49

84 7 0
                                    






Sekarang posisi mereka sangat dekat, hidung mereka yang sama-sama mancung saling bersentuhan. Nafas mereka beradu, bibir mereka bersentuhan pula seakan meminta izin untuk memakan satu sama lain. Tubuh mereka seakan tidak ada jarak. Bagian intim mereka saling bergesekan memicu libido dikeduanya memuncak. Namun tidak ada yang ingin memulai. Mereka berdua masih ingin seperti ini, lebih dekat secara mental.



"A', Adek paham akan hubungan kita sekarang ini diposisi yang sulit. Adek mengerti cinta kita berdua ini sangat tidak biasa, tidak normal. Adek menerima semua konsekuensinya. Adek..Adek akan sabar, mencoba untuk menutup mata. Adek tau resikonya akan seperti apa."



"Adek ikhlas jalani ini semua asal ada Aa' disampingku. Adek..Adek mengerti..hiks" sambil tersenyum, Joel menyatakan keikhlasannya untuk menjalani hubungan yang sulit ini. Meski akan berduri, namun akan dia tahan, selama Hanenda mencintai dirinya. Cukup dengan cinta Hanenda sebagai tameng dan jaminan dihidupnya.



Katakan Joel sangat bodoh dan naif. Mau menerima hubungan toxic seperti ini. Namun demi cintanya kepada Hanenda dia rela mengikhlaskan dirinya terkena luka dan berdarah-darah oleh hukuman yang akan dia terima.



"Maaf, maaf Dek, maaf sudah membuat mu menerima cinta Aa'. Maaf akan konsekuensi yang akan Adek terima karena mencintai Aa'. Aa' janji, Aa' akan menjaga hubungan ini apapun nanti yang akan terjadi. Kamu akan Aa' lindungi dari semua resikonya. Aa' sekuat tenaga akan melindungi kamu. Menjadi tameng kamu. Kamu cukup menemani Aa'."



"Maaf sudah menjadi lelaki egois yang tidak ingin kamu pergi. Maaf menjadi egois mengajak kamu menghadapi kejamnya dunia. Aa' mencintai kamu lebih dari apapun. Hanya kamu Joel." Air mata Hanenda ikut turun berlinang. Mencintai Joel akan sangat tidak mudah, untuk itu dia harus mempersiapkan segalanya dengan cepat. Membawa pergi Joel dari Indonesia satu-satunya jalan Joel bisa mendapatkan akhir bahagia.



"Mungkin setelah ini kamu akan melihat dan mendengar yang aneh-aneh tentang Aa'. Aa' janji akan membalasnya dengan kebahagiaan untukmu. Memberimu banyak cinta. Memberimu apa yang seharusnya milikmu. Kamu, cukup menemani Aa'. Kalau kamu mau menangis, bersedih atas apa yang nanti kamu rasakan, beritahu Aa' jangan kamu tutupi sedihmu lukamu, Aa' akan selalu ada disisimu. Kita bersama hadapi ini. Kita bersama menangisi cinta kita."



"Maaf karena mencintai kamu Joel. Maaf membuat mu berdosa. Maaf Joel. Aa' bersalah." Isakan Hanenda tidak tertahan lagi. Dirinya sangat mencintai Joel. Tidak rela membiarkan Joel menjauh pergi dari dirinya. Egois memang, tapi itulah kenyataan kalau cinta sangat egois.



"Aa', Aa' jangan nangis. Adek janji akan percaya Aa'. Percaya dengan cinta Aa'. Percaya akan janji Aa'. Mulai saat ini, Adek akan belajar yang lebih giat biar Aa' tidak bersusah payah mengurus semuanya untuk Adek."



"Adek akan menjadi pacar kecil Aa' yang akan selalu ada disamping Aa'. Adek janji tidak akan kemana-mana. Karena Adek juga sangat menyayangi Aa'. Mencintai Aa' lebih dari hidup Adek. Dihati ini hanya Aa'. Seluruh cinta Adek telah habis untuk Aa'. Maaf sempat meragukan Aa'."



"Mencintai Aa' mungkin bagi sebagian orang itu dosa besar. Tapi bagiku mencintai Aa' sebuah anugerah yang teramat besar. Lebih besar daripada dunia ini. Aa' itu harta Adek satu-satunya. Akan Adek jaga, akan Adek kagumi untuk selamanya. Adek tidak pernah mencinta, jadi tolong bimbing Adek".



"Adek akan ikuti semua perkataan Aa'. Apa yang Aa' ucapkan akan menjadi ketentuan dihidup Adek. Aa' juga sekarang pusat dihidup Adek. Fokus Adek. Rumah Adek untuk berpulang ditengah kerasnya kehidupan yang Adek jalani. Jadi tolong untuk selalu mencintai Adek, karena hidup dan mati Adek sekarang ada ditangan Aa'. Adek mencintai Aa', sangat mencintai Aa'."



Ditengah guyuran hujan diluar sana, didalam bathtube yang hangat ini, kedua anak adam saling berjanji untuk saling menjadi tameng masing-masing. Menjadi penguat untuk satu sama lain. Menjadi penyemangat dikala kerasnya hidup yang nanti akan mereka lalui.






Syama Artjuni [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang