Special chapter 10

1.2K 182 36
                                    

Sial kalian beruntung jadwal ujian mimin diundur jadi tggl 18.

Silahkan vote dan komen~








































______________




(Y/n) bosan berada di asrama Adler, makanya sengaja pura-pura buta arah nyasar ke asrama Orca.

"Mash-kun, aku ingin latiha-" dengan aktingnya yang jago, (Y/n) beraksi seakan-akan memasuki kamar Mash yang nyatanya itu milik Carpaccio.

Hening, mereka berdua terbeku di ruangan. Harusnya (Y/n) tidak terkejut, tetapi Carpaccio sekarang hanya memakai celana panjang tanpa atasan.

Hanya handukan sambil memakan eskrim.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Maafkan aku!!" (Y/n) langsung lari kabur.

"Oi.. Tunggu sebentar!" Carpaccio langsung memakai seragamnya dan mengerjar (Y/n).

Sialnya, (Y/n) menabrak seseorang. "Maaf-"

"Oh? Kamu lagi?" (Y/n) membeku saat mendengar suara yang dikenal. Saat gadis itu mendongak ke atas, dirinya langsung mundur.

"Tidak perlu waspada seperti itu, apa yang kamu lakukan disini?" tanya Margarette. (Y/n) terlihat kesal seakan-akan masih memiliki dendam padanya.

"Aku nyasar." jawab gadis itu. Margarette hanya terkekeh melihat gadis di depannya terlihat kesal.

"Kamu terlihat tidak honest." jawab Margarette dengan nada slay.

"AAAAPSHJKERIXCAODNX-" (Y/n) tiba-tiba merasakan jari kakinya nyeri.

"Ah, maaf. Kakiku tidak sengaja terkena meja." ucap Carpaccio muncul dari belakang, memperhatikan (Y/n) yang berada di lantai karena merasakan kakinya sakit.

"..? Kamu kenapa?" tanya Carpaccio polos.

"Kamu melukainya, yah kurasa aku takkan perlu mengurusnya karena kamu harus mengobati gadis ini. Duluan, ya~" jawab Margarette meninggalkan mereka.

"Apa liat-liat?!" ucap kesal (Y/n). Wajahnya berbinar-binar kesakitan dan terlihat kesal.

Carpaccio memperhatikan gadis itu yang lama-lama terlihat seperti kucing imut liar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Carpaccio memperhatikan gadis itu yang lama-lama terlihat seperti kucing imut liar.

"Apa- kyaaa?!" tak lama kemudian Carpaccio menggendong dirinya.

"Pelan-pelan, kaki ku masih terasa sakit berkat kamu!!" mata Carpaccio menangkap (Y/n) semakin mirip dengan kucing liar.



















































(Y/n) sedang di pijit-pijit kakinya oleh Carpaccio. Orang kejedot, ya bukan berdarah, tapi tulangnya sampe ubun-ubun.

Gadis itu merasa sangat malu, ini bukan yang ia rencanakan di awal, hanya ingin melihat husbunya di Orca..!

(Y/n) dapat merasakan jemari-jemari besar dan masculine itu memijit kaki mulusnya.

"Apa sudah mendingan?" tanya Carpaccio di tengah-tengah memijit betis gadis itu.

"Kamu tidak tau seberapa keras kamu menabrak meja..?" tanya balik (Y/n).

Carpaccio hanya menggeleng, lalu lanjut memijit kaki (Y/n). Gadis itu semakin rileks, pria ini tidak buruk dalam memijit.

Setelah beberapa lama saat, Carpaccio selesai memijit, memasangkan kaos kaki (Y/n) balik ke tempatnya.

"Maaf." ucap Carpaccio tiba-tiba.

Itu cukup mengagetkan (Y/n), kapan ini anak tobat? Gadis itu tersenyum.

"Tidak usah dipikirkan."

Saat Carpaccio memasangkan sepatu ke kaki (Y/n), pintu kamar mereka terbuka.

"(Y/n)! Kamu baik-baik saja-" ucapan Dott terpotong saat melihat adegan Pangeran memasangkan sepatu pada Cinderella.

"Graviole!" tiba-tiba (Y/n) ketarik ke teman-temannya. Mash, Lance dan Dott. Finn kemana? Tidur habis dibuat stress ama Dott.

(Y/n) langsung masuk ke pelukan Mash, merasakan otot-otot di sekitar tubuhnya.

Carpaccio mengangkat kedua tangannya, "aku tidak ada maksud jahat."

"Bagaimana kami tau kalau kau jujur?" tanya Dott.

"Aku yang nyasara ke sini, lalu Carpaccio memijit kakiku karena dia ga sengaja menabrak meja dengan kencang." jawab (Y/n).




"Pergi dari kamarku, aku ingin tidur." ucap Carpaccio. Mereka pun memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah dan pamit.




Kini Carpaccio sendiri di kamarnya, lalu duduk di kasurnya. Teringat lagi momen saat dirinya memijit kaki mulus gadis itu, dan wajahnya memerah.

"Perasaan apa-apaan ini..?" gumam Carpaccio, untuk pertama kalinya merasakan jantungnya berdebar seperti ini dan tubuhnya pun memanas.

Dia teringat oleh sosok (Y/n) lagi, dan lama-lama gambarannya jadi kucing galak.

"Kitten.. ya?"
















































The end. Bukan tamat ya anyinh.

Mashle: Magic and Muscles x Fm y/nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang