Prolog

23 3 0
                                    

▪︎▪︎hai guys, makasih ya yg udah klik cerita ini. jangan lupa kasih vote nya, biar saya semakin semangat nulisnya
thankyou>♡

 jangan lupa kasih vote nya, biar saya semakin semangat nulisnyathankyou>♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pengenalan tokoh>>>

POV Aqila: aqila bernama lengkap aqila ahya annisa, biasa dipanggil qila. qila merupakan perempuan berhijab. saat qila keluar rumah dan ketika ada tamu dirumah, ia selalu istiqomah memakai hijabnya. kecuali ketika rumah sedang sepi dan hanya ada kakek dan neneknya terkadang ia melepaskan hijabnya.

****
PROLOG

suara anak-anak mengaji di tpq terdengar di dalam masjid,

aqila yg pada saat itu sedang berada diteras masjid, seusai melakukan sholat ashar.

Tak terasa, lantunan ayat suci alquran dari anak anak itu membuat aqila meneteskan air mata

"tes.. air mata bening menetes dipipi aqila,

"masyaallah adem banget lantunan ayat suci ini, jadi rindu ibu, rindu ayah. hiks.. dulu inget banget ayah selalu ngajarin qila ngaji pada saat qila masih kecil" ucap qila dalam lamunan tangis kecilnya

kedua orang tua qila telah tiada. ayah qila meninggal karena sakit jantung, sedangkan ibu qila meninggal karena sakit paru² basah, pada saat itu qila masih berumur 10 tahun. dan sekarang qila telah berusia 21 tahun. setelah orang tua qila meninggal, ia bertempat tinggal di rumah kakek dan neneknya. disana nenek qila berjualan rujak didepan rumahnya, dan kakek qila bekerja sebagai buruh petani disawah. disaat qila sudah lulus sekolah, qila membantu neneknya berjualan rujak di depan rumah. qila sudah terbiasa hidup sederhana, bahkan saat ia bersama kedua orang tuanya dulu.

****
plot twist:
saat setelah kepergian kedua orang tuanya, qila menjadi seorang yg pendiam. saat sampai di rumah kakek dan neneknya, qila hanya terdiam melamun.

"qila, ayo makan nduk. dari pagi lho satu makanan pun belum ada yg masuk kedalam mulut kamu nduk" ucap neneknya sambil menyuapkan nasi bersama lauk pauk kepada qila yang sedang melamun

qila hanya membalas dengan menggelengkan kepala

"biarkan dulu buk, biar kakek aja yg bujuk qila" ucap kakek qila pada istrinya

"yasudah pak, ibuk mau ke dapur dulu. nanti kalo qila udah mau makan bilang ke ibuk ya"

"iya buk" balas kakek qila

"qilaa.. nduk ayu. kenapa dari tadi melamun terus?. sudah ikhlas in ayah dan ibu mu pergi ya nduk, masih ada kakek disini, yg akan selalu jagain qila.

"ta,tapi qila ga bisa liat wajah ibu sama ayah secara langsung lagi, kek. hiks.. hiks.." air mata mengalir dipipi qila

"qilaa.., qila sayang tidak, sama ibu dan ayah qila?"

"qila sayang, sayang banget kek"

"qila harus tahu, bahwa allah lebih sayang kepada hamba nya. mungkin allah mengambil nyawa ayah qila dan ibu qila, supaya ayah dan ibu qila tidak lagi tersiksa karna penyakit yg dialaminya".

"kenapa allah tidak menyembuhkan penyakit ayah dan ibu saja kek?"

"qila percaya takdir kan?"

"percaya kek, hiks"

"kalau percaya, kenapa qila masih bersedih?,
bukankah allah telah berfirman dalam quran surah al ankabut ayat 57 yg artinya,

''setiap yg bernyawa akan merasakan mati, kemudian hanya kepada kami kamu dikembalikan''.

"orang tua qila pergi, karna sudah menjadi takdir allah dan ketetapan allah yg tidak bisa dirubah, salah satunya adalah kematian. setiap manusia, pasti akan merasakan mati nduk". jelas kakek qila dengan sangat lembut

"astagfirullah, kakek benar hiks. seharusnya qila bisa menerima takdir allah"

"bersedih itu boleh, asal jangan berlebihan ya nduk. takutnya nanti jadi tidak ikhlas" ucap kakek qila sambil mengelus kepala qila dengan lembut

"iya kakek, qila akan coba untuk ikhlas atas kepergian ayah dan ibu, memang sudah takdirnya kan kakek?"

"iya, yg sabar ya nduk. innallaha ma'ashobirin-sesungguhnya allah bersama orang-orang yang sabar".

"iya kakek, nasehat kakek akan qila ingat selalu" ucap qila memeluk kakeknya

"nduk makan dulu, kakek suapin ya"

"iya kakek"

"bukk, qila udah mau makan ini" teriak kakeknya membuat qila tersenyum kecil

"oh iya to? alhamdulillah, sebentar ibuk mau kesitu" ucap nenek qila

"srup.. srup.. enak kan sop nya?"

"sangat enak kakek"

"oh iya to, nenek kamu yg masak pasti enak"

"ma syaa allah.. cucu nenek pinter, dihabisin ya nduk makanannya"

"iya nek"

"nduk.. habis makan, mau ikut kakek jalan jalan keliling kampung ora, naik sepeda onthel?"

"mau banget kakek, pasti nanti lewatin jalan yang banyak sawah itu kan kakek? terus ada gunung nya juga"

"iya nduk. yowes, dihabiskan dulu sop e" ucap kakek qila tersenyum

"iya kek" senyum qila

Setelah menghabiskan sop buatan neneknya, qila pun ikut bersama kakeknya jalan-jalan keliling kampung.
****

 ****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AgantaA || Dia Ustad HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang