Chapter 2 : Memories

182 25 4
                                    

Warning and Disclaimer : 

Don't Like Don't Read!!

Semua karakter disini fiksi dan saya cuma pinjam nama.
Genrenya Fanfiction, jangan diambil serius ya.

Happy Reading ^^ 

.

.

.

Shanti dan Selia saling bertatapan. Membuat Key, Elya bahkan Marcel ikut terdiam dalam keheningan.

"Apa kabar Sel-"

Belum sempat Shanti selesai bertanya. Selia sudah menubruk Shanti masuk dalam pelukkannya.

Keduanya hanyut dalam kehangatan dekapan. Saling menyalurkan kerinduan yang lama terpendam.

"Shanti."

"Iya, Sel."

"Ini beneran kamu kan?"

Shanti malah tertawa, "Aku berubah banget ya sampai kamu pangling?"

Selia menggeleng, "Justru kamu kayak enggak berubah sama sekali. Masih sama saja, muka judesnya."

"Sialan."

"Oh sorry sorry. Kalian pasti bingung." Selia sadar akan kebingungan kawan-kawannya yang ada disana.

"Ini Shanti Layla. Rekan kerja sekaligus teman dekat aku waktu masih di kepolisian kota sebelah."

"Salam kenal semua." Shanti balas menyapa kawan Selia. Mereka nampak ber-oh ria.

"Kita lanjut ngobrol didalam saja yuk. Sekalian beli makannya." Key mengajak mereka semua untuk masuk dalam UWU Cafe.

.

.

.

Flashback POV

Selia Aisnith dan Shanti Layla sering disebut saudara kembar beda orang tua yang dipertemukan dikantor kepolisian.

Bagaimana tidak, perawakan tubuh mereka yang hampir mirip. Sifat yang sebelas dua belas. Suara yang kadang terdengar sama. Banyak yang susah membedakan mereka jika hanya dilihat sekilas. Namun kalau keduanya menggunakan seragam unit masing-masing barulah mudah untuk diidentifikasi.

Selia bagian patroli -masuk dalam pursuit team dan Shanti bagian kejahatan berat atau unit SWAT.

Walaupun berbeda divisi, keduanya selalu lengket kemana-mana. Dimana ada Shanti disitu ada Selia. Mereka hanya akan berpisah jika mendapat jadwal yang berbeda saja. Kalau jadwal on duty bersama, pastilah duo kembar ini akan terlihat bergandengan kemanapun. Terlebih Selia yang sering mengunjungi Shanti di unit SWAT.

Apalagi jabatan Shanti yang cukup tinggi membuatnya mendapat ruangan khusus divisi SWAT. Jadi Selia sering menghuni ruangan tersebut, lebih leluasa dan privat menurutnya. Sebab di divisinya sudah terlalu ramai manusia berisik. Yah, walaupun Selia juga salah satu biang onarnya.

Saking seringnya Selia berada disana, orang-orang tidak akan kaget jika Selia nanti akhirnya benar-benar dipindahkan ke divisi SWAT. Bahkan Selia bisa bertemu Riji dan menjalin kasih dengan pria berambut hitam itu juga akibat terlalu aktif main ke unit SWAT.

Shanti sudah maklum jika ruangannya digunakan sebagai tempat kencan sahabatnya. Ikhlas-ikhlas saja ketika membuka ruangan, dia menemukan dua sejoli itu asik membudak cinta mereka. Saling suap-suapan atau hanya sekadar berpelukan, itu sudah biasa untuk mata Shanti.

[GTA RP] The ChaserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang