• 2

1.2K 54 4
                                    

⁠◜⁠‿⁠◝⁠

********************

Jam masih menunjukkan jam 7 pagi sekarang, tetapi Jeno sudah berada di kantin kampusnya. Ia pergi ke kampus pagi-pagi karena tidak ingin bertemu sang ayah, ia masih malu dengan yang terjadi kemarin.

Sementara di sisi lain, Jaehyun baru saja bangun dan membersihkan diri. Ia turun ke dapur untuk memasak sarapan untuknya dan Jeno karena para pekerja baru akan masuk lagi besok.

Setelah selesai memasak Jaehyun berjalan ke arah kamar Jeno untuk membangunkan sang putra.

Jaehyun mengetuk pintu kamar itu sebanyak tiga kali tetapi tidak ada jawaban dari dalam, akhirnya ia membuka pintu kamar Jeno dan melihat kamar yang kosong dan tempat tidur yang sudah rapi.

"Jen, ayo kita sarapan". Panggil Jaehyun sambil mengetuk pintu kamar mandi.

Masih tidak ada jawaban juga dan Jaehyun membuka pintu kamar mandi itu dengan perlahan, kosong. Jeno tidak ada.

Jaehyun keluar dari kamar Jeno dan langsung mengambil ponsel nya untuk menghubungi Jeno.

"Kenapa tidak di angkat? Apa Jeno ada kelas?". Tanya Jaehyun pada diri sendiri karena tidak ada jawaban dari sang putra.

Di kampus, Jeno melihat ponsel nya yang berdering menampakkan nama sang ayah.

"Angkat atau tidak ya? Aku masih malu sekali". Ujar Jeno sambil melihat ponsel nya.

Dering ponsel itu tak henti-hentinya berbunyi, Jeno pasrah akhirnya ia mengangkat telpon dari ayah nya.

"Jen, Jeno dimana? Papa melihat kamar mu sudah kosong? Jeno sudah berangkat ke kampus?". Tanya Jaehyun pada Jeno.

"I-iya pa, tadi Jeno berangkat pagi ke kampus karena ada janji dengan Jaemin, maaf membuat papa khawatir". Jawab Jeno.

"Baiklah jika begitu, belajar lah yang benar, Jeno pulang jam berapa?nanti papa akan menjemputmu jika pulang, kamu tidak membawa mobilkan?". Balas Jaehyun merasa lega karena sudah tau keberadaan Jeno.

"Ya, aku tidak membawa mobil, mobilku tidak bisa menyala tadi, tidak usah papa, aku akan pulang dengan taksi saja". Tolak Jeno takut merepotkan ayahnya.

"Tidak tidak, hari ini papa yang menjemputmu, Jeno tunggu saja disana nanti, kalau begitu papa tutup telponnya". Jaehyun menutup telpon itu tanpa mendengar jawaban Jeno terlebih dahulu.

Jeno yang baru ingin menjawab tetapi telponnya sudah terputus.

Jaemin datang dan melihat sahabatnya sedang murung, lalu duduk disamping Jeno.

"Kau kenapa? Tidak biasanya murung pagi-pagi, ada yang mengganggumu?". Tanya Jaemin heran melihat sang sahabat.

"Na, aku ingin bertanya sesuatu padamu". Jawab Jeno tanpa menjawab pertanyaan Jaemin tadi.

Jaemin terdiam sejenak lalu mengangguk dan menunggu pertanyaan dari Jeno.

"Kenapa detak jantungku berdebar kencang jika aku berada di dekat papa? Kenapa aku selalu malu-malu didekatnya? Aku bingung na, dari awal ia menikah dengan mama, aku awalnya tidak setuju karena perbedaan usia mereka cukup jauh, jika bukan karena kebahagiaan mama, aku tidak akan merestui mereka. Tapi sekarang aku merasa jahat kepada mama karena aku sedikit tertarik pada papa". Cerita Jeno membuat Jaemin kaget mendengarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Accidentally🔞 || JaeNoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang