SATU

17.1K 433 11
                                    

Social media adalah salah satu penemuan terbaik di abad 21, revolusi besar-besaran dalam komunikasi antarmanusia.

Orang-orang yang sekian lama berpisah dan benar-benar kehilangan kontak kini bisa memperbaiki hubungan mereka melalui Facebook. Kamu punya kesempatan sama besarnya dengan pengguna Instagram lain di luar sana. Kombinasi foto yang menarik dan hashtag yang tepat bisa menjadi terkenal di social media itu—istilah gaulnya: instafamous. Dan komunikasi kini tak harus berpanjang-panjang karena terbiasa dengan 140 karakter Twitter. Singkat, padat, jelas dan, di beberapa kasus, bisa berefek galau.


Dengan social media, segala kemungkinan jadi tak terbatas. Everything is literary on your fingertips nowadays


Tapi segala sesuatu yang baik dan bermanfaat biasanya punya efek samping juga. Social media memang mendekatkan yang jauh, tapi dia juga kerap menjauhkan yang dekat. Empati dan moral juga menurun drastis karenanya. Orang-orang merasa berhak mengeluarkan pendapat apa pun di balik nama akun dan avatar mereka, seperti lupa bahwa kata-kata punya potensi menyakiti perasaan sesamanya. Social media memungkinkan selalu update dengan isu sosial di sekitar, tapi keinginan untuk terlibat membantu mereka yang membutuhkan seperti blur dengan partisipasi sebatas like dan men-share beritanya di timeline.


Sisi gelap lain yang kerap lalai diperhatikan adalah fakta bahwa social media adalah bagian dari dunia internet. Dan internet itu kan tak pernah lupa! Dia mencatat dengan baik setiap postingan-mu, apa yang kau cari di search engine, dan... masa lalumu. Ya, bisa jadi rahasia itu tersembunyi di antara tumpukan informasi dan video kucing, tapi dia selalu ada. Tinggal menunggu waktunya saja sampai rahasia memalukan itu muncul ke permukaan dan meninjumu telak di ulu hati.


Siap-siap saja.

Yang seperti ini bisa terjadi pada siapa pun.

NICE BODYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang