Minggu pagi dengan matahari yang menyingsing, menampilkan sinarnya yang menerangi sebagian dari belahan dunia, dan pada saat yang sama terliha 3 orang berbeda usia dan jenis kelamin yang sedang berbicara dengan santai, hinga salah satu dari mereka bertiga melihat sosok yang sedang berjalan menuruni tanga dengan senyuman yang mengembang
Tak
Tak
Tak
"Selamat pagi ayah, abang, kakak" ujar pemuda itu ceria, tetapi itu tak bertahan lama karena tidak ada satu pun diantara keluarganya yang menyahut sapaan nya
"Ayah, abang lihat deh key bawa apa? " ujar pemuda yang bernama key itu seolah memancing ayahnya dan saudaranya agar memberikan ucapan selamat atau setidaknya memberikan respon yang diinginkan
"Ayah, liha-" ucapan pemuda itu terhenti digantikan dengan tubuh yang sedikit bergetar karena takut, meskipun demikian dirinya berusaha agar tidak terlihat jika terlalu takut
Brak
"Diam, berisik banget jadi orang" ujar pemuda yang lebih tua beberapa tahun, dan setelahnya dirinya pergi diikuti oleh sang kembaran yang melirik ke arah key tajam
"Pengangu" ujar Daniel sambil berdiri berniat meningalkan ruangan itu, tetapi baru 2 langkah dirinya berjalan seseorang telah memeluk dirinya seolah-olah melarang nya untuk pergi
"A-ayah" cicitnya "jangan pergi, ma-maaf tadi key terlalu semangat, k-key tadi gak bermaksud me-" lagi dan lagi ucapan key terpotong oleh sesuatu yang menghantam tembok, dan itu adalah dirinya
Brak
"DIAMLAH BAJINGAN" dan suara itu juga bisa sebagai bukti seberapa kuatdan marahnya Daniel terhadap key yang menurutnya sangat berisik
Dug
"Jangan pernah MEMELUKMU BAJINGAN"
Dug
Dug
"Saya sudah sering mengatakan kan? "
Dug
Dug
"JAWAB BAJINGAN"
Dug
Dug
"APA SEKARANG KAU MENJADI BISU"
"Ti-tidak a-aya-"
Dug
Uhuk
Uhuk
"kau tau key? " suara daniel berubah menjadi lembut, tapi siapapun yang dekat dan kenal dengannya mengetahui jika Daniel yang sekarang ini sedang menyimpan kemarahan yang besar
"Saya paling benci dengan anak pembunuh seperti mu" ujarnya sambil menghampit pipi chubby itu dengan tangan
"Ta-tapi key bukan pem-" lagi lagi dan lagi ucapan key berhenti, "ya, ya, ya terserah kau mengelak seperti apa, tetapi bukti sudah depan mata. Jadi, akui saja, jika"
Bruk
"Diri mu lah pembunuh itu" ujarnya setelah menendang tubuh key. "Pengawal" panggilnya "Kami disini tuan" ujar salah satu pengawal itu yang memang berada di sekitar tuannya, "suruh bajingan itu berlatih, saya tidak mau jika papa saya mengetahui hal barusan" ujarnya "oh, dan jangan lupakan CCTV-nya" setelah berkata demikian Daniel pergi sambil membersihkan tangannya, seolah-olah tubuh anak itu hanya dipenuhi oleh kuman
"Mari tuan muda" ujar pengawal yang bernama Tom "uhuk, sialan emang" ujar key dan Tom yang mendengarnya hanya mampu tersenyum, sudah terlalu hafal akan sikap Key yang bermuka dua itu
"Om, bisa ngak sih nan-" ujar key "Tidak" jawab tom dengan tegas, "ih om, jangan kaya ayah dong, masak belum selesai ngomong dah di putus aja, kan jadi dak lite" ujar key sambil mengerucutkan bibirnya
"Maaf tuan muda, like don't lite" ralat Tom dan hal itu dibalas dengan dengusan malas
"Ya, ya, ya seng paling like"
Tbc
uhuhuhu, ahirnya setelah sekian lama ngumpulin niat keketik juga ini
Dan ngomong selamat berpuasa bagi yang menjalankan
Oh aku mau pamer, aku punya hewan peliharaan baru namanya Jeje dia jenisnya pig
KAMU SEDANG MEMBACA
Dad, brother why don't you give me love? (Revisi Ulang)
Teen FictionKasih sayang memang seringkali kita gunakan untuk menentukan seberap bahagianya kita, tapi apa jadinya jika kasih sayang justru berubah menjadi sebuah harapan dan hanya angan angan yang akhirnya berubah jadi bayangan **** "Bagimana dok? " tanya seor...