Warning : (21+) Terdapat adegan kekerasan didalam part ini, mohon jangan ditiru apalagi dipraktekkan !!!
***
Akasia terus berlari dan berlari menyusuri lorong panjang nan gelap dan seolah tak berujung itu.
"JANGAN BERHENTI TERUSLAH BERLARI AKASIA !!" Teriak seorang pria dari belakangnya.
DORR
Napas Akasia semakin memburu, rasa panik dan ketakutan berkecamuk didadanya ketika mendengar suara letusan senjata. Ia lalu berusaha menoleh untuk melihat siapa yang berteriak dibelakangnya barusan.
Mata Akasia terbelalak ketika sosok pria yang amat dikenalnya perlahan jatuh terkapar.
"ALLEGROOO.."
Akasia mengerjap. Peluh bercucuran dari wajahnya dan napasnya terengah-engah. Rupanya ia bermimpi.
Matanya berputar kearah sofa tempat Allegro tidur. Ia lantas turun dari tempat tidur dan mendekati Allegro. Sambil berjongkok menatap wajah Allegro.. air mata Akasia mulai menetes.
Kenapa aku harus mencintai pria seperti dia.. batin Akasia pedih.
Gadis itu menutup rapat mulutnya dengan kedua tangannya. Tak ingin sampai Allegro terbangun dan melihatnya seperti ini.
Akasia perlahan berbalik memunggungi Allegro dan bersandar disofa itu. Tangisannya semakin menjadi dan tangannya pun semakin ia rapatkan pada mulutnya.
Tanpa diketahui Akasia, Allegro membuka matanya dan menatap lekat gadis itu. Allegro sadar betul apa yang dikhawatirkan Akasia, karena itulah ia tidak ingin membuka jalan bagi gadis ini untuk masuk kedalam kehidupannya.
Perlahan tangan Allegro terangkat untuk setidaknya mengusap kepala Akasia tetapi ditahannya lagi keinginan itu. Dengan tangan terkepal berusaha menahan diri Allegro akhirnya kembali menaruh tangannya diatas perutnya.
Dan ketika Akasia kembali berbalik pada dirinya, mata Allegro langsung terpejam.
"Aku akan melindungimu apapun yang terjadi" bisik Akasia.
Gadis itu bangkit dan perlahan membungkuk ke arah Allegro. Dengan lembut dan perasaan yang tak menentu Akasia akhirnya mengecup pelan dahi Allegro. Tanpa menyadari sedikitpun kalau pria yang ada dihadapannya kini sepenuhnya mengetahui apa yang telah dilakukannya.
***
"Kau sudah siap ?" Tanya Allegro.
Akasia mengangguk.
"Kau belum siap Akasia..." tegur Allegro. Ia kemudian mendekati Akasia dan memasangkan seatbelt gadis itu.
Akasia tertunduk malu karena kelalaiannya.
"Maaf" ujar Akasia.
Allegro hanya tersenyum singkat dan mulai melajukan mobilnya.
-----
Sudah beberapa jam Allegro terus mengemudi. Pria itu lantas menunduk untuk mengecek bensin yang tersisa.
"Aku harus isi bensin dulu" kata Allegro.
Akasia menjawab dengan senyuman. Dan Allegro pun membelokkan kendaraannya menuju pom bensin yang berada dipinggir jalan.
"Kalau kau ingin membeli sesuatu, kau bisa beli disana" Allegro menunjuk sebuah pertokoan yang ada diseberang jalan.
"Baiklah tuan" jawab Akasia sambil melihat kearah pertokoan itu.
Ia melihat kearah Allegro yang sedang mengisi bensin. Ingin bertanya apakah ada yang ingin dipesan oleh pria itu atau tidak, tetapi diurungkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Allegro
RomanceAku terpaku ketika mata gelap itu menatapku tajam. Waktu serasa berhenti, napasku tercekat, jantungku berdebar tak karuan. Disaat aku bisa dekat dengan lelaki yang selama ini hanya bisa kupandang, hatiku justru luluh lantah seketika saat bertemu ora...