Prolog : Dunia Gila

138 24 2
                                    

Jika dunia yang kau tahu saat ini sudah gila, maka kau belum tahu seperti apa dunia Soobin. Dan dia akan memastikan bahwa kalian tahu seperti apa dunianya.

"Mereka hanya ingin anak-anak!" Teriak seorang wanita dari kejauhan.

"Mereka tidak ingin orang tua seperti kita!"

Dorongan dari orang-orang yang berada di sekelilingnya membuat Soobin ingin muntah, dia melihat ke arah ibunya yang kini menggendong adiknya dengan pucat.

"Ya Tuhan! Apakah ini akhirnya? Mereka hanya ingin anak-anak!" Teriakan itu terdengar lagi dan kali ini ada suara pria yang memerintahkan untuk mengevakuasi para anak-anak kecil.

"Anak-anak diutamakan!"

"Bu?!" Soobin memanggil ibunya dengan cemas.

Ibunya menarik tangan Soobin ke tempat yang sedikit lebih sepi. Dia menurunkan adik Soobin dan menatap Soobin dengan penuh perhatian.

"Soobin dengarkan ibu!" Tangan ibunya mengelus wajah Soobin dengan lembut.

"Mulai saat ini kau tidak bisa bersama ibu, bawalah adikmu bersamamu dan jangan pernah kau lepaskan adikmu!" Ibunya mengusap kepala Soobin.

"Kau mendengarkan ibu kan nak?"

"Mengapa kau tidak bisa ikut bersama kami bu? Kau akan pergi kemana?" Tanya Soobin dengan wajah cemas.

"Ibu akan selalu bersamamu, tapi saat ini ibu tidak bisa. Kau harus pergi dan meninggalkan tempat ini secepatnya, kau harus selamat bersama adikmu."

"Bu tapi aku...."

"Nak, ibu berjanji akan menjemputmu setelah semuanya siap. Ibu berjanji nak!" Ibunya menenangkannya walau Soobin tak yakin dengan itu. Soobin mengetahui seperti apa ibunya.

"Kau harus menjadi sosok yang kuat, jaga adikmu. Ibu mohon jangan pernah sekalipun kau meninggalkannya. Ibu menyayangi kalian berdua."

Soobin menatap adiknya yang masih berumur tiga tahun, adiknya tidak mengerti apapun.

Soobin menganggukkan kepalanya dan dengan itu ibunya memeluk mereka berdua.

"Kau adalah saudaranya dan saat ini kau pengganti ibu. Jangan biarkan ibu kehilangan kalian berdua. Hiduplah dengan aman dan tenang."

Setelah kalimat itu diucapkan, seseorang menarik Soobin dan adiknya. "Ibu!" Soobin berteriak dengan perasaan kacau.

Ibunya terlihat menangis dan tidak bisa berbuat apa-apa, Soobin ketakutan tapi dia dengan erat memegang tangan adiknya.

Tatapan ibunya ketika melihat tangan Soobin menggenggam tangan adiknya adalah hal terakhir yang Soobin ingat terus menerus. Dan tatapan itu membuatnya selalu mimpi buruk.

Soobin tidak tahu seperti apa keadaan ibunya saat ini. Sudah hampir dua belas tahun berlalu, keadaan dunia sudah berubah.

Tidak ada lagi kehidupan yang Soobin ingat semasa kecilnya. Kini hampir semuanya berganti dengan hal yang baru. Soobin selalu bertanya apakah ibunya masih bertahan di luar sana dengan kondisi bumi yang sudah gila?

Mungkin tidak.

Ibunya tidak mungkin bertahan. Tidak ketika ada Head Hunter disekelilingnya. Jika ibunya bertahan pun mungkin saat ini dia sudah menjadi Pheoria, manusia setengah hantu.

Mustahil bagi ibunya untuk tetap menjadi manusia biasa di bumi yang sudah rusak dan dipenuhi para Creaturos seperti ini.

Jika seandainya ibunya hidup, mungkin dia akan sangat bangga terhadap Soobin yang kini mulai dewasa. Mungkin ibunya akan mengatakan bahwa Soobin sudah hebat karena telah berjuang sampai detik ini. Menjaga adiknya dan terus menerus bersamanya.

Soobin merindukan ibunya dan berharap bahwa dia bisa melihat adiknya yang mulai tumbuh besar. Soobin juga berharap bisa mengenalkan Yeonjun kepada ibunya dan mengatakan betapa dia beruntung bisa mengenal Yeonjun.

Tapi semua itu hanya angan-angan, dia tidak bisa melakukannya karena dunianya sudah berbeda. Dunianya kini gila dan tidak ada lagi tempat yang aman selain disini, di tempat dia tumbuh sampai hari ini.

Halcyon Academia.


Border : Ephemeral (Soojun Ver!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang