Kedewasaan

53 17 0
                                    

Soobin lari dengan sekuat tenaganya menuju tempat dimana adiknya di rawat. Napasnya terengah-engah, tidak pernah sekalipun dalam hidupnya dia merasa ketakutan setengah mati.

Sora adalah satu-satunya keluarganya yang masih hidup, dia adalah alasan Soobin mengapa terus menerus bekerja kerasa menjadi pribadi yang baik di Halcyon walaupun dia tidak menginginkannya.

Dan tidak ada yang boleh membuatnya merasa sakit. Tidak karena Soobin akan melindunginya. Seperti janji yang telah ia buat pada ibunya.

"Choi Sora!" Dia berteriak begitu masuk ke dalam ruangan serba putih itu.

Keringat dan napasnya yang tersengal langsung merasa sejuk ketika melihat adiknya tengah terbaring di tempat tidur.

"Soobin?"

Rasa lega bercampur haru langsung membuat Soobin memeluk adiknya, dia ketakutan setengah mati.

"Apa yang terjadi? Mengapa kau berkeringat seperti ini?"

Soobin tidak menjawab pertanyaan itu, hanya terdiam dan lemah memeluk adik semata wayangnya itu.

Dari belakang Yeonjun tiba-tiba masuk dan melihat Soobin yang tengah memeluk Sora.

"Yeonjun? Apa yang terjadi? Mengapa Soobin berkeringat seperti ini."

"Mereka bilang kau terluka Sora." Jawab Yeonjun sambil berdiri di dekat Soobin.

Soobin melepaskan pelukannya dan segera menggenggam tangan adiknya, "apa yang terjadi? Siapa yang melukaimu?!"

Kebingungan melanda Sora, namun wajah kakaknya yang pucat membuatnya merasa bersalah.

"Tidak ada yang terjadi, Bu Taeyeon mengatakan bahwa aku tengah mengalami datang bulan."

Mata Soobin melemah dan dia menarik napas dengan rakus.

"Aku pikir kau terluka." Ucap Soobin dengan lemah.

"Aku baik-baik saja." Sora meyakinkan kakaknya itu.

"Aku benar-benar terkejut mendengar namamu disebutkan oleh mereka. Sialan!" Umpat Soobin yang membuat Sora terkejut.

Dia melirik Yeonjun yang menaikan bahu tanda tidak peduli.

"Dengarkan aku, kau harus menjaga dirimu sendiri! Kau tidak boleh membuatku khawatir seperti ini! Kau tahu kan sebentar lagi aku akan pergi dari sini, mengapa membuatku khawatir!" Kata Soobin dengan keras yang membuatnya menyesal karena mengucapkan kalimat itu.

Dia melihat mata Sora yang sedih begitu diingatkan mengenai Tyrant.

"Kau tidak boleh membuatku seperti ini Sora! Aku sungguh tidak bisa hidup tanpamu!" Soobin kembali memeluk Sora dan menutup matanya.

Dia menyayangi adiknya seperti hidupnya berada di dalamnya. Dia akan melakukan apapun untuk membuat adiknya tetap hidup.

Soobin membenci semua hal ini dan segala jenis yang ada di dunia saat ini.

Persetan dengan tugasnya sebagai Syphre dan Tyrant, dia hanya ingin hidup normal selayaknya manusia jaman dulu yang diceritakan oleh gurunya.

"Mereka mengatakan aku sudah dewasa. Datang bulan yang aku rasakan adalah tanda kedewasaan, jadi apakah aku bisa ikut dengan kalian?" Tanya Sora dengan sedih kepada Soobin dan Yeonjun.

"Sora." Yeonjun dengan lembut memanggilnya.

"Kalian akan pergi meninggalkanku disini untuk menjadi Tyrant, mereka bilang itu karena kalian sudah dewasa dan kalian akan dibutuhkan oleh manusia lain. Jadi mengapa aku tidak bisa ikut? Aku sudah dewasa saat ini kan?"

"Sora...." Kali ini Soobin yang memanggilnya dengan lembut.

"Hei dengarkan aku... Aku dan Yeonjun sudah mendekati usia dewasa. Kami akan berusia tujuh belas tahun dan harus segera pergi dari Academia. Sedangkan kau harus menunggu waktumu disini."

"Menunggu sampai dua tahun? Itu waktu yang sangat lama. Tidak bisakah kalian mengajakku bersama?"

"Kami ingin, tapi kami tidak bisa. Dua tahun bukan waktu yang lama Sora, kami akan menunggumu di luar. Kami akan berada di balik dinding Academia untuk mengawasi mu, menunggumu sampai sudah cukup waktunya bagimu untuk kembali bersama kami." Ucap Soobin dengan nada lembutnya.

Yeonjun yang berada di belakang Soobin merasa seperti jelly, dia tahu bahwa Soobin sangat menyayangi adiknya. Dia juga sudah tahu seperti apa karakter Soobin jika sedang bersama Sora. Namun dia belum terbiasa dengan kelembutan dan kehangatan Soobin ketika bersama Sora.

"Kau masih membutuhkan banyak ilmu untuk menjadi seorang Tyrant yang hebat. Dan kau bisa memilikinya dalam waktu dua tahun sebelum bertemu dengan kami." Yeonjun mengungkapkan hal ini dengan harapan membuat Sora merasa senang.

"Lagipula dua tahun tidak akan terasa sama sekali jika berada di dalam sini."

Soobin mengangguk dan Sora terdiam untuk sesaat.

"Tapi teman-teman bilang semua Tyrant akan mati di luar sana." Ucap Sora yang membuat Yeonjun tertegun.

Yeonjun bisa melihat bahu Soobin menegang. "Siapa yang mengatakan hal itu padamu?" Tanya Soobin dengan nada khawatir.

"Minji dan Danielle, mereka berkata bahwa mustahil untuk hidup di dunia yang sudah hancur. Tidak akan ada harapan bagi manusia untuk hidup di luar Halcyon."

"Itu semua bohong, tidak ada yang seperti itu. Mereka tidak tahu karena mereka begitu mencintai Halcyon. Lagipula mereka juga akan keluar ke dunia asli setelah mereka berumur tujuh belas tahun." Jelas Yeonjun kepada Sora, dia tidak tahu apakah yang di katakannya saat ini adalah kebenaran atau tidak.

Dalam hatinya dia tahu bahwa Danielle dan Minji berkata benar.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan sekarang, kau tidak perlu memikirkan apapun tentang Tyrant. Aku masih disini bersamamu dan aku berjanji, selama aku masih hidup... Aku akan terus bersamamu."

Sora tersenyum pada kakaknya dan hati Yeonjun menghangat.

"Kau tidak boleh hanya janji seperti itu. Kau harus berjanji bahwa selama kau masih hidup, Yeonjun, kau dan aku akan selamanya bersama sampai kapanpun."

Sora menaikan jari kelingkingnya untuk membuat Soobin berjanji. Soobin mengaitkan jari mereka dan berkata, "tentu saja aku berjanji."

Border : Ephemeral (Soojun Ver!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang