Malam ini udara terasa sangat dingin
Suara langkah kaki terdengar saling mengejar,seorang gadis berlari menghindari seseorang dengan pisau dan payung berwarna merah.
Derap langkah kaki terus terdengar melewati gang gang sempit yang di penuhi oleh puntung rokok dimana-mana,gadis itu terus melajukan langkah kaki nya.
Tanpa ia sadari di hadapannya sebuah ranting tergeletak begitu saja menghalangi jalannya sehingga membuat nya tersungkur ke tanah.
"Hahaha mau sejauh apa Lo ngehindarin gue,gak bakal bisa buat Lo lolos dari gue"
Sosok misterius berpayung merah dengan pisau di tangannya berjalan mendekati gadis itu yang berusaha menghindar.
"Tolong jangan apa-apain gue,g-ue bakal kasih apapun yang Lo mau"
Dengan perasaan takut gadis itu terus mundur ke belakang dengan posisi yang masih terduduk di lantai.
"Apapun itu?"sosok itu menyeringai
Gadis itu menganggukkan kepalanya cepat,gadis itu tersentak kaget saat sosok itu tertawa.
"Kalo gitu gue mau nyawa lo"
Gadis itu tersentak saat sosok itu melompat tepat di depannya.
"Selamat malam PEMBULLY"
"AKHHHH"
Darah segar mengalir,percikan darah mengenai tembok-tembok,tusukan demi tusukan sosok itu menghabisi nyawa gadis tersebut.
Puas dengan apa yang ia lakukan,sosok itu menancapkan pisau tepat di atas kepala gadis itu.
.
.
.
"Breaking news telah di temukan seorang mahasiswa berinisial K yang sudah tidak bernyawa di gang sempit daerah*** dengan pisau yang menancap di kepalanya dan banyak tusukan pisau pada tubuhnya
"Pihak polisi sudah menyelidiki hal ini namun sidik jari yang ada di pisau itu tidak terdeteksi"
"Gila banget zaman sekarang"Vero menggelengkan kepalanya melihat berita itu.
"Kenapa bang,loh ada kejadian pembunuhan lagi"saga ikut duduk di samping Vero.
"Gak ada habis-habisnya tu manusia"timpal gevan yang baru saja tiba.
"Kita udah sering nyelidikin kasus pembunuhan tapi baru ini kita susah buat nangkep pelaku nya"gevan menyimak kembali berita itu dari handphone nya.
"Kali ini kayaknya pembunuh nya pinter dah,bahkan polisi aja gak bisa nyelidikin sidik jari yang ada di pisau itu"Vero membuka laptopnya mencari tau lebih jelas informasi pembunuhan itu.
Suara langkah kaki terdengar pintu terbuka secara tiba-tiba menampilkan dua orang dengan seragam sekolah.
"Woi lo semua udah liat berita nya"ucap Sheena dari ambang pintu.
"Biasain kalo masuk jangan teriak"elvano menggeplak kepala Sheena.
"Ya gak di geplak juga anj"kesal Sheena
Gevan yang tertua di sana hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Sheena dan juga elvano yang selalu bertengkar.
"Mending Lo berdua berangkat sekolah aja,nanti pulang sekolah ada sesuatu yang mau gue bicara in ke semua anggota"gevan mendorong tubuh Sheena dan juga Elvano untuk keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PERFECT INVESTIGATOR || ꜱᴇᴠᴇɴᴛᴇᴇɴ
Action"Gue benci orang yang membully dan suka melecehkan anak-anak yang di bawah umur" ⚠️*bahasa non baku ⚠️*mengandung kata-kata kasar