Istri

561 64 20
                                        

Disaat seperti ini, Jimin melihat kearah tangan Jinan yang senantiasa selalu menggenggam tangan Taehyung.

"Taehyung, kamu harus memikirkan masa depan juga.... Karna kamu ini pewaris tunggal dari perusahaan Kim Grup, jadi ahli waris itu sangatlah penting untuk bisa meneruskan garis keturunan. " Jelas Jinan

"Benar yg dikatakan Jinan, Jimin itu sudah tidak jelas asal usulnya, dan aku yakin dia sendiri tidak akan becus dalam mendidik calon cucu dari keluarga besar kita. "

"Eomma, aku sudah menikah dan untuk masalah anak.... Aku juga belum siap, jadi berhentilah membahas hal ini lagi.... Aku ingin istirahat, aku lelah. " Taehyung melepaskan tangan Jinan dan melangkah ke lantai dua, di ikuti oleh Jimin yg mengejarnya.

"Eommonim, bagaimana ini Tae sepertinya menolak ku. "

"Kamu tenang aja, Taehyung akan selalu menurut denganku.... Kamu juga harus istirahat, karna pasti kamu lelah sudah menunggu Taehyung. "

"Baiklah, selamat malam eommonim. "

"Tidur yg nyenyak yah sayang. "

.
.

Jimin menutup pintu kamar mereka dengan pelan, dia melihat Taehyung yg sedang melepaskan dasi dan duduk di pinggir ranjang. Jimin selangkah demi selangkah dan duduk disampingnya.

"Taehyung... " Jimin dengan lembut meraih tangan Taehyung, tapi Taehyung langsung menghempaskannya membuat Jimin kaget.

"Ah! Aku minta maaf Jimin.... Aku tadi hanya terkejut, apa aku menyakitimu?"

"Tidak apa Tae.... Apa kamu lelah dan ingin mandi? Aku akan menyiapkan airnya. "

"Tidak perlu Jim, aku akan melakukannya sendiri. "

"Tae, seperti yg kamu bilang jika kita ini sudah menikah, dan aku ingin melakukan peranku sebagai istrimu. Bahkan jika kamu menginginkan tubuhku... Aku... Aku tidak... "

"Jimin, jika kamu melakukan hal ini karna uang yg kuberikan pada bibimu, itu sama saja aku seperti bibimu.... Aku tidak mau Jimin. "

"Tidak! Aku sungguh menginginkannya jika itu kamu.... Aku akan dengan senang hati melakukannya. " Jimin mulai melepaskan kancingnya satu persatu dengan jari yg gemetar, Taehyung yg melihat itupun langsung menghentikan tindakan Jimin dengan menggenggam tangannya.

"Sudahlah Jimin, aku tidak memaksamu melakukannya dan jangan pernah merasa terbebani oleh itu. " Taehyung bangkit dari kasur dan bersiap untuk mandi, tapi ucapan  Jimin menahannya.

"Apa karna aku tidak pantas... " Jimin belum menyelesaikan ucapannya karna Taehyung menarik lengannya dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi.

Taehyung menghimpit tubuh Jimin di pintu, dan berbisik di samping telinga Jimin.

"Jimin, aku sudah menahannya dari tadi tapi kamu terus-menerus menggodaku..... Sekarang kau boleh keluar dari sini dalam 10 detik, aku memberimu kesempatan jika kamu berubah pikiran. " Jimin berjinjit mengaitkan lengannya dibelakang leher Taehyung.

Taehyung terkejut ketika Jimin secara spontan memberinya ciuman manis. Dia tak bisa menolaknya, Tangannya memegang kuat bagian belakang lehernya, menerima bibir menggoda dan menawarkan lidahnya untuk masuk.

Saat Taehyung memasukkan lidahnya jauh ke dalam mulut Jimin, ciuman itu menjadi semakin basah dan liar.

Ruangan menjadi panas saat jari jemari Jimin menarik rambut Taehyung untuk menyalurkan gairahnya.

Tiba-tiba Taehyung menjauh dari bibirnya, menaruh kecupan di telinga Jimin seolah ingin memprovokasinya. Tubuh Jimin gemetar, emosi membara di sekujur tubuhnya.

The Flash Wedding (Rest) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang