Disebuah kamar minimalis dengan nuansa cokelat putih itu, terdapat 2 orang masih tertidur sambil berpelukan mesra layaknya pasangan yang baru saja menikah dan menikmati malam pertama mereka. Sang dominan masih nyenyak dalam tidurnya dengan merengkuh pinggang ramping submisive tersebut. Pancaran sinar matahari yang menyingsing tak mengganggu tidur mereka sama sekali. Hingga suara dering ponsel dari salah satunya membuat pria putih nyaris pucat itu terbangun. Tangan kirinya yang menganggur bergerak mencari keberadaan ponsel yang berdering tersebut.
"Kau dimana, Sehun?" Tanya seseorang diseberang sana membuat Sehun yang masih setengah sadar langsung membuka lebar matanya. Ia merasa asing dengan kamar ini.
"Hallo? Sehun? Kau masih disana? Hallo?" Panggil orang tersebut lagi.
"Sayang, aku akan pulang sebentar lagi. Kututup ya, sampai jumpa" tut. Telepon tersebut dimatikan sepihak oleh Sehun dan ia langsung bangun dari berbaringnya. Ia menoleh pada seseorang disampingnya yang masih tidur. Bahkan orang tersebut tak terusik saat Sehun menarik lengannya yang dijadikan bantal pria tersebut.
Sehun melihat keadaan keduanya. Ia tidak bodoh untuk tidak tahu kejadian apa yang terjadi kini. Pria disampinngnya yang tak berbusana dan hanya tertutup selimut, ia yang hanya memakai celana bawahan saja. Keadaan ranjang yang berantakan tak berbentuk, dan lagi ia bisa mencium bau khas setelah bercinta yang masih menguar. Sehun merasa pening, Ia memijit pangkal hidungnya dan masih berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi semalam. Namun ia belum bisa mengingat satupun kejadian semalam. Ia hanya mengingat kalau semalam mabuk karena terlalu banyak minum.
Merasa lelah karena tidak bisa mengingat apapun, Sehun akhirnya memilih untuk membersihkan diri dan segera pulang. Di rumah ada yang menunggunya dengan cemas pasti. Tapi saat akan berbalik, tubuh orang tersebut bergerak membuatnya melihat pria itu lagi. Tatapan mereka langsung bertemu. Sehun bisa melihat senyum manis terbit dari wajah pria itu.
"Selamat pagi, Sehun. Kau sudah bangun lebih dulu rupanya." Sapa pria tersebut yang terdengar sangat santai sekali membuat alis Sehun berkerut.
"Kau seperti santai sekali. Apa ini sengaja kau lakukan?" Tanya Sehun dengan menatap curiga pada pria tersebut.
"Kenapa kau menuduhku seperti itu, Sehun? Aku sedih sekali mendengarnya.." ucap pria tersebut dengan wajah polosnya membuat Sehun geram.
"Jadi ini ulahmu?! Kau pasti menjebakku, sialan!" Bentak Sehun membuat pria tersebut tak terima.
"Aku tidak menjebakmu. Justru aku menolongmu, Oh Sehun!" Balas pria tersebut tak membuat kemarahan Sehun redam. Justru si pucat itu semakin geram dan dengan cepat mencekik leher jenjang yang sudah penuh dengan tanda kemerahan darinya.
"Masa bodoh! Kuharap setelah ini jangan menampakkan wajahmu lagi dihadapanku dan juga istri dan anak-anakku! Jika kau melakukannya..." jeda Sehun pada kalimatnya. Ia semakin mencekik pria tersebut membuat wajah manis itu memerah. Tangan pucat Sehun juga sudah dipukul agar terlepas tapi malah semakin kencang mencekik lehernya.
"...jika kau melakukannya maka aku akan melakukan sesuatu yang tak terduga. Sesuatu yang kau sendiri akan menyesalinya, Kim Jongin." Ucap Sehun menyeringai tepat didepan wajah memerah Jongin. Sehun langsung melepas cekikannya dan menghempas kasar pria manis itu, Kim Jongin, hingga ia terantuk ke belakang. Sehun kemudian turun dari ranjang dan mengambil pakaiannya. Ia berjalan ke kamar mandi dan tak lama berjalan keluar kamar tersebut setelah penampilannya rapih. Meninggalkan Jongin yang masih terduduk dan menangis karena ancamannya tadi.
"Hiks.. kenapa kau malah seperti ini, Sehun? Aku mencintaimu.. tidak bisakah kau tahu itu? Hiks.. kenapa selalu Baekhyun? Apa aku tidak bisa sepertinya?" Monolog Jongin. Ia sangat sedih karena orang yang ia cintai sudah bersama dengan orang lain. Bahkan telah memiliki seorang anak.

KAMU SEDANG MEMBACA
WAR IN LIFE : REVENGE & AFFAIR ✅
Historia CortaCerita ini berisi tentang obsesi Kim Jongin terhadap Oh Sehun. Jongin yang rela diperlakukan buruk hanya demi dekat dan memiliki Oh Sehun. Hingga ia mengenal semua orang yang membenci Sehun. Cerita ini hanya fiktif belaka dan tidak ada hubungan den...