02

271 19 1
                                    

Nala menuruni tangga dengan sedikit berlari, dia bangun telat tadi padahal dia sudah memasang alarm dengan benar.

"Kakak ayo kita berangkat" Ucap Nala.

"Pelan pelan sayang, Melvin masih disini kok" Ucap bunda Yuna yang melihat putrinya tampak kelelahan, mungkin karena terburu-buru.

"Hehe udah siang bunda takutnya nanti kak Melvin telat ke kantor" Bunda Yuna hanya menggelengkan kepalanya, heran sama putri satu satunya yang selalu ada jawaban.

"Bunda maaf ya Nala hari ini gak sarapan di rumah" Ucao Nala pada sang bunda.

"Gak papa sayang, dah sana berangkat takutnya dijalan macet"

Melvin dan Nala langsung pamit pada bunda Yuna, setelah itu mereka langsung menuju ke tempat sarapan.

"Kakak maaf ya nunggu lama tadi" Ucap Nala begitu Melvin mulai menjalankan mobilnya.

"Gak papa, masih ada waktu kok. Kamu semalem gak langsung tidur?" Tanya Melvin memastikan.

"Hehe enggak" Ucap Nala diiringi dengan kekehan kecil.

"Ngapain? Gak nonton drakor kan?"

"Enggak kok" Jawab Nala cepat.

"Terus ngapain?"

Nala terdiam mendengar pertanyaan dari Melvin, gak mungkin kan dia bilang liatin pap yang dikirim semalem. Malu lah😔

"Oh kakak tau"

Nala melihat ke arah Melvin,
"Kamu liatin foto yang kakak kirim semalem yaaa?" Ucap Melvin tidak lupa dengan senyum menggoda nya.

"Dih pede banget"

Melvin terkekeh pelan mendengar jawaban dari Nala dia sangat suka dengan semua ekspresi yang Nala buat. Mobil yang Melvin kendarai sudah tiba di depan alfamart tempat yang bisa digunakan untuk parkir karena lokasi sarapan mereka berada di pinggir jalan jadi tidak mungkin dia parkir dipinggir jalan, lebih baik dia parkir di alfamart terdekat dan memilih berjalan menuju ke lokasi.

Melvin menghentikan langkahnya begitu merasakan Nala tidak ada disampingnya. Memutuskan untuk melihat ke belakang dan dia menemukan Nala yang tengah mengambil foto seekor kucing.

Melvin menghela nafas, tapi tak bisa dipungkiri dirinya tersenyum melihat Nala yang begitu antusias hanya karena seekor kucing.

"Sayang ayo" Panggil Melvin.

Nala menoleh ke arah Melvin dan menunjukkan senyuman manisnya. Dengan sedikit berlari dia menghampiri Melvin dan menunjukkan hasil fotonya. Melvin mengakui bahwa kemampuan Nala dalam memotret itu sangat baik. Sepanjang jalan di penuhi dengan ocehan Nala tentang kucing yang tadi dia temui dan kucing peliharaan nya.

Akhirnya mereka berdua sampai di tempat sarapan, cukup ramai Melvin bisa melihat dari tempat duduknya yang hanya tersisa beberapa.

"Kamu ambil tempat duduk ya, aku yang pesen" Ucap Melvin yang dijawab anggukan oleh Nala. Melvin memesan dua porsi bubur ayam, dia sudah hapal dengan selera Nala jadi dia tidak perlu menanyakan nya lagi.

Setelah selesai memesan dia menghampiri Nala yang tengah sibuk dengan ponselnya. Melvin pun mengotak atik ponselnya.

 Melvin pun mengotak atik ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang