Angin sore berhembus menerpa kulit,membuat siapapun tersenyum karena segar nya udara.
Di sebuah ruangan yang di penuhi oleh warna biru navy, senjata-senjata tersusun rapi di dalam lemari kaca membuat siapapun yang melihatnya akan terkagum-kagum.
Di ruangan itu sudah berkumpul 14 MEMBER OF 17 THE PERFECT INVESTIGATOR, untuk membicarakan dan menyelidiki kasus pembunuhan misterius itu.
"Jadi kita mau nyelidikin kasus ini lagi"Mahen membuka pembicaraan di tengah keheningan.
"Kita udah berapa kali nyelidikin kasus sosok misterius ini tapi hasilnya masih nihil,bahkan polisi aja gak bisa"sabiru membuka suara.
"Ini udah jadi kerjaan kita,ingat kalian masuk ke sini buat nyelidikin kasus bagaimana pun resiko dan tantangan nya"timpal saga.
Kemudian hening semuanya mencari informasi dari internet, untuk mencari identitas sang pelaku.
Namun semuanya sama saja,bahkan falleo yang di kenal sebagai hacker tercepat dan ahli saja tidak bisa menemukan nya.
"Gue yakin ni pelaku bukan sembarang pelaku dia lebih menggunakan logika sehingga semuanya tidak bisa mencari nya"Chandra menutup laptopnya.
"Gue setuju sama Chandra"sungut Sheena.
"Kali ini lawan kita terlalu genius bahkan falleo sama Gabriel gak bisa melacak nya"ujar Sergio memainkan pulpen di tangan nya.
"Bagaimana pun juga pelakunya harus di temukan apapun rintangan nya"semua mata tertuju kepada gevan sang ketua yang sangat ambisius dalam melakukan penyelidikan.
"Kalo kita biarin pelaku itu maka korban-korban bakal selalu meningkat"lanjut nya.
"Kalo gini kita harus turun lapangan gak bisa kalo cuman ngandelin internet media sosial"Karel menepuk meja sedikit kuat membuat semua yang ada di sana kaget.
.
.
.
Setelah mendiskusikan tentang apa yang harus mereka lakukan akhirnya mereka turun lapangan menyelidiki langsung ke tempat kejadian.
Dengan stelan baju yang formal kecuali Sheena yang tidak suka memakai baju formal semuanya menelusuri sudut-sudut gang di mana kejadian itu terjadi.
Percikan darah masih tersisa di tembok dan juga aspal karena tidak ada yang berani untuk membersihkan tempat itu bahkan sudah tidak ada yang berani untuk melewati gang itu saat malam hari.
Beralih ke Sheena yang sedang mengamati tembok ia mengambil beberapa foto menggunakan kamera yang ia bawa.
Saat hendak pergi dari tempat itu Sheena melihat sebuah koyakan baju seragam sekolah,ia berjongkok mengambil koyakan baju seragam itu menggunakan sarung tangan memasukkan koyakan kedalam sebuah plastik putih.
Setelah mengamati semua sudut mereka kembali berkumpul di tempat awal untuk memberikan apa yang mereka dapat.
"Gue gak nemuin apapun"saga melihat kan telapak tangannya yang kosong dan semuanya juga sama tapi tidak dengan Chandra dan juga Sheena.
"Gue nemuin beberapa helai rambut"Chandra mengangkat plastik bening yang berisi beberapa helai rambut.
"Bagus nanti bisa kita cek DNA nya,jaga bener-bener"ujar gevan.
"Gue juga ada nemu koyakan baju seragam"Sheena menunjukkan koyakan baju itu.
"Tapi gue gak mau megang nya,nih pegang"Sheena memberikan koyakan baju itu ke Mahen.
"Kok gue sih nanti hilang gue lagi di salahin"sungut Mahen.
Tanpa basa-basi falleo langsung mengambil alih koyakan baju tersebut dari tangan Mahen.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PERFECT INVESTIGATOR || ꜱᴇᴠᴇɴᴛᴇᴇɴ
Action"Gue benci orang yang membully dan suka melecehkan anak-anak yang di bawah umur" ⚠️*bahasa non baku ⚠️*mengandung kata-kata kasar