𖦹𝗛𝗜𝗘𝗥𝗔𝗥𝗞𝗜 ━ 𝕿𝑨𝑼⃟⃝⃤⃞⃟⃠

𝗛𝗞 𝟬𝟬𝟭 : Kekasih dan pembenci.

Setiap manusia mempunyai tujuan hidupnya masing-masing, tujuan itulah yang akan menjadi alasan utama hidupnya. Tujuan hidup setiap individu selalu berbeda-beda sesuai dengan keinginan orang tersebut masing-masing. Jadi, tidak berlebihan jika kita menyimpulkan bahwa tujuan hidup setiap individu sebagian besar bersifat egois, mengutamakan kepentingan diri sendiri.

Karena memang manusia adalah makhluk yang sangat lemah yang tidak bisa melawan nafsunya sendiri. Manusia mudah terombang-ambing oleh nafsunya yang tidak terbatas, nafsu yang akan melahap seluruh nilai kemanusiaannya. Orang tidak akan pernah peduli pada orang yang lebih lemah darinya jika tidak ada keuntungan untuk dirinya sendiri. Nafsu manusia sedang menghancurkan peradaban dan moralitasnya sendiri.

Menjijikkan.

Terlalu menjijikkan.

Ya, dia merasa muak dengan sikap orang-orang disekitarnya. Ia putus asa, ia terjebak antara menuruti orang itu atau mati kelaparan, dan pada akhirnya ia harus bergantung sepenuhnya pada manusia yang dianggap menjijikkan olehnya. Manusia menjijikkan yang ironisnya memiliki hierarki sosial lebih tinggi dari dirinya. Pria menjijikkan yang sayangnya dia harus memanggilnya dengan sebutan ayahnya. Ayah? Benar-benar?

Sejak ia dilahirkan, pria jahat yang sayangnya adalah ayahnya itu jarang datang mengunjungi dia dan ibunya, setiap kali dia datang, dia akan selalu memaksa ibunya untuk memuaskan nafsunya. Ibunya bahkan tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis kesakitan. Namun hukum dunia mengatakan sebaliknya. Pria itu secara biologis adalah ayahnya dan dia terpaksa menuruti perkataan pria itu hanya untuk tetap hidup.

Yang lebih disayangkan, pria itu menjadikan ibunya, seorang wanita yang menderita cacat mental sejak dini, sebagai sandera untuk menundukkannya. Dengan ancaman akan mengambil kembali seluruh tunjangan bulanan untuk dirinya dan ibunya serta menyakiti semua saudara laki-lakinya yang berada di bawah asuhan laki-laki itu, ia terpaksa tunduk pada perintah laki-laki malang yang merupakan ayahnya itu.

Ia hanyalah seorang anak laki-laki yang akan memasuki tahun ketiga sekolah menengah pertama, ibunya adalah seorang wanita cacat mental, ibunya tidak memiliki anggota keluarga lain selain mereka, suami dan anak-anaknya dan dirinya sendiri. Tunduk pada pria jahat itu adalah satu-satunya pilihan yang tersisa untuk menjamin kelangsungan hidup dia dan ibunya. Dia membencinya tapi hanya itu yang bisa dia lakukan. Dia terlalu lemah, dia membencinya, mematuhi seseorang hanya untuk tetap hidup tapi dia tidak punya pilihan.

Ia terpaksa menjadi boneka, semua demi ibunya. Satu-satunya tujuan hidupnya adalah untuk melindungi ibunya dan membahagiakan ibunya serta berusaha mendapatkan kembali saudaranya hanya demi ibunya. Ibunya tidak bersalah. Ibunya baik dan berhati murni. Ibunya bukanlah seorang perempuan jalang yang rela menjual harga dirinya demi uang seperti yang dikatakan orang lain. Ibunya tidak tahu apa-apa, ibunya dijadikan simpanan tanpa ibunya mengetahui maksud dari istilah itu. Dia, Taufan, bukanlah bajingan yang tidak tahu malu. Itu bukan salah ibunya. Dia adalah seorang cantik, kecantikan murni yang terlalu mudah mempercayai semua orang tetapi pria tak tahu malu itu memaksakan dirinya ke arahnya, menyebabkan dia hamil dan taufan lahir. Lalu dia memaksakan dirinya ke arahnya sekali lagi hanya untuk menciptakan saudara-saudaranya. Ayahnya membencinya karena terlalu mirip ibunya. Taufan benci matanya sendiri, dia mendapatkan matanya dari pria brengsek itu.

Ibunya adalah korban hierarki manusia, sama seperti dia. Ibunya menderita, sama seperti dia. Ibunya terluka, sama seperti dia. Faktanya, penderitaan dan rasa sakit yang dialami ibunya lebih parah karena ibunya tidak tahu apa yang terjadi namun harus menanggung penderitaan tersebut. Ibunya seperti anak berumur 5 tahun,