak ada balasan dari Bachira. "... Chira sayang, aku kasar ya tadi ngomongnya, hmm?" Rin berbicara dengan lembut kali ini, Bachira hanya menahan tangisnya. Rin menaruh kepalanya di punggung Bachira, "Maaf aku ngomongnya kasar banget tadi sampe ngatain kamu" Rin diam sejenak, "Hadep ke aku dulu sini, aku mau liat muka kamu" Dengan cepat Bachira menghadap ke Rin tetapi menenggelamkan kepalanya di dada Rin, terdengar isakan kecil di dada Rin, Rin memegang dagu Bachira untuk memperlihatkan wajah Bachira. "Maaf sayang.. karna aku kamu jadi nangis" Tangisan Bachira pecah setelah Rin mengatakan itu. Rin langsung saja memeluk Bachira. "Cup cup.. maaf sayang, maaf banget. Aku lagi pusing banget waktu itu makanya aku ga sengaja marahin kamu.."
"Kamu kasar banget sih.. ngomongnya'' Bachira masih menangis,
"Aku ga bakalan begitu lagi sayang"
"Boong.."
"Janji, Pinky promises"
Bachira dan Rin saling mengaitkan jari kelingking sebagai tanda agar tidak kasar lagi.
"Udah nangisnya?"
"Gatau ah, kesel" Ucap Bachira sambil menghapus air mata nya dengan ekspresi sebal"
"Iya.. iya, aku udah minta maaf yang terpenting"
"Hmm, mau dipeluk" Manja Bachira
"Bayi kecil.." Rin memeluk Bachira dengan erat, begitu juga dengan Bachira.

THE END
-------------------------------

~ KUMPULAN ONESHOOT RINBACHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang