CHAPTER 19

1.2K 93 3
                                        


***

Di sebuah pantai jam 5 pagi.

Terdapat seorang perempuan tengah duduk sambil melamun diatas pasir pantai. Sudah sekitar dua jam gadis itu duduk sendirian di tepi pantai sambil merasakan hembusan angin pantai dan suara ombak.

Dinginya angin pantai dipagi hari tak mampu membuat gadis itu untuk pergi dari sana apa lagi semalam hujan disertai angin yang lumayan kencang menambah hawa dingin yang menembus kulit gadis itu.

Dengan hanya memakai hoddy dan celana lepis panjang gadis itu tengah duduk sambil menatap air laut yang pasang surut.

Suara adzan subuh dan ombak laut yang saling bersautan memberikan suasana tersendiri di tengah dinginya pantai saat pagi hari.

Huftt...

Semua beban yang gadis itu rasakan serasa hilang bersamaan dengan hembusan nafas yang terdengar berat disertai asap rokok yang keluar dari mulut gadis itu.

Kini gadis itu sedang mambaringkan tubuhnya di atas pasir pantai sambil melihat bulan yang sudah mulai hilang dan digantikan dengan cahaya matahari yang mulai muncul.

Setelah beberapa saat ia membaringkan tubuhnya diatas pasir pantai kini gadis itu kembali duduk dan menikmati suasana sunrise dari pantai.

Gadis itu kembali mengambil bungkus rokok yang ada disampingnya dan mengabil satu batang rokok kemudian ia bakar lagi.

Huftt...

Ntah sudah berapa kali hembusan nafas yang terdengar berat disertai asap rokok keluar dari gadis itu.

Sungguh suasana saat ini mampu memberikan ketenangan bagi siapa pun yang sedang merasa lelah dengan banyaknya pikiran yang sedang dihadapi. Termasuk bagi gadis itu sendiri yang sedang merasa lelah dengan keadaan yang tengah ia hadapi.

Setelah dirasa cukup gadis itu pun beranjak dari pantai tersebut dan hendak kembali pulang karna matahari juga sedah terlihat.

Saat gadis itu sudah sampai dirumah ia langsung masuk dan pergi menuju ke kamarnya untuk istirahat. Setelah selesai membersihkan badanya dan sudah ganti baju ia pun merebahkan dirinya di atas kasur miliknya.

***

Disebuah kamar terlihat shani baru saja keluar dari kamar mandi setelah tadi ia membersihkan dirinya. Kini ia bersiap untuk membangunkan adik adiknya, ia berjalan menuju kamar jinan untuk membangunkanya.

Saat sudah berada didepan kamar jinan, shani terkejut karna jinan tiba tiba membuka puntunya padahal shani belum mengetuk pintunya.

"Astaghfirullah.. nan ngagetin aja!" Ucap shani kaget.

"Cici ngapain disini?" Tanya jinan.

"Aku mau bangunin kamu tadi, aku kira kamu masih tidur." Jelas shani.

"Ohh.." Ucap jinan sambil menganggukan kepalanya.

"Ya udah kalo gitu kamu turun dulu aku mau bangunin yang lain." Suruh shani.

"Iya." Balas jinan.

Shani pun langsung pergi ke kamar gitaa untuk membangunkanya. Setelah tiba didepan pintu kamar gita shani pun mengetuk pintu dan memanggil gita.

Tok tok tok

"Dek.." Panggil shani.

"Git.." Lanjutnya.

Ceklek..

Pintu dibuka dari dalam dan terlihat gita yang berdiri dengan rambut yang masih agak basah.

Kalian Rumahku? ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang